Analisis Rasio Keuangan Laporan Keuangan
apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas lebih rendah tentu mempunyai risiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat perekonomian menurun.
Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian return pada saat perekonomian tinggi. Besar kecilnya rasio ini tergantung dari pinjaman
yang dimiliki perusahaan, di samping aktiva yang dimilikinya ekuitas. Adapun yang termasuk dalam rasio struktur modal dan solvabilitas antara lain:
1. Debt to equity ratio
Rasio ini digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditur dengan
pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang.
2. Long term debt to equity
Rasio ini merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur seberapa besar bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri
yang disediakan oleh perusahaan.
3.
Debt to total assets Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.
Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva.
4. Times interest earned ratio
Rasio kelipatan pembayaran bunga atau times-interest-earned TIE mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai perusahaan
tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan.