Pengertian Filsafat Pengertian-pengertian .1 Pengertian Hukum

laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib. 3 Untuk bisa lebih mengenal hukum kami akan menguraikan beberapa cirihukum: a. Hukum itu untuk bagian terbanyak ditetapkan oleh kekuasaan atau kewibawaan yang berwenang. b. Hukum memiliki suatu sifat lugas dan objektif. c. Hukum berkaitan dengan tindakann-tindakan dan perilaku manusia yang dapat diamati. d. Hukum itu memiliki suatu cara keberadaan tertentu, yang kita namakan keberlakuan. 4

2.1.2 Pengertian Filsafat

Filsafat merupakan terjemahan dari istilah “philosphia”, yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti cinta akan kebijaksaan”love of wisdom” philo artinya cinta, dan sophia artinya kebijaksanaan. Dalam bahasa lain, filsafat dienal dengan sebutan philosophy Inggris, philosophie Prancis dan Belanda falsafah Arab, sedangkan orangnya disebut filsuffilosofphilosophus yang artinya “pecinta kebijaknaan”. Bijaksana memiliki dua segi arti, yang pertama memiliki pengertian yang mendalam dan yang kedua memiliki sikap hidup yang benar. Sementara benar adalah yang baik dan yang tepat. Jadi filsafat itu mencari kebijaksanaan. Dalam pandangan Islam, kebijaksanaan sama artinya dengan kebajikan. Menurut Plato, Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. Filsafat selalu berawal dari keheranan yang dimiliki manusia. Keheranan iu senantiasa bersifat intrlrktual dan kerohanian. Keadaan keheranan 3 Drs. C.S.T. Kansil,S.H.., 1986Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Hlm 38 4 Prof. Dr. B. Arief Sidharta, S.H., 2007, Meuwissen tentang Pengembangan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat Hukum, Bandung :PT Refika Aditama, hlm 35-37 ini belum boleh disebut filsafat. Dikatan filsafat apabila telah ada upaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan keheranan dan menyelami rahasinya. Keheranan pada permulaan filsafat berbentuk rasa ingin tahu yang diikuti dengan pertnyaan. Rasa ingin tahu yang diikuti dengan pertanyaan. Rasa ingin tahu inilah yang nantinya akan menuntun manusia untuk sampai kepada pengetahuan. Filsafat adalah refleksi tentang landasan dari kenyataan. Filsafat adalah kegiatan berpikir secara sistematikal yang hanya dapat merasa puas menerima hasil-hasil yang timbul dari kegiatan berfikir itu sendiri. Ia tidak hanya mempertanyakan “mengapa” dn “bagaimana”nya suatu gejala-gejala, melainkan juga landasan-landasan dari gejala-gejala itu yang lebih dalam, ciri-ciri khas dan hakikat mereka. Kegiatan kefilsafatan ialah merenung. Tetapi merenung bukanlah melamun, juga bukanlah melamun, juga bukan berpikir secara kebetulan yang bersifat untung-untungan. Perenungan kefilsafatan ialah percobaan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasioanal, yang memadai untuk memahami dunia tempat kita hidup, maupun untuk memahami diri kita sendiri. Menerut Muhammad Erwi, S.H., .Hum. perenungan kefilsafatan tidak hanya untuk menyusun sistem pengetahuan yang rasional saja, karena objek dari filsafat adalah kehidupan manusia di alam semsesta termasuk yang tidak rasional. Filsafat itu bisa datang sebelum dan sesudah ilmu. Filsafat menelusuri tentang segala sesuatu yang lalu, sekarang, dan yang akan datang. Oleh karena itu, filsafat memiliki orientasi untuk memepelajari alur cipta dari ciptaan Allah, Tuhan semesta alam.

2.1.3 Pengertian Filsafat Hukum