timbul-lah keyakinannya yastadillu summa ya`taqidu.
7
Dalam pendapat Mahmud Subhi , agama di sini kelihatan identik dengan kalam, yaitu berawal dari
keyakinan, bukan ber-awal dari argumen. Perbedaan lain antara agama dan filsafat adalah bah-wa agama banyak
hubungannya dengan hati, sedangkan filsafat banyak hubungannya dengan pikiran yang dingin dan tenang. Agama dapat diidentikkan dengan air yang terjun dari
bendungan dengan gemuruhnya, sedangkan filsafat diumpamakan dengan air telaga yang jernih, tenang dan kelihatan dasarnya.
8
Seorang penganut agama biasa-nya selalu mempertahankan agama habis-habisan karena dia sudah
mengikatkan diri kepada agamanya itu. Sebalik-nya seorang ahli filsafat sering bersifat lunak dan sanggup meninggalkan pendiriannya jika ternyata pendapatnya
keliru.
9
Dalam diri seorang ahli filsafat terdapat maksud meneliti argumen- argumen yang mendukung pendapatnya dan kelemahan argumen tersebut
walaupun untuk argumen dia sendiri, sedangkan dalam diri penganut suatu agama tidak terdapat keinginan seperti itu.
2.2.2 Filsafat dan Politik
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik politics adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar
warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis. Definisi Politik dari Para Ahli
1 Aristoteles Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama. 2 Ramlan Surbakti 1999:1
7 Ahmad Mahmud Subhi, Fi `Ilm al-Kalam, Dirasat Falsafiyyah. Dar al-Kutub al- Jami`iyyah, 1969, hlm. 4.
8 Rasyidi, op. cit., hlm. 4. 9 ibid
Bahwa definisi politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang
mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
3 Isjwara, 1995:42 Politik ialah salah satu perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau
sebagai tekhnik menjalankan kekuasaan-kekuasaan”. 4 Kartini Kartono 1996:64
Bahwa politik dapat diartikan sebagai aktivitas perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan
keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat. 5 Rod Hague
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok- kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan
mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya
Ilmu Politik erat hubungannya dengan filsafat politik, yaitu bagian dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat hakiki, asal mula dan
nilai value dari negara. Negara dan manusia di dalamnya dianggap sebagai sebagian dari alam semesta Dalam pandangan filsuf Yunani Kuno, filsafat politik
juga mencakup dan erat hubungannya dengan moral filosofi atau etika ethics. Etika membahas persoalan yang menyangkut norma-norma baikburuk,
manusia apakah yang boleh dinamakan manusia baikburuk; apakah yang dinamakan adiltidak adil. Penilaian semacam ini, jika diterapkan pada politik
menimbulkan pertanyaan sebagai berikut: apakah seharusnya tujuan dari negara; bagaimana seharusnya sifat sistem pemerintahan yang terbaik untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut; bagaimana seorang pemimpin harus bertindak untuk keselamatan negara dan warganya. Dengan demikian kita sampai pada bidang
filsafat politik yang membahas masalah politik dengan berpedoman pada suatu sistem nilai value system dan norma-norma tertentu.
Contoh dari pandangan bahwa ada hubungan erat antara politik dan etika tercermin dalam karangan filsuf Yunani Plato, Politeia, yang menggambarkan
negara yang ideal. Di negara-negara Barat pemikiran politik baru memisahkan diri dari etika mulai abad ke-16 dengan dipelopori oleh negarawan Itali Niccolo
Macchiavelli. Akan tetapi di dunia Barat akhir-akhir ini kembali timbul perhatian baru tentang filsafat dengan munculnya buku A Theory of Justice, karangan John
Rawls tahun 1971. Rawls memperjuangkan distribusi kekayaan secara adil equity bagi pihak yang kurang mampu.
2.2.3 Filsafat dan Sosiologi