Direktorat Pembinaan SMK 2013
73
1 Dekomposisi penguraian dari garam-garam sulfat atau karborat menjadi oksida-oksida basa, serta penguraian
komponen tanah liat menjadi oksida-oksidanya. Di sini oksida basa dan asam mulai bereaksi. Bila jumlah basa cukup, maka
akan menurunkan titik lebur senyawa silika dan mulai terbentuk gelas.
2 Oksidasi terjadi pada periode ini, komponen yang paling mudah teroksidasi adalah karbon, sulfur dan besi.
c. Tahap Pembakaran
Tahap pembakaran penuh merupakan reaksi-reaksi fisika dan kimia yang telah dimulai sebelumnya dan akan berlangsung terus
dengan kecepatan yang lebih tinggi. Pada tahap ini terjadi rekasi- reaksi rekombinasi, peleburan sebagian dan dekristalisasi. Bila suhu
dinaikkan lagi atau waktunya lebih lama, hasil peleburan akan menembus ke pori-pori yang lebih dalam dan menghasilkan bahan
padat.
3. Tahap Pembakaran Biskuit
Perubahan yang terjadi dalam pembakaran barang-barang keramik akan tergantung dari komposisi campuran bahan yang dipakai
untuk badan
keramik, suhu
pemanasan dan
kondisi pembakaransuasana pembakaran oksidasi, reduksi dan netral.
Secara keseluruhan pembakaran biskuit dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu:
a.
Tahap penguapan water smoking: yaitu tahapan pelepasan air
mekanis. Untuk menetapkan suhu berakhirnya tahap pengeringan sangatlah sulit, tetapi suhu 150
o
C dianggap sebagai suhu akhir tahap pelepasan air mekanis.
b.
Tahap dehidrasi: pada tahap ini pembakaran dilakukan secara
perlahan-lahan, karena pembakaran yang terlalu cepat akan mengakibatkan benda-benda keramik meledakpecah. Air yang
terkombinasi secara kimia dilepaskan dari badan keramik pada suhu antara 200
o
C dan 460
o
C.
c.
Tahap oksidasi: tahap ini terjadi pada suhu antara 400 C-1100
C. Saat tanah liat dibakar, sementara proses oksidasi kandungan
karbon tak sempurna maka akan mengakibatkan timbulnya bintik- bintik hitam dan lubang-lubang kecil pada permukaan badan
keramik. Hal ini akan berdampak pula pada gerakan dan panas glasir yang menjadi tidak merata.
74 Direktorat Pembinaan SMK 2013
d.
Tahap vitrifikasi: tahap pematangan badan keramik dan
berlangsung pada suhu sekitar 900 C. Pada tahap ini terjadi
peleburan dan rekristalisasi. Bila suhunya dinaikkan lagi, leburan akan menembus ke pori-pori yang lebih dalam dan menghasilkan
bahan padat. Pada tahap ini, flux akan bereaksi dengan tanah liat dan cenderung melunak, dan akhirnya bila suhunya naik di atas titik
vitrifikasi, maka akan keluar gas sehingga muncul gelembung yang mengakibatkan pelepuhan. Hal ini dikarenakan flux dalam badan
keramik mendidih.
e.
Tahap soaking: proses mempertahankan suhu pembakaran pada
titik tertentu beberapa saat soaking period agar reaksi-reaksi yang terjadi merata pada seluruh bagian keramik. Apabila proses soaking
period dianggap telah cukup, tungku dapat dimatikan dan didinginkan dalam waktu yang cukup atau minimal selama 18 jam.
Setelah tungku dingin, dan suhu telah mencapai di bawah 100
o
C, tungku dapat dibuka sedikit, beberapa saat kemudian barang-barang
dapat dibongkardikeluarkan.
4. Prinsip-Prinsip Reaksi Pembakaran