Direktorat Pembinaan SMK 2013
17
Pembakaran glasir merupakan lanjutan dari pembakaran biskuit. Benda keramik biskuit yang telah selesai diglasir kemudian dibakar
pada suhu yang lebih tinggi. Biasanya benda keramik berglasir dibakar di atas 1050
o
C menurut jenis badan keramik dan jenis glasirnya. Tujuan utama pembakaran ini adalah untuk melelehkan bahan glasir sehingga
melekat kuat pada badan keramik. Temperatur kematangan suatu tanah liat berbeda-beda sesuai
dengan jenis tanah liatnya. Secara umum jenis bahan tanah liat yang digunakan untuk membuat benda keramik dapat dibedakan menjadi:
Earthenware 900
o
C-1180
o
C Stoneware 1200
o
C-1300
o
C Porselin 1250
o
C-1460
o
C Pembakaran benda keramik dari waktu ke waktu terus mengalami
perkembangan untuk tujuan penyempurnaan, baik dari jenis, cara pengoperasian maupun bahan bakarnya. Semuanya dimaksudkan
untuk lebih meningkatkan efektivitas, efisiensi dan produktivitas. Namun demikian hal ini sangat tergantung pada kondisi daerah
sehingga pembakaran tradisional pun masih tetap ada.
E. Rangkuman
Sejarah pembakaran keramik diawali dengan upaya manusia untuk membuat keranjang wadah yang tahan terhadap segala cuaca dan dapat
melindungi bahan makanan dari hama. Penemuan api merupakan lompatan sangat besar pada sejarah
peradaban manusia. Api sangat berguna untuk menghangatkan badan, melunakkan makanan, menjadikan makanan aman untuk dimakan,
menjauhkan pemangsa, dan mengubah bahan-bahan ketika dikenai api. Penemuan api pada akhirnya membuat manusia menemukan fakta bahwa
tanah liat yang dilemparkan ke api akan menjadi keras, mampu mempertahankan bentuk, dan tidak rusak oleh air.
Tungku keramik kuno dimulai dengan pembakaran api unggun, kemudian pada jaman Mesir kuno ditemukan ilistrasi yang
menggambarkan keramik dibakar dalam sebuah bangunan berbentuk melingkar seperti tabungdome yang dengan cara ini pembakaran cukup
terorganisir dengan baik Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik karena proses
pembakaran ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Jadi suatu benda keramik dapat dikatakan sebagai
produk keramik jika sudah melalui proses pembakaran. Tanah liat sebagai
18 Direktorat Pembinaan SMK 2013
bahan baku utama untuk pembuatan benda keramik akan mengalami proses pembakaran. Apabila telah melewati temperatur 600
o
C, tanah liat tersebut akan mengalami perubahan fisik dan kimiawi menjadi keramik
yang keras dan padat yang tidak dapat hancur oleh air. Proses perubahan tersebut disebut perubahan keramik ceramic change.
F. Penilaian 1. Penilaian Sikap
Instrumen pengamatanobservasi Instrumen
cermat
Nama : __________________
Kelas : __________________
Aktivitas Peserta didik
Peserta didik mengamati tayangan video dan gambar ilustrasi proses pembakaran keramik dan produk keramik kuno.
Lembar observasi
No. Aspek yang Dinilai
Skor 1
2 3
4
1. Mengamati tayangan video dengan tekun
2. Mengamati gambar ilustrasi proses pembakaran dengan tekun
3. Mengamati gambar ilustrasi produk keramik kuno dengan tekun
4. Mencatat semua hasil temuan dari tayangan video
5. Mencatat semua hasil identifikasi pada sampel pengamatan.
Jumlah skor
Direktorat Pembinaan SMK 2013
19
Rubrik pengamatan
1. Mengamati tayangan video dengan tekun 4 Selalu mengamati tayangan video dengan tekun
3 Sering mengamati tayangan video dengan tekun 2 Kadang-kadang mengamati tayangan video dengan tekun
1 Tidak pernah mengamati tayangan video dengan tekun 2. Mengamati gambar ilustrasi proses pembakaran dengan tekun
4 Selalu mengamati gambar ilustrasi proses pembakaran dengan tekun
3 Serin mengamati gambar ilustrasi proses pembakaran dengan tekun
2 Kadang-kadang mengamati gambar ilustrasi proses pembakaran dengan tekun
1 Tidak pernah mengamati gambar ilustrasi proses pembakaran dengan tekun
3. Mengamati gambar ilustrasi produk keramik kuno dengan tekun 4 Selalu mengamati gambar ilustrasi produk keramik kuno
dengan tekun 3 Sering mengamati gambar ilustrasi produk keramik kuno
dengan tekun 2 Kadang-kadang mengamati gambar ilustrasi produk keramik
kuno dengan tekun 1 Tidak pernah mengamati gambar ilustrasi produk keramik kuno
dengan tekun 4. Mencatat semua hasil temuan dari tayangan video
4 Selalu mencatat semua hasil temuan dari tayangan video 3 Sering mencatat semua hasil temuan dari tayangan video
2 Kadang-kadang mencatat semua hasil temuan dari tayangan video
1 Tidak pernah mencatat semua hasil temuan dari tayangan video
5. Mencatat semua hasil identifikasi pada sampel pengamatan 4 Selalu mencatat semua hasil identifikasi pada sampel
pengamatan 3 Sering mencatat semua hasil identifikasi pada sampel
pengamatan 2 Kadang-kadang mencatat semua hasil identifikasi pada sampel
pengamatan
20 Direktorat Pembinaan SMK 2013
1 Tidak pernah mencatat semua hasil identifikasi pada sampel pengamatan
Pedoman penilaian.
Instrumen teliti
Nama : __________________
Kelas : __________________
Aktivitas Peserta didik
Peserta didik mengamati gambar ilustrasisampel benda, mengamati tayangan video, menanya kepada ahli, menelusuri informasi dari buku,
internet, dan sumber lain.
Lembar observasi
No Aspek yang dinilai
Skor 1
2 3
4
1 Menemukan informasi kunci tentang penemuan api
2 Menemukan informasi kunci yang terkait dengan sejarah pembakaran
3 Menemukan informasi kunci yang terkait pembakaran secara tradisional di
Indonesia
Skor maksimal : 5 x 4 = 20
Direktorat Pembinaan SMK 2013
21
Rubrik Penilaian
1. Menemukan informasi kunci tentang penemuan api 4 Menemukan banyak informasi kunci tentang penemuan api
3 Menemukan beberapa informasi kunci tentang penemuan api 2 Menemukan sedikit informasi kunci tentang penemuan api
1 Menemukan sangat sedikit informasi kunci tentang penemuan api
2. Menemukan informasi kunci yang terkait dengan sejarah pembakaran
4 Menemukan banyak informasi kunci yang terkait dengan sejarah pembakaran
3 Menemukan beberapa informasi kunci yang terkait dengan sejarah pembakaran
2 Menemukan sedikit informasi kunci yang terkait dengan sejarah pembakaran
1 Menemukan sangat sedikit informasi kunci yang terkait dengan sejarah pembakaran
3. Menemukan informasi kunci yang terkait pembakaran secara tradisional di Indonesia
4 Menemukan banyak informasi kunci yang terkait pembakaran secara tradisional di Indonesia
3 Menemukan beberapa informasi kunci yang terkait pembakaran secara tradisional di Indonesia
2 Menemukan sedikit informasi kunci yang terkait pembakaran secara tradisional di Indonesia
1 Menemukan sangat sedikit informasi kunci yang terkait pembakaran secara tradisional di Indonesia
Pedoman penilaian.
Skor maksimal : 3 x 4 = 12
22 Direktorat Pembinaan SMK 2013
2. Penilaian Pengetahuan