Pengendalian Mutu Bahan Baku Pengendalian Mutu dalam Proses

yang sudah jadi dimasukkan ke dalam dus dan disimpan di gudang barang jadi yang siap untuk dikirimkan ke pelanggan.

4.3. Penerapan Pengendalian Mutu CV. Saga Multi Industri

Pengendalian mutu pada CV. Saga Multi Industri terbagi menjadi tiga tahap yaitu pengendalian mutu bahan baku incoming QC, pengendalian mutu dalam proses inprocess QC, dan pengendalian mutu produk jadi outgoing QC. Diagram alir pengendalian mutu di CV. Saga Multi Industri dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.3.1. Pengendalian Mutu Bahan Baku

Bahan baku yang berasal dari supplier akan diterima oleh bagian gudang. Setelah dilakukan konfirmasi dan pencatatan, maka bahan baku beserta surat jalan diserahkan ke petugas QC. Petugas QC melakukan pemeriksaan kesesuaian antara surat jalan dengan bahan baku yang diterima. Jika hasilnya tidak sesuai, maka dikembalikan ke bagian gudang. Jika hasilnya sesuai, Petugas QC melanjutkan pemeriksaan sesuai dengan standar inspeksi dan ketentuan pengambilan sampel. Petugas QC mencatat hasil inspeksi pada catatan quality history. Petugas QC juga memeriksa menyangkut kandungan bahan kimia bahan baku tersebut. Jika bahan baku tersebut baru atau ada perubahan, maka harus disertakan daftar kandungan bahan kimia. Jika mengandung bahan kimia yang dilarang dan melebihi toleransi maka dinyatakan NG not good. Jika hasil pemeriksaan QC dinyatakan NG, maka petugas QC membuat reject report. Bahan baku yang NG tersebut harus ditahan dan diberi label NG berwarna merah. Kepala divisi QC memberi persetujuan reject report tersebut dengan menandatanganinya sebelum dikirimfax ke supplier. Jika hasil pemeriksaan QC dinyatakan OK, maka bahan baku tersebut diserahkan kembali ke gudang setelah surat jalan diberi tanda OK. Petugas QC memberi label OK pada bahan baku tersebut. Kepala divisi QC atau level yang lebih tinggi harus menindaklanjuti jawaban reject dari supplier untuk membuat keputusan terhadap bahan baku yang NG.

4.3.2. Pengendalian Mutu dalam Proses

Pengendalian mutu dalam proses dimulai pada saat dies atau mesin diseting oleh steller mulai produksi. Petugas QC melakukan pemeriksaan hasil produksi awal tersebut dan mencatat hasil inspeksi pada form inprocess quality history. Jika hasil peme riksaan QC dinyatakan NG, maka divisi produksi berusaha melakukan setting ulang. Jika tidak berhasil dan dies harus diperbaiki, maka petugas QC membuat laporan penyimpangan mutuproses. Laporan penyimpangan mutu ditandatangani oleh bagian QC, produksi, teknik, atau workshop dan disetujui factory manager. Jika hasil pemeriksaan QC dinyatakan OK, maka mesin diserahkan ke operator untuk pelaksanaan produksi massal. Secara periodik 4 kali per shift petugas QC melakukan pemeriksaan patrol. Point yang diperiksa harus mengikuti standar inspeksi. Petugas QC mencatat hasil pemeriksaan dan status part yang diperiksa pada form inprocess quality history. Jika pada saat pemeriksaan patrol ditemukan hasil NG, maka petugas QC membuat laporan penyimpangan mutuproses dan memberi label merah part yang bermasalah tersebut. Kepala bagian produksi bertanggung jawab untuk menindaklanjuti penanganan part yang dinyatakan NG oleh QC.

4.3.3. Pengendalian Mutu Produk Jadi