Analisis Penyebab Kebocoran HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4.2. Analisis Penyebab Utama

a. Analisis Penyebab Kebocoran

Masalah kebocoran terjadi pada proses pengelasan dimana proses pengelasan masih dilakukan secara manual oleh operator. Diagram sebab akibat digunakan untuk mengidentifikasi faktor- faktor penyebab dari masalah kebocoran tersebut dan faktor- faktor yang diidentifikasi adalah faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, faktor-faktor utama penyebab terjadinya kebocoran pada produk pressure tank PH 100 setelah dilakukan pembobotan adalah faktor operator 0,389, mesin atau alat 0,304, parts atau bagian-bagian produk 0,147, metode 0,118 dan lingkungan kerja 0,042 Gambar 10.. Faktor operator mempunyai bobot yang paling besar, sehingga dengan pertimbangan bahwa proses pengelasan dilakukan secara manual, maka faktor yang mempunyai prioritas utama untuk diselesaikan dari yang tertinggi hingga terendah adalah faktor operator, mesin, parts, metode, dan lingkungan kerja. 1 Operator Operator mempunyai pengaruh yang penting terhadap masalah kebocoran yang dihadapi, yaitu operator bagian pengelasan. Dalam masalah ini, konsentrasi operator dalam mengelas dipengaruhi oleh pergantian jenis barang yang dilas, sehingga operator harus menyesuaikan setting mesin dan pemikiran mereka setiap kali terjadi pergantian jenis barang yang dilas. Hal lain yang mempengaruhi operator adalah keahlian. Keahlian yang dimiliki oleh operator diperoleh dari pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Operator yang ditugaskan di bagian pengelasan harus mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai, dan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keahliannya. Keahlian operator juga akan meningkat dengan bertambahnya pengalaman yang diperoleh. Motivasi operator juga perlu diperhatikan, beberapa hal yang dapat menjadikan motivasi bagi karyawan yaitu gaji yang diterima oleh operator dan fasilitas-fasilitas lain seperti jaminan kecelakaan kerja dan jaminan pelayanan kesehatan. 2 Mesin atau alat Mesin yang berkaitan dengan masalah kebocoran adalah mesin las. Setting mesin harus disesuaikan dengan standar agar produk yang dihasilkan seragam dan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Selain itu, mesin dan peralatan memerlukan perawatan agar kinerjanya dapat terkontrol dan tetap berada dalam standar. Disamping mesin utama, terdapat alat bantu yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan dan memperoleh hasil yang lebih baik. Alat bantu juga memerlukan perawatan agar kinerjanya baik. Komposisi gas pada mesin las mempengaruhi kualitas dari hasil pengelasan. Gas yang digunakan adalah gas Argonil dengan komposisi standar yang terdiri dari Argon 70 dan CO 2 30 . 3 Parts atau bagian-bagian Produk Parts yang akan dilas terdiri dari body PH 100, base PH 100, pipa, serta socket A, B, dan C. Dimensi dari setiap parts akan berpengaruh terhadap masalah kebocoran. Dimensi dari masing- masing parts harus mempunyai ketepatan ukuran antara yang satu dengan yang lain. Ketidaktepatan dimensi akan menyebabkan terjadinya kelonggaran pada gabungan parts sehingga pengelasan menjadi tidak sempurna. Berdasarkan pembobotan oleh pakar, body PH 100 merupakan parts yang sering mengalami masalah dalam hal dimensi. 4 Metode Metode pengelasan terdiri dari penggabungan, pemutaran, dan pengelasan itu sendiri. Setiap tahap tersebut mempunyai pengaruh terhadap hasil dari pengelasan. Berdasarkan pembobotan oleh pakar, tahap penggabungan mempunyai prioritas utama untuk diperhatikan. Penggabungan berkaitan dengan parts yang akan digabungkan, kecocokan dimensi dari setiap parts akan mempengaruhi tahap penggabungan. Pemutaran berkaitan dengan kecepatan putaran mesin sehingga berpengaruh terhadap ketebalan las. Pengelasan dilakukan oleh operator dengan menggunakan gun las, sehingga kestabilan gun harus diperhatikan. Untuk membantu pekerjaan dalam setiap tahap diperlukan penggunaan alat bantu sehingga hasil pengelasan menjadi lebih baik. 5 Lingkungan kerja Lingkungan kerja perlu diperhatikan bagi kenyamanan para pekerja. Dalam masalah ini yang paling penting untuk diperhatikan adalah cahaya atau penerangan, kondisi penerangan yang kurang baik di tempat kerja dapat menyebabkan mata cepat lelah dan hasil kerja yang kurang baik akibat penglihatan yang kurang jelas. Suhu di tempat kerja menjadi panas akibat panas yang dikeluarkan oleh mesin- mesin yang sedang beroperasi, sehingga diperlukan sirkulasi udara yang baik dengan cara menambah ventilasi udara pada tempat-tempat tertentu. Suara bising dan kebersihan di tempat kerja juga berpengaruh terhadap kenyamanan kerja, namun berdasarkan hasil penilaian pakar, pengaruh kedua hal tersebut tidak begitu besar terhadap masalah kebocoran. Gambar 10. Diagram sebab akibat kebocoran produk pressure tank PH 100 42 Kebocoran Produk Pressure Tank PH 100 Operator 0,389 Konsentrasi 0,578 Keahlian 0,300 Pendidikan Pengalaman Pelatihan Mesin atau Alat 0,304 Komposisi Gas 0,120 CO 2 Argon Alat Bantu 0,167 Perawatan 0,278 Pipa 0,189 Dimensi Base PH 100 0,187 Dimensi Parts atau Bagian-bagian Produk 0,147 Body PH 100 0,440 Dimensi Dimensi Socket A, B, dan C 0,184 Penggunaan Alat Bantu 0,110 Metode 0,118 Pengelasan 0,289 Kestabilan Gun Pemutaran 0,136 Kecepatan Penggabungan 0,466 Setting Mesin 0,435 Pergantian Produk Jadwal Kerja Motivasi 0,122 Gaji Fasilitas Lingkungan Kerja 0,042 Cahaya 0,636 Suara 0,096 Suhu 0,173 Kebersihan 0,094

b. Analisis Penyebab Burry