a 13.00 a a Uji Efektivitas Pupuk Organik Hayati (Bio-Organic Fertilizer) dalam Mensubstitusi Kebutuhan Pupuk pada Tanaman Caisin (Brassica chinensis)

pupuk organik hayati mengandung mikrob penambat N yaitu Azospirillum dan Azotobacter . Kedua mikrob yang terkandung dalam pupuk hayati yang digunakan mampu meningkatkan efisiensi pupuk N, sehingga kebutuhan tanaman tetap terpenuhi meskipun dosis urea dikurangi. Azospirillum dan Azotobacter juga merupakan mikrob yang mampu menghasilkan faktor tumbuh seperti IAA dan auksin. Penelitian Panjaitan 2004, melaporkan bahwa inokulasi cendawan Mikoriza arbuskula dan Azospirillum dapat mengefisienkan 50 - 70 penggunaan pupuk N dan P pada dosis 125 kgha Urea dan 75kgha SP-36 pada tanaman Setaria splendida . ULANGAN 2 Kontrol 100 NPK Ponti+ 50NPK Fert+ 50NPK DOP+ 50N Biost+ 50NPK Gambar 1. Pengaruh pupuk organik hayati terhadap pertumbuhan caisin pada pot 4 minggu setelah tanam Menurut Gardner 1985, N merupakan bahan penting penyusun asam amino, amida, nukleotida, dan nukleoprotein, serta esensial untuk pembelahan sel, pembesaran sel, dan karenanya untuk pertumbuhan. Defisiensi N mengganggu proses pertumbuhan, menyebabkan tanaman kerdil, menguning dan berkurang hasil panen berat keringnya. Lakitan 1996 menambahkan, tanaman yang tidak mendapat tambahan unsur N tumbuhnya kerdil serta daun lebih kecil, tipis dan jumlahnya sedikit. Sedangkan tanaman yang mendapatkan tambahan unsur N tumbuh lebih tinggi serta daunnya banyak dan lebar. Azotobacter mampu menambat N dalam jumlah yang cukup tinggi, bervariasi hingga 2 - 15 mg Ngram sumber karbon yang digunakan, meskipun hasil yang lebih tinggi seringkali dilaporkan Subba Rao, 1982. Bakteri Azospirillum sp. mampu memacu peningkatan hasil pertanian penting pada kondisi tanah dan iklim yang berbeda dan secara statistik nyata meningkatkan hasil 30 sampai 50 . Tabel 5. Pengaruh berbagai perlakuan pupuk terhadap pertumbuhan tinggi tanaman caisin pada tray Perlakuan 1MST 2MST 3MST 4MST --------------------- cm --------------------- Kontrol 1.93 ab 50 NPK 1.50 a 2.28 a 2.68 b 2.75 a 6.20 b 2.85 a 6.48 b 100 NPK 1.90 ab 5.53 c 11.13 d 11.48 d Fertismart + 50 NPK

2.33 b 5.33 c

12.13 d 12.40 d Biost + 50 NPK 2.00 ab 4.68 bc 8.93 c 9.20 c Ponti + 50 NPK

1.48 a 3.93 b

7.60 bc 7.95 bc DOP + 50 NPK 1.50 a 2.88 b 6.60 b 6.95 b angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata menurut DMRT 5 Tabel 3 dan 4 menunjukkan perlakuan 100 NPK dan perlakuan pupuk organik hayati Fertismart, Ponti, dan Biost yang dikombinasi dengan 50 NPK nyata lebih tinggi daripada kontrol dan DOP + 50 N. Perlakuan Ponti + 50 NPK menunjukkan angka tertinggi pada parameter jumlah daun meskipun tidak berbeda nyata terhadap Biost + 50 NPK, Fertismart + 50 NPK, dan 100 NPK. Sedangkan pada parameter tinggi tanaman, rata-rata tertinggi terjadi pada perlakuan Fertismart + 50 NPK meskipun tidak berbeda nyata terhadap Biost + 50 NPK, Ponti + 50 NPK, dan 100 NPK. Hasil ini menunjukkan bahwa pupuk organik hayati yang dikombinasikan dengan 50 NPK mampu membuat caisin tumbuh setara dengan caisin yang dipupuk 100 NPK pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Gambar 2 menunjukkan bahwa perlakuan 50 NPK menyebabkan tanaman caisin tumbuh lebih baik dibandingkan kontrol namun lebih lambat dibandingkan 100 NPK meskipun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Penelitian tambahan pada tray bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik hayati dan pupuk organik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman caisin yang telah diberikan 50 dosis NPK. kontrol Gambar 2. Pengaruh pupuk organik hayati terhadap pertumbuhan caisin pada tray 3 minggu setelah tanam Penelitian tambahan pada tray Tabel 5 dan 6 pada parameter tinggi tanaman, perlakuan Fertismart + 50 NPK tidak berbeda nyata terhadap 100 NPK sedangkan pada parameter jumlah daun menunjukkan Fertismart + 50 NPK dan Biost + 50 NPK tidak berbeda nyata terhadap 100 NPK. Pada perlakuan 100 NPK. Hasil pengamatan tanaman caisin pada pot dan pada tray menunjukkan bahwa pupuk organik hayati yang dikombinasikan dengan 50 NPK mampu membuat caisin tumbuh setara dengan caisin yang dipupuk 100 NPK pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Tabel 6. Pengaruh berbagai perlakuan pupuk terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman caisin pada tray Perlakuan 1MST 2MST 3MST 4MST ------------------ Helai ----------------- Kontrol 0.75 a 50 NPK 0.50 a 2.25 a 2.50 a 3.50 a 4.25 ab 3.50 a 4.25 ab 100 NPK 1.50 a 3.00 a 4.75 b 4.75 b Fertismart + 50 NPK

1.50 a 2.75 a

5.00 b 5.00 b Biost + 50 NPK 1.25 a 2.50 a 5.00 b 5.00b Ponti + 50 NPK

0.75 a 2.25 a

4.50 ab 4.50 ab DOP + 50 NPK 0.75 a 2.75 a 4.25 ab 4.25 ab angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata menurut DMRT 5

4.2 Pengaruh Pupuk Organik Hayati Terhadap Bobot Basah dan Kering Tanaman Bagian Atas

Pengaruh perlakuan terhadap bobot basah tanaman bagian atas BBTBA dan bobot kering tanaman bagian atas BKTBA pada waktu panen disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 menunjukkan bahwa 100 NPK dan perlakuan pupuk organik hayati yang dikombinasikan dengan 50 NPK nyata meningkatkan BBTBA terhadap kontrol namun perlakuan DOP + 50 N tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap kontrol meskipun BBTBA pada tanaman yang diberi perlakuan DOP + 50 N menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan kontrol. Perlakuan NPK menunjukkan angka tertinggi pada parameter tersebut meskipun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan nyata terhadap perlakuan pupuk organik hayati yang dikombinasi 50 NPK.