Tujuan Hipotesis Uji Efektivitas Pupuk Organik Hayati (Bio-Organic Fertilizer) dalam Mensubstitusi Kebutuhan Pupuk pada Tanaman Caisin (Brassica chinensis)

perombak selulosa dan mempercepat proses perombakan sehingga hara tersedia bagi tanaman. Banyak mikrob yang bisa dimanfaatkan, antara lain, Azospirillum spp dan Azotobacter spp untuk menambat N 2 dari udara tanpa harus bersimbiosis dengan tanaman. Aeromonas spp dan Aspergillus spp adalah contoh mikrob pelarut P yang sangat efektif dalam melepaskan ikatan P yang sukar larut. Selain itu, mikrob ini bisa memperbaiki aerasi dan agregasi tanah Khudori, 2006. Pupuk organik hayati mengandung sumber hara seperti N, P, K, dan hara lainnya. Mikroba yang ditambahkan ke dalam pupuk organik hayati selain mampu meningkatkan ketersediaan hara, juga mampu meningkatkan efisiensi pengambilan hara uptake oleh tanaman sehingga efisiensi pemupukan meningkat. Hasil penelitian Kanacharoenpong et al. 2003, menunjukkan media kombinasi yang terdiri atas kompos, pupuk organik hayati, dan sekam terhadap tanaman marigold Tagetes erecta, pada rasio 1:2:1 dan 1:3:1 nyata meningkatkan tinggi tanaman, bobot kering akar, dan tanaman bagian atas, luasan kanopi, jumlah bunga, lebar bunga, dan bobot kering bunga, dibandingkan pada tanaman kontrol yang menggunakan 100 pupuk anorganik. Selain itu marigold yang ditanam pada media kombinasi menunjukkan pembungaan yang lebih cepat 40 hari setelah transplanting dibandingkan pada marigold yang ditanam pada tanah yang diberi pupuk anorganik 60 hari setelah transplanting. Menurut El- Habbasha 2007, aplikasi pupuk organik hayati menggantikan pupuk anorganik penting dilakukan untuk melindungi lingkungan dari dampak buruk pupuk anorganik.

2.3 Azotobacter

Mikrob yang memfiksasi nitrogen disebut diazotrop. Sedangkan mikrob yang memfiksasi nitrogen secara independen tanpa bantuan organisme lain disebut bakteri yang hidup bebas free living bacteria. Azotobacter adalah bakteri penambat nitrogen aerobik yang mampu menambat nitrogen dalam jumlah yang cukup tinggi, bervariasi antara 2 - 15 mg nitrogengram sumber karbon yang digunakan, meskipun hasil yang lebih tinggi seringkali dilaporkan Subba Rao, 1994. Koloni Azotobacter mempunyai ciri-ciri berbentuk convex, smooth, putih, semiopaque, moist, viscid, dengan diameter kurang lebih 4 - 8 mm. Isolat-isolat murni tersebut dipelihara dalam medium agar miring. Spesies-spesies Azotobacter yang telah dikenal antara laian: A. chococcum, A. beijerinckii, A. paspali, A. vinelandii, A. agilis, A. insiginis dan A. Macrocytogenes . Azotobacter chroococcum adalah bakteri gram negatif merupakan bagian dari famili Azotobacteraceae , merupakan grup aerobik, diazotrop yang hidup bebas mampu memfiksasi N atmosfer dalam media bebas N maupun miskin N dengan menggunakan komponen bahan organik sebagai sumber energi Kumar et al., 2006. Azotobacter dapat meghasilkan hormon tumbuh yaitu auksin dan asam indolasetat IAA Hanafiah, 2005. Efek Azotobacter dalam meningkatkan biomassa akar disebabkan oleh penghasilan IAA di daerah perakaran. Hal ini didukung bukti bahwa eksudat akar mengandung triptophan atau senyawa serupa yang dapat digunakan oleh mikrob tanah untuk memproduksi asam indol asetat.