Latar Belakang Pengaruh Perubahan Penutupan Lahan Terhadap Distribusi Suhu Permukaan di Kota Bogor Dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat dan Sistem Informasi Geografis

I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Bogor dalam perkembangannya hingga masa sekarang ini telah mengalami banyak perubahan, terutama dalam hal penutupan lahan. Kondisi tersebut di sebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitasnya, sehingga untuk dapat menampung peningkatan penduduk dengan berbagai aktivitasnya dibutuhkan lahan tinggal yang semakin luas pula. Terbatasnya lahan yang tersedia untuk tempat tinggal dan aktivitas perekonomian menyebabkan terjadinya perubahan fungsi dari ruang terbuka hijau menjadi lahan terbangun. Hal inilah yang menjadi dilema di berbagai kota besar di Indonesia tidak terkecuali Kota Bogor. Permasalahan yang ada sekarang adalah bahwa di satu pihak masyarakat perkotaan membutuhkan suatu lingkungan yang indah, nyaman, dan sehat dan dilain pihak, pemerintah dan masyarakat membutuhkan lahan untuk tempat tinggal dan tempat berbagai aktivitas manusia. Ruang terbuka hijau berfungsi sebagai pengendali lingkungan perkotaan yang mampu menetralisir polusi, menciptakan iklim mikro, dan menimbulkan kesan indah sangat dibutuhkan masyarakat kota. Perubahan penutupan lahan tidak hanya mengurangi keindahan kota tetapi juga mengurangi kenyamanan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan akibat berkurangnya luasan ruang terbuka hijau adalah perubahan unsur-unsur iklim. Perubahan unsur-unsur iklim yang terjadi antara lain suhu, radiasi, kecepatan angin, dan keawanan. Dari keempat unsur-unsur iklim tersebut suhu merupakan unsur yang dapat dirasakan langsung perubahannya oleh manusia. Menurut Effendy 2007, peningkatan suhu di daerah perkotaan ini menyebabkan perbedaan distribusi suhu permukaan dengan daerah pinggir kota dengan wilayah ruang terbuka hijau yang masih cukup luas. Fenomena perbedaan distribusi suhu di perkotaan dengan daerah pinggiran kota ini biasa disebut “Pulau Panas” atau “Heat Island” . Menurut Landsberg 1981 dalam Wisnu 2003 Heat island adalah suatu fenomena suhu udara di daerah yang padat bangunan lebih tinggi dari pada suhu udara terbuka sekitarnya. Pemanfaatan data penginderaan jauh beberapa tahun belakangan ini berkembang pesat seiring berkembangnya teknologi. Teknologi penginderaan jauh memungkinkan untuk mendapatkan data spasial dalam waktu yang relatif singkat dan areal yang luas dengan ketelitian yang cukup tinggi dibandingknn dengan cara konvensional. Hal ini tentunya sangat memudahkan pengguna data tersebut untuk mendapatkan informasi yang diperlukan tanpa harus datang langsung kelokasi. Apabila digabungkan dengan Sistem Informasi Geografis SIG maka akan semakin mempermudah kita untuk mengetahui perubahan iklim yang terjadi akibat penutupan lahan.

1.2. Tujuan