Penutupan Lahan Pengaruh Perubahan Penutupan Lahan Terhadap Distribusi Suhu Permukaan di Kota Bogor Dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat dan Sistem Informasi Geografis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Penutupan Lahan

Penginderaan jarak jauh dapat digunakan dengan mudah untuk mengenali suatu penutupan lahan pada suatu wilayah di permukaan bumi, hal tersebut sesuai dengan asumsi bahwa suatu objek di permukaan bumi yang memiliki kondisi penutupan lahan yang sama akan mempunyai sifat-sifat reflektansi yang sama pula dan asumsi bahwa variasi variabel ganda multivariant nilai digital pada suatu area mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kondisi penutupan lahannya Lillesand and Kiefer, 1979. Pengolahan citra Landsat TM dan ETM Kota Bogor di analisis dan diklasifikasikan berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan secara umum, Kota Bogor diklasifikasikan menjadi 7 kelas penutupan lahan, yaitu: 1. Lahan bervegetasi pohon vegetasi pohon rapat dan vegetasi pohon jarang 2. Ladang 3. Sawah 4. Semak dan rumput 5. Area terbangun 6. Badan air 7. Tidak ada data.

5.1.1. Kategori Kelas Penutupan Lahan Kota Bogor

5.1.1.1. Lahan Bervegetasi pohon vegetasi pohon rapat dan vegetasi pohon

campuran Lahan bervegetasi pohon pada penelitian ini tidak membedakan antara vegetasi rapat dan vegetasi campuran. Hal tersebut dikarenakan bahwa jenis lahan bervegetasi pohon rapat dan jenis lahan bervegetasi pohon jarang memberikan pengaruh yang hampir sama terhadap perubahan suhu. Selain itu, dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian mempunyai area yang tidak terlalu luas dan merupakan kawasan perkotaan maka lahan bervegetasi pohon rapat dan lahan bervegetasi pohon jarang tidak perlu dibedakan. Berdasarkan penjelasan di atas maka beberapa contoh dari kategori lahan bervegetasi pohon di Kota Bogor adalah hutan tanaman keras Hutan Litbang CIFOR dan Kebun Raya Bogor yang disajikan pada Gambar 4, sempadan sungai, tanaman pekarangan rumah berupa tanaman keras dengan luasan yang bisa dideteksi citra landsat TM dan ETM sebagai lahan bervegetasi dan beberapa tempat pemakaman umum. a b Gambar 4. a Hutan Litbang CIFOR di wilayah Kecamatan Bogor Barat. b Kebun Raya Bogor di wilayah Kecamatan Bogor Tengah.

5.1.1.2. Ladang

Ladang yang dimaksud berupa lahan pertanian kering dan pekarangan rumah yang ditanami bukan tanaman keras. Untuk lahan pertanian kering pada musim penghujan atau pada kondisi tertentu ada yang berubah fungsi menjadi lahan pertanian basah sawah yang ditanami dengan tanaman padi dengan kondisi lahan sering tergenang air. Area ladang di Kota Bogor terutama banyak dijumpai di Kecamatan Bogor Utara Tegal Gundul, Tanah Baru, Ciluar, Cimahpar, dan Katulampa seperti terlihat pada Gambar 5. a b Gambar 5. a Ladang Singkong di Cimahpar-Bogor Utara. b Ladang Talas di Situgede-Bogor Barat.

5.1.1.3. Sawah

Sawah di Kota Bogor berupa sawah beririgasi dan sawah tadah hujan. Secara umum sawah juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu sawah belum ditanami sampai awal masa tanam dan sawah siap panen. Sawah belum ditanami sampai awal masa tanam pada umumnya tegenang air hal ini mungkin sekali sawah pada citra Landsat TM dan Landsat ETM terdeteksi sebagai badan air. Pada kelas penutupan lahan berupa sawah ini hampir sama dengan ladang pada musim kemarau atau pada kondisi tertentu dapat berubah fungsi menjadi ladang. Lahan persawahan banyak dijumpai pada Kecamatan Bogor Barat Kelurahan Situ Gede, Balumbang Jaya, dan Margajaya serta Kecamatan Bogor Selatan Kelurahan Cikaret. Contoh lahan persawahan dapat dilihat pada gambar 6. a b Gambar 6. a Sawah belum ditanami di Situgede-Bogor Barat. b Sawah Siap Panen di Situgede-Bogor Barat.

5.1.1.4. Semak dan Rumput

Tipe kelas penutupan lahan semak dan rumput di kategorikan sebagai lahan yang penutupan lahannya di dominasi rumput dan tumbuhan bawah. Di Kota Bogor kelas penutupan lahan ini sebagian besar luasan dijumpai di Kecamatan Bogor Barat Kelurahan Menteng berupa lapangan golf dan Kecamatan Bogor Tengah berupa padang rumput di depan halaman Istana Bogor dan padang rumput yang merupakan tempat bermain di Kebun Raya Bogor. Pada Gambar 7 dapat dilihat contoh penutupan lahan semak dan rumput di Kota Bogor. a b Gambar 7. a Rumput di Halaman Istana Bogor-Bogor Tengah. b Rumput di Kebun Raya Bogor-Bogor Tengah.

5.1.1.5. Terbangun

Kategori dari kelas penutupan lahan area terbangun ini adalah berupa bangunan dan daerah pengerasan termasuk didalamnya jalan aspal ataupun beton. Kategori dari kelas penutupan lahan area terbangun ini sangat mendominasi kawasan di Kecamatan Bogor tengah diluar area Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor. Contoh gambar penutupan lahan terbangun ini dapat dilihat pada Gambar 8. Seiring pertumbuhan penduduk di Kota Bogor diperkirakan luas area terbangun ini akan semakin bertambah. a b Gambar 8. a Bangunan di wilayah Kecamatan Bogor Tengah. b Perumahan Taman Yasmin-Bogor Barat.

5.1.1.6. Badan Air

Kategori lahan yang termasuk kedalam kelas penutupan badan air ini adalah danau dan sungai. Kelas penutupan lahan ini berada di sepanjang Sungai Cisadane, Sungai Ciliwung dan Situ Gede di Kecamatan Bogor Barat. Contoh gambar badan air ini dapat dilihat pada Gambar 8. Badan air ini keberadaannya sangat mempengaruhi keberadaan sawah yang bertipe irigasi. Di Kecamatan Bogor Barat keberadaan Situ Gede dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk mengairi sawah mereka. Gambar 9. Situ Gede di wilayah Kecamatan Bogor Barat.

5.1.1.7. Tidak Ada Data

Kelas penutupan lahan Tidak ada data adalah pentupan lahan yang tertutup oleh awan dan bayangan awan sehingga tidak dapat diketahui kondisi sesungguhnya. Kelas penutupan ini disebabkan karena kondisi cuaca pada saat pengambilan citra.

5.1.2. Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1997

Dari hasil pengolahan citra Landsat TM pada tanggal 28 Juli 1997 diperoleh luasan dan persentase penutupan lahan di Kota Bogor dengan Overall Classification Accuracy 87,80 sebagaimana disajikan pada tabel 4. Pada Gambar 10 dapat dilihat distribusi suhu permukaan di Kota Bogor Tahun 1997. Tabel 4. Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1997 Tahun 1997 No Penutupan Lahan Luas Ha Persentase 1. Badan air 107,73 0,91 2. Vegetasi pohon 2.813,94 23,84 3. Sawah 702,00 5,95 4. Ladang 2.641,23 22,38 5. Semak dan rumput 345,15 2,92 6. Terbangun 5.191,65 43,99 Jumlah 11.801,70 100,00 Overall Classification Accuracy 1997= 87,80 Gambar 10. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor 1997. Total luas wilayah Kota Bogor pada Tahun 1997 berdasarkan pengolahan citra adalah 11.801,61 Ha. Luasan penutupan lahan terbesar di Kota Bogor Tahun 1997 adalah pada kelas area terbangun yaitu seluas 5.191,65 Ha dengan persentase 43,99 dari total luas wilayah Kota Bogor. Kelas penutupan lahan ini tesebar pada seluruh kecamatan di Kota Bogor. Tipe penutupan lahan ini mendominasi sebagian besar wilayah di Kecamatan Tanah Sereal, Bogor Utara, Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor Timur. Pada Kecamatan Bogor Tengah di luar area Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor hampir seluruh wilayahnya tertutupi tipe penutupan lahan ini, hal ini dikarenakan Kecamatan Bogor Tengah merupakan pusat perekonomian dan pusat pemerintahan Kota Bogor. Sedangkan luas area terbangun terkecil terdapat di Kecamatan Bogor Selatan. Luasnya area terbangun di Kota Bogor dikarenakan Kota Bogor merupakan salah kota yang memiliki potensi lebih dibandingkan dengan kota yang lain dengan lokasi yang strategis sekitar 56 km dari DKI Jakarta yang merupakan ibukota negara. Secara tidak langsung Kota Bogor mendapatkan perhatian lebih sebagai kota penyangga yang sangat mempengaruhi perkembangannya. Sebagai kota penyangga Kota Bogor mempunyai aktivitas perekonomian yang cukup tinggi. Tingginya aktivitas perekonomian ini menimbulkan kecenderungan masyarakat untuk tinggal disekitar pusat perekonomian dengan tujuan mendapatkan akses yang mudah untuk melakukan kegiatan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan kondisi Kecamatan Bogor Barat yang sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh area terbangun. Penutupan lahan terluas kedua di Kota Bogor pada Tahun 1997 adalah kelas penutupan lahan bervegetasi pohon yaitu dengan luasan 2.813,94 Ha yang menutupi 23,84 dari total luasan wilayah Kota Bogor. Kondisi ini dikarenakan Kota Bogor memiliki Hutan CIFOR Center for International Research yang berada di Kecamatan Bogor Barat dan Kebun Raya Bogor yang berada Kecamatan Bogor Tengah. Selain itu, kondisi penutupan lahan Kota Bogor pada Tahun 1997 terutama di Kecamatan Bogor Selatan masih banyak tersebar area yang ditutupi vegetasi walaupun itu kemungkinan bukan merupakan hutan melainkan hanya perkebunan saja. Kecamatan Bogor Utara pada Tahun 1997 juga pada sebagian wilayahnya yaitu di Kelurahan Tanah Baru masih terdapat beberapa area yang ditutupi dengan vegetasi. Ladang di Kota Bogor pada Tahun 1997 merupakan tutupan lahan terluas ketiga dengan luasan 2.641,23 Ha yang berarti menutupi 22,38 dari total luas wilayah Kota Bogor. Ladang tersebar merata di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Tanah Sereal, Bogor Barat, Bogor Utara, dan Bogor Selatan. Sedangkan di Bogor Tengah hanya sebagian kecil dari wilayahnya yang ditutupi oleh ladang. Secara umum ladang menyebar pada pinggiran Kota yang letaknya berjauhan dari pusat kota yang berada di Bogor Tengah. Walaupun Kota Bogor mempunyai curah hujan bulanan yang cukup tinggi yaitu 250-335 mm ternyata kondisi pertaniannya tidak didominasi oleh sawah. Berdasarkan hasil pengolahan citra Landsat TM Tahun 1997 luasan sawah di Kota Bogor adalah sebesar 702 Ha yaitu 5,95 dari total luasan Kota Bogor. Kondisi persawahan di Kota Bogor ada yang berupa sawah tadah hujan dan sawah irigasi. Sebagian besar luasan sawah di Kota Bogor berada di wilayah Kecamatan Bogor Barat. Semak dan rumput memiliki luas penutupan lahan urutan kelima yaitu sebesar 345,15 Ha menutupi 2,29 dari total luasan Kota Bogor. Semak dan rumput sebagian besar terdapat di padang rumput Istana Bogor dan padang golf di Kecamatan Bogor Barat. Sedangkan luasan penutupan lahan terkecil adalah badan air dengan luasan sebesar 107,73 Ha yang menutupi 0,91 dari total luasan Kota Bogor. Komponen penyusun Badan air di Kota Bogor ini di dominasi oleh Sungai Cisadane, Sungai Ciliwung dan Situ Gede yang terletak di Kecamatan Bogor Barat.

5.1.3. Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 2006

Dari hasil pengolahan citra Landsat ETM penyiaman 27 Juni 2006 diperoleh penutupan lahan yang disajikan pada Gambar 11. dengan akurasi 90,24 . Tiap-tiap kelas penutupan lahan menunjukan perbedaan baik presentase maupun luasannya. Berikut ini kelas penutupan lahan, luasan, dan persentase dari luas wilayah Kota Bogor disajikan pada tabel 5. Gambar 11. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 2006. Tabel 5.Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 2006 Tahun 2006 No Penutupan Lahan Luas Ha persentase 1. Badan air 92,16 0,78 2. Vegetasi pohon 2.717,28 23,02 3. Sawah 797,31 6,76 4. Ladang 2.255,85 19,11 5. Semak dan rumput 341,46 2,89 6. Terbangun 5.597,64 47,43 Jumlah 11.801,70 100,00 Overall Classification Accuracy 1997= 90,24 Luas penutupan lahan terbesar di Kota Bogor pada Tahun 2006 adalah kelas penutupan lahan terbangun dengan luasan 5.597,70 Ha yaitu 47,43 dari total luasan Kota Bogor. Dari lima kecamatan yang ada di Kota Bogor 4 diantaranya didominasi oleh kelas penutupan terbangun. Kelas penutupan lahan terbangun ini mendosminasi di Kecamatan Bogor Barat, Tanah Sereal, Bogor Utara, Bogor Tengah, dan Bogor Timur. Diperkirakan luasan kelas penutupan lahan terbangun ini akan terus bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk. Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan ruang yang lebih untuk tempat tinggal dan berbagai aktivitasnya. Penutupan lahan terluas kedua di Kota Bogor pada Tahun 2006 adalah kelas penutupan lahan bervegetasi pohon yaitu dengan luasan 2.717,28 Ha yang menutupi 23,02 dari total luas Kota Bogor. Penutupan lahan vegetasi terletak menyebar di Kecamatan Tanah Sereal, Bogor Utara, Bogor Timur, dan Bogor Selatan. Di Kecamatan Bogor Barat terletak mengelompok di Hutan CIFOR Center for International Research dan di Kecamatan Bogor Tengah terletak mengelompok di Kebun Raya Bogor. Sebagian besar luasan kelas penutupan lahan bervegetasi terdapat di Bogor Selatan. Ladang di Kota Bogor pada Tahun 2006 memiliki luasan 2.255,85 Ha yang berarti menutupi 19,11 dari total luas Kota Bogor. Kecamatan Bogor Selatan adalah kecamatan yang memiliki luas ladang paling luas. Kecamatan lain yang memiliki luas ladang yang cukup luas juga adalah Kecamatan Bogor Utara. Kecamatan Bogor Tengah memiliki luas penutupan lahan berupa ladang yang paling kecil dibandingkan kecamatan lainnya. Hal ini disebabkan sebagian luasan di Kecamatan Bogor Tengah telah terbangun untuk menunjang berbagai kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Selain itu, Kecamatan Bogor Tengah berdasarkan hasil pengolahan citra memiliki luasan yang paling kecil dibandingkan kecamatan yang lain yaitu hanya seluas 825,21 Ha. Kondisi pertanian berupa ladang ini di Kota Bogor terletak menyebar dipinggiran Kota. Kondisi persebaran ladang ini terlihat jelas pada peta penutupan lahan Tahun 2006 yaitu pada gambar 11. Dari hasil klasifikasi berdasarkan pengecekan lapang kelas penutupan lahan berupa sawah di Kota Bogor pada Tahun 2006 seluas 797,31 Ha menutupi 6,76 dari total luasan Kota Bogor. Sebagian besar luasan sawah di Kota Bogor pada Tahun 2006 terdapat di Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Selatan. Dari hasil survey langsung dilapangan diketahui bahwa kondisi hidrologi pada area pertanian di Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Selatan cukup bagus untuk persawahan. Area pertanian di dua kecamatan ini sering tergenang air. Ketersediaan air inilah yang menyebabkan banyak masyarakat yang menjadikan areal pertaniannya menjadi sawah. Berdasarkan rekapitulasi luasan hasil pengolahan citra Landsat ETM 2006 kelas penutupan lahan berupa semak dan rumput di Kota Bogor pada Tahun 2006 adalah seluas 341,46 Ha dengan persentase 2,89 dari total luasan Kota Bogor. Pada tahun 2006 ini semak dan rumput terluas di Kecamatan Bogor Selatan. Pada peta penutupan lahan 2006 yaitu pada gambar 11. terlihat bahwa semak dan rumput terletak menyebar di Kecamatan Bogor Selatan. Selain di Kecamatan Bogor Selatan semak dan rumput juga terdapat di padang rumput Istana Bogor dan padang golf di Kecamatan Bogor Barat. Kelas penutupan lahan dengan luasan terkecil pada tahun 2006 di Kota Bogor adalah badan air. Luasan badan air di Kota Bogor seluas 92,16 Ha yang berarti menutupi 0,78 dari total luasan Kota Bogor. Komponen penyusun Badan air di Kota Bogor ini di dominasi oleh Sungai Cisadane, Sungai Ciliwung dan Situ Gede yang terletak di Kecamatan Bogor Barat.

5.2. Perubahan Penutupan Lahan