4.1.6.2.2. Populasi
Populasi kalong saat melahirkan anak pada bulan Nopember 2009 adalah Jantan berjumlah 185 ekor, betina berjumlah 218 ekor, dan anak 160 ekor. Dari
data tersebut diketahui sex ratio pada saat melahirkan adalah 218185 = 1,17. Rata-rata tiap induk melahirkan 1 ekor anak dengan jumlah indukan 160 ekor,
sedangkan indukan yang belum mempunyai anak sebesar 58 ekor. Jumlah indukan betina 58 ekor diperkirakan belum mencapai dewasa sexual dengan jumlah
populasinya berasal dari anakan tahun yang lalu 2008. Tampilan grafik balok perkembangan populasi kalong dari minggu ke-1 bulan Maret 2008 sampai
dengan Minggu ke-4 bulan Februari 2009 disajikan pada grafik Gambar 19.
356 350
326 303
207 199
166 159
157 156
156 154
7 7
281 263
251 248
220 217
183 181
176 170
170 168
3 3
220 214
180 150
131 128
127 120
116 115
115 110
-
420,0 400
- 100
200 300
400 500
600 700
800 900
A 1
M ar
et A
2 M
ar et
A 3
M ar
et A
4 M
ar et
A 1 A
pr il
A 2
A pr
il A 3
A pr
il A 4
A pr
il B
1 M
ei B
2M ei
B 3
M ei
B 4M
ei C
1 J
un i
A 1J
uni C
2 Ju
ni A
2J un
i
Waktu minggubulan Ju
ml a
h eko
r
Total Populasi Anak
Betina Jantan
Gambar 19. Populasi kalong di Kebun Raya Bogor.
185 183
180 180
180 178
175 170
170 165
165 160
218 216
213 210
210 208
207 205
200 197
197 190
160 160
158 158
158 157
157 155
155 150
150 150
410 100
200 300
400 500
600
C 3
Ju ni
A 3J
un i
4 J
un i
A 4
N op
A 1D
es A
2D es
B 3D
es B
4D es
A1 J
an A
2 Jan
A 3J
an A
4 Jan
A 1 F
eb A
2 F
eb A 3
F eb
A 4
F eb
Waktu minggubulan Ju
ml ah
eko r
Total Populasi Anak
Betina Jantan
Gambar 19. Lanjutan
Populasi kalong di Kebun Raya Bogor pada tahun 2008 sebesar 420 ekor kalong dan awal tahun 2009 tercatat sebesar 563 ekor. Jika diasumsikan
pertumbuhan populasi tiap tahun sama dan pada kondisi lingkungan yang tidak terbatas maka pendugaan pertumbuhan populasi kalong menggunakan model
exponensial. Pendugaan populasi kalong dibagi menjadi 4 pilihan yaitu 1 M_nol yaitu menekan kematian kalong sampai pada 0 kematian dengan upaya
mencegah kematian yang disebabkan oleh pedagang pasar, 2 M_P yaitu tidak melakukan pencegahan kematian yang disebabkan oleh pedagang pasar, 3
M_PPe3 yaitu membatasi populasi kalong dengan hanya menyediakan 3 pohon bertengger, dimana kemampuan pohon bertengger tersebut mampu menampung
kalong sebanyak 500-600 ekor, 4 M_PPe2 yaitu membatasi populasi kalong dengan hanya menyediakan 2 pohon bertengger, dimana kemampuan pohon
bertengger tersebut mampu menampung kalong sebanyak 400-500 ekor.
- 200
400 600
800 1.000
1.200 1.400
1.600 1.800
2.000
2009 2010
2011 2012
2013
Tahun P
o p
u la
s i
N M nol
M_P M_PPe3
M_PPe2
Keterangan : M_nol
= Jika mortalitas dicegah sampai nol
M_P =
Jika mortalitas yang disebabkan oleh pedagang pasar dibiarkan, M_Ppe3
= Jika mortalitas yang disebabkan pedagang pasar dibiarkan, pohon bertengger
dibatasi sebanyak 3 pohon dan dilakukan upaya pengendalian populasi M_Ppe2
= Jika mortalitas yang disebabkan pedagang pasar dibiarkan, pohon bertengger
dibatasi sebanyak 2 pohon dan dilakukan upaya pengendalian populasi
Gambar 20. Pendugaan pertumbuhan populasi kalong
Populasi awal tahun 2008 No sebesar 420 dan tahun 2009 N
1
Laju pertumbuhan diketahui sebesar 563420 = 1,3 per tahunnya, dan kematian
yang disebabkan oleh pedagang pasar diasumsikan sama pertahunnya yaitu sebesar 96 ekor. Hasil perhitungan pertumbuhan populasi kalong untuk tahun
2009 – 2015 menggunakan metoda exponensial tersaji pada Lampiran 12. dan ditampilkan pada grafik pada Gambar 20.
Tahapan pengendalian populasi atau pengurangan populasi dilakukan pada : 1 tipe pengendalian ke 3 M_Ppe3 yaitu akan dilakukan pengendalian
populasi atau pengurangan populasi sebesar 100 ekor pada tahun 2011, 150 ekor pada tahun 2013, 2. tipe pengendalian ke 4 M_Ppe2 yaitu akan dilakukan
pengurangan populasi sebesar 75 ekor pada tahun 2010, 100 ekor pada tahun 2012.
4.2. Pembahasan 4.2.1. Jenis Tumbuhan Pakan Lalai
Jenis makanan polen untuk lalai beragam dari Famili Anacardiaceae yaitu jenis Anacardium sp., Mangifera indica, Polyalthia longifolia. Beberapa hasil
penelitian kami yang mendukung hasil penelitian sebelumnya antara lain : 1 polen jenis Anacardium sp. mendukung hasil penelitian Maryati et al. 2008, 2
Mangifera indica mendukung hasil penelitian Tan et al. 1998 dan Dumont 2004, serta 3 Polyalthia longifolia mendukung hasil penelitian oleh Tan et al.
1998. Polen pada Famili Acanthaceae ditemukan menjadi makanan lalai, tercatat
juga ditemukan pada penelitian sebelumnya dengan spesies yang berbeda antara lain adalah Maryati et al. 2008 menemukan Justicia sp. pada spesies
Macroglossus sobrinus, Stroo 2000 menemukan Louteridium chartaceum dan Thricanthera gigantea. Jenis-jenis polen lainnya yang menjadi makanan lalai
adalah jenis dalam Famili Bombacaceae. Jenis dalam Famili Bombacaceae tercatat terbanyak dipublikasikan sebagai sumber makanan dan sering dikunjungi
oleh lalai, jenis tersebut antara lain; Ceiba pentandra Dumont 2004, Stroo 2000, Quesada et al. 2004, C. grandiflora Quesada et al. 2004, C. aesculifolia