Jenis Tumbuhan Sumber Pakan Kalong

4.2.5. Jenis Tumbuhan Sumber Pakan Kalong

Hasil penelitian kami pada bulan Maret 2008 ditemukan polen jenis Inga sp. Euphorbiaceae sedangkan bulan April ditemukan polen jenis [Palmae] sp. dan Sonneratia sp. dan Durio oblongus. Jenis Palmae juga ditemukan pada kelelawar jenis Pteropus tonganus oleh Sykes 1970, Wilson Graham 1992. Ditemukannya polen genus Sonneratia pada bulan April mendukung pernyataan Stroo 2000 yang menyatakan kelelawar menyerbuki Sonneratia apelata Sonneratiaceae. Dumont 2004 menyebutkan kelelawar ditemukan menyerbuki jenis tumbuhan Durio zibethinus, kemudian Stroo 2000 yaitu D. graveolens dan D. kutejensis. Dari hasil penelitian kami menemukan polen jenis Durio oblongus sehingga memperkuat keyakinan bahwa kalong mendatangi tumbuhan genus durio. Anakan kalong juga ditemukan mendatangi tumbuhan dalam famili Anacardiaceae yang ditandai dengan ditemukannya polen jenis [Anacardiaceae] sp.1 sehingga memperkuat hasil penelitian Nyhagen et al. 2005 yang menemukan jenis Mangifera indica dalam famili Anacardiaceae Niche overlap antar jantan dan betina tidak terjadi. Salah satu sebabnya adalah wilayah jelajah kalong yang luas, misalnya ditemukannya jenis Sonneratia sp. dan Durio sp. Jenis Sonneratia sp. berada di daerah utara manggrove utara Jakarta sedang jenis Durio sp. ditemukan didaerah selatan Kabupaten Bogor. Hal ini diperkuat oleh Mildenstein et al. 2005 yang mencatat wilayah jelajah Pteropus vampyrus lanensis antara 0.4 sampai 12 km dari tempat bertengger. Menurut Herrera et al. 2001 dari hasil penangkapan kelelawar pteropodidae di lapangan dan diteliti kandungan fecesnya ternyata tidak hanya mengkonsumsi buah namun juga mengkonsumsi polen dan serangga, kemudian pada percobaan di penangkaran menunjukkan bahwa kelelawar secara reflek mengejar dan memakan serangga NgengatLepidoptera yang dicobakan. Hal tersebut dapat memperkuat hasil penelitian kami bahwa pada pencernaan kalong betina banyak ditemukan serangga. Serangga banyak ditemukan pada pencernaan pada bulan Maret dan April disaat kalong menyusui anaknya. Dengan demikian dimungkinkan bahwa kebutuhan akan protein kalong salah satunya dipenuhi dengan tipe pakan serangga. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein lainnya kalong dapat mencari sumber pakan dari daun. Menurut Ruby et al. 2000 sesuai hasil penelitiannya mengatakan bahwa kelelawar memenuhi kebutuhan akan protein dengan mengkonsumsi daun Cassia fistula, Moringa oleifera, Coccinia cordifolia, dan Ficus religiosa. Hasil penelitian analisis polen menghasilkan informasi pertama pada pencernaan kalong ditemukan beberapa polen dalam kondisi exin yang masih utuh dan kadang kondisi exin menghitam. Data kedua adalah ditemukan polen dengan intin terkikis bersamaan dengan ditemukannya serangga. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa : a polen yang ditemukan di dalam pencernaan kalong dalam bentuk exin dan hampir membusuk berasal dari termakan tidak sengaja, b jumlah proporsi 22 polen yang ditemukan bersamaan serangga di dalam pencernaannya bukan murni polen yang dikonsumsi oleh kalong, melainkan polen berasal dari serangga. Selain kalong, serangga juga berperan sebagai penyerbuk tumbuhan Inga sp., Sonneratia sp. dan [Anacardiaceae] sp.3. Jika serangga yang dimakan oleh kalong merupakan penyerbuk tumbuhan tersebut, berarti kalong berperan sebagai pemangsapredator dari serangga. Hasil penelitian yang mendukung bahwa kalong sebagai penyerbuk antara lain Dumont 2004, Nyhagen et al. 2005, Sykes 1970, Wilson Graham 1992, Stroo 2000. Metode yang digunakan oleh mereka yaitu menggunakan metode: a menunggu kalong yang hadir di pohon yang diduga diserbuki kelelawar, b analisis polen dari polen yang ditemukan pada rambut kelelawar, c analisis polen dari sisa polen yang ditemukan pada feces kelelawar, d identifikasi daun yang ditemukan pada pohon bertengger. Metode yang digunakan oleh Sykes 1970, Wilson Graham 1992, Dumont 2004, Stroo 2000, Nyhagen et al. 2005 tersebut belum bisa memastikan kalong dapat mencerna polen di dalam pencernaannya, sehingga masih perlu pengkajian kembali peran kalong sebagai penyerbuk. Perkembangan kemandirian anakan kalong dapat dilihat pada jenis polen yang ditemukan pada pencernaannya. Perkembangan kemandirian anakan kalong tersebut antara lain: a bulan Maret ditemukan susu namun tidak ditemukan polen, hal ini mengindikasikan bahwa anakan kalong belum dapat mencari makan sendiri, b bulan April ditemukan susu dan polen [Anacardiaceae] sp.3, sehingga membuktikan bahwa anakan sudah belajar mencari makan sendiri. Pada genus Pteropus banyak ditemukan sebagai penyebar biji dan pemercepat proses germinasi Traveset 1998. Spesies dalam genus tersebut misalnya pada Pteropus tonganus Rainey et al. 1995 dan Pteropus conspicillatus Richards 1990 menyebarkan biji ukuran 30 mm dan 13-71 mm diameter Banack, 1998. Dari hasil penelitian kami jenis buah yang mungkin disebarkan oleh kalong adalah [Palmae] sp.1 dan [Anacardiaceae] sp.3 yang relatif memiliki buah kecil. Jenis buah yang relatif lebih besar dari kisaran 13-71 mm seperti Durio oblongus kemungkinan besar tidak disebarkan oleh kalong. Kalong mendatangi Durio oblongus dikarenakan oleh sebab lain, misalnya nektar yang dihasilkan oleh bunga Durio oblongus.

4.2.6. Manajemen Pelestarian Kalong