Tehnik sampling kualitas air

75 mengetahui penyebaran dispersion dari suatu bahan yang dibuang atau yang ditimbun diperairan pantai, dengan asumsi bahwa laju air tawar yang didirus sama dengan limpasan sungai. Dahuri et al, 2008, menjelaskan bahwa metode untuk menghitung waktu dirus dapat digunakan adalah: t 1 = QR .................................................. 4 dimana: t 1 = waktu dirus Q = total volume air sungai yang berada di perairan yang dimaksud R = Limpasan air sungai yang masuk Jika aliran massa air dari perairan teluk T 1 , sedangkan aliran massa air laut ke dalam teluk bersalinitas S 2 dan bervolume transport T 2 maka dalam keadaan setimbang didapat persamaan menurut Bowden, 1983 diacu dalam Dahuri et al, 2008 sebagai berikut: dimana: R = limpasan air sungai Dengan demikian waktu dirus di teluk tersebut mengikuti persamaan berikut: dimana: t 2 = waktu dirus V = volume total S 1 = Rerata salinitas air sungai tiap musim S 2 = Rerata salinitas air laut tiap musim 3.5.3. Memilih model kelembagaan a. Tujuan penelitian: Mengembangkan model kelembagaan pengelolaan teluk. b. Metode pengumpulan data : Kuesioner yang diisi pendapat pakar. Pengumpulan data sebagai bahan analisis kelembagaan pengelolaan Teluk Youtefa dilakukan melalui wawancara terhadap pakar menggunakan kuesioner. Responden yang dilibatkan dipiiih secara purposive sampling, yaitu penentuan responden dengan pertimbangan bahwa responden adalah pelaku individu atau S 2 R Aliran ke luar T 1 = ……………………………………… 5 S 2 S 1 S 1 R Aliran ke luar T 2 = ……………………………………… 6 S 2 S 1 = T 1 T 2 V V S 2 S 1 t 2 = ……………………….. 7 T 1 S 2 R 76 lembaga yang mempengaruhi pengambilan kebijakan, baik langsung maupun tidak langsung, responden yang memiliki keahlian khusus, memiliki reputasi jabatan dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai ahli atau pakar pada bidang yang diteliti, memiliki pengalaman dalam bidangnya, dan yang dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan terkait dengan Teluk Youtefa. Pakar terdiri dari 7 orang yaitu dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, swasta dan masyarakat. c. Variabel yang diamati : model alternatif pengelolaan teluk d. Metode analisa data: Analisis sistem yaitu analisis kelembagaan menggunakan ISM. Dalam hal ini akan ditentukan : a Elemen kunci pada diagram hierarki; b Elemen – elemen mana yang termasuk ke dalam variabel Autonomous sektor 1, Dependent sektor 2, Linkage sektor 3 atau Independent sektor 4. DATA MODE L Sistem Manajemen Basis Data SMBD Data kualitas air teluk youtefa Data eksisting teluk youtefa Data stakeholder Sistem Manajemen Basis Model SMBM Sub model sumber pencemar Sub model beban pencemar Sub model kualitas air Sistem pengolahan problematik: Subsistem yang bertugas sebagai koordinator dan pengendali dari operasi system secara keseluruhan Sistem manajemen dialog: Subsistem untuk berkomunikasi dengan pengguna TY Pengguna: Pemerintah daerah, Masyarakat nelayan, Masyarakat umum, Perguruan tinggi, LSM, pengguna transfortasi Teluk Youtefa pengguna wisata Teluk Youtefa, pedagang ikan, masyarakat yang bermukim di atas perairan Teluk Youtefa, dll Gambar 17. Model sistem penunjang keputusan pengelolaan teluk