Pemantauan kualitas air TINJAUAN PUSTAKA
37
surut merupakan pencampur utama, air laut bergerak dan bagian bawah ke atas, sehingga terjadi percampuran pada bagian atas, tidak terdapat stratifikasi densitas
air laut. gradien salinitas terjadi secara melintang atau vertikal dan membujur, tingkat kekeruhan sedang. 4 Fjord, arus sungai, pasang surut dan angin
merupakan air bagian dasar cenderung lebih homogen dan relatif tetap. Secara ekologis estuari dapat dianggap sebagal wilayah zona peralihan
atau ekoton antara habitat air tawar dan habitat air laut, akan tetapi banyak dari sifat fisika, kimia dan biologinya yang utarna tidak bersifat peralihan, melainkan
unik. Ke arah daratan wilayah ini dipengaruhi oleh pasang surut, gelombang laut, angin laut intrusi air laut, sedangkan ke arah laut dipengaruhi oleh kegiatan
alamiah dan manusia di wilayah daratan dan laut seperti air sungai yang bersumber dari aliran permukaan run off, sedimentasi, bahan beracun dan
pencemar lainnya. Keadaan sifat fisika, kimia dan biologis di estuari juga bervariasi dan dipengaruhi oleh musim. Dinamika ekosistem estuari laut dan darat
di seluruh wilayah Indonesia ini berpengaruh terhadap faktor-faktor biotik dan abiotik: salinitas, suhu air, total padatan tersuspensi, musim, massa air,
sumberdaya ikan dan organisme makanan alami Kennish 1992 2.9.3. Hidrodinamika perairan estuari
Zona pertemuan atau peralihan antara air laut dan air tawar disebut estuari. Di sepanjang estuari pergerakan air dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan
aliran air sungai. Pasang surut merupakan gaya eksternal utama yang membangkitkan pergerakan massa air serta pola perubahan tinggi muka air secara
dinamis. Akibat pasang surut, arus dapat mempengaruhi pergeseran salinitas dan kekeruhan di sepanjang daerah estuari. Kondisi pada saat pasang akan
menyebabkan salinitas dan bahan tersuspensi bergerak ke hulu dan saat surut menuju hilir. Hidrodinamika perairan secara umum berperan dalam proses-proses
seperti pencampuran mixing penyebaran dan proses sedimentasi Benoit, 1971. Pasang surut pasut dapat menyebabkan terjadinya arus pasang surut yang
menimbulkan turbulensi. Proses pengadukan akan semakin besar bila perairan tidak terlalu luas dan pencampuran bisa terjadi ke semua arah dan lapisan.
Interaksi air laut dan air tawar akan mempengaruhi sirkulasi massa air dan
38
pencampuran yang dibangkitkan oleh perbedaan densitas. Pasang surut mempengaruhi proses pencampuran melalui geseran friction ketika pasang surut
mengalir melewati dasar perairan. Geseran tersebut menimbulkan turbulensi yang pada akhirnya akan menimbulkan proses pencampuran. Kedalaman estuari akan
mempengaruhi terbentuknya ombak, perairan estuari yang dangkal dengan mulut estuari yang sempit akan memperkecil atau meredam energi gelombang, sehingga
estuari menjadi suatu daerah yang tenang. 2.9.4. Pengaruh iklim terhadap hidrodinamika estuari
Secara geografis wilayah Indonesia terletak diantara dua benua Asia dan Australia serta diapit oleh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Oleh karena
itu iklim dan kondisi wilayah laut dan darat kepulauan di Indonesia dipengaruhi oleh kedua benua dan samudera tersebut.
Angin pasat timur laut yang berhembus ke wilayah barat Indonesia disertai musim kemarau panas di wilayah barat Indonesia, sedangkan ketika angin pasat
barat laut berhembus ke wilayah timur Indonesia yang disertai musim hujan. Ketika kegiatan angin pasat timur laut atau tenggara kemarau mulai berhembus
dengan kuat kondisi salinitas air laut mulai meningkat 35 dan lebih tinggi dibandingkan salinitas air laut pada angin musim pasat barat laut hujan. Pada
musim barat hujan salinitas di perairan laut menurun seiring dengan tingginya curah hujan Nopember-Juni di wilayah kepulauan di Indonesia, terutama
disekitar pantai pulau-pulau besar. Sirkulasi massa air yang berasal dari Samudera Hindia maupun Samudera Pasifik dan melintasi laut kepulauan Indonesia pada
musim timur dan musim barat disebut Arlindo Arus Lintas Indonesia. Sirkulasi massa air tersebut terjadi secara bergantian antara musim barat dan timur, dan
masing-masing sekali dalam setahun. Sirkulasi arus tersebut merupakan sirkulasi massa air dunia. Sirkulasi, angin dan arus massa air yang melintasi kepulauan
Indonesia dan mempengaruhi iklim darat dan laut di Indonesia.
2.9.5.
Sumber pencemaran estuari Sumber pencemar di estuari dapat bersumber dari kegiatan : industri,
pertambangan, pertanian dalam arti luas. Pencemaran lingkungan yang bersumber dari antropogenik tersebut dapat berupa gas, cair dan padat, serta logam beracun