29
Tabel 2.6 Hasil Penelitian Batako Ringan Sebelumnya.
No Peneliti
Tahun Penambahan
Styrofoam Densitas
grcm
3
Penyerapan Air
Kuat Tekan Mpa
Kuat Tarik
Mpa Kuat
Patah Mpa
1 Tiurma
Simbolon 2009
2,28-2,38 29-41
10,40-12,72 1,03-1,21 1,63-1,87
20 1,65-1,76
23-33,9 8,3-10
0,88-1,07 1,36-1,60
40 1,46-1,58
18-27 6,2-7,2
0,57-0,68 1,21-1,45
60 1,09-1,20
14-22,3 4-4,9
0,29-0,44 0,94-1,12
80 0,79-0,91
10,4-18,3 1,88-2,8
0,09-0,21 0,41-0,6
100 0,40-0,50
7,6-15 0,32-0,48
0,03-0,05 0,09-0,12
K. Kerangka Berfikir
Bata beton batako merupakan salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan campuran yang
berupa pasir, semen, air dan dalam pembuatan tambahan lainnya dapat ditambahkan dengan bahan lainnya additive. Pembuatan batako dilakukan
dengan mencetak sehingga menjadi bentuk balok, silinder atau yang lainnya dengan ukuran tertentu dimana proses pengerasannya tanpa melalui
pembakaran yang digunakan sebagai bahan pasangan untuk dinding. Kekuatan atau mutu batako sangat dipengaruhi oleh cara pembuatan
dan komposisi dari penyusun-penyusunnya. Pembuatannya dapat dilakukan melalui proses manual cetak tangan dan press mesin. Perbedaan dari
keduanya dapat dilihat dari kepadatan permukaan yang dihasilkan. Batako terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan dalam
30
pemasangan. Batako dapat dikualifikasikan menjadi dua golongan yaitu batako normal dan batako styrofoam ringan.
Untuk menciptakan batako ringan maka ditambahkan limbah styrofoam dengan tujuan untuk mengurangi pembebanan pada konstruksi di bawah
dinding. Keuntungan lain dari pembuatan batako ini adalah untuk mempercepat dalam proses pemasangan dinding dikarenakan batako yang
dihasilkan lebih ringan. Dalam pelaksanaannya digunakan limbah styrofoam dengan butiran 3mm-10mm untuk menghindari pengembangan yang terlalu
besar setelah proses pengepresan. Hal ini akan berakibat pada rongga udara yang terlalu berlebih sehingga menyebabkan daya serap batako yang
dihasilkan terlalu besar. Penambahan limbah styrofoam terhadap batako sangat berpengaruh
pada densitas yang dihasilkan. Hal ini sesebabkan karena styrofoam yang memiliki berat yang sangat ringan. Selain berpengaruh terhadap densitas,
penambahan styrofoam juga berpengaruh terhadap kuat tekan dan daya serap air. Dari pengaruh penambahan styrofoam ini maka akan dilakukan penelitian
terhadap batako tanpa styrofoam dengan batako yang ditambahkan dengan styrofoam dengan persentase tertentu sehingga batako styrofoam yang
dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi sesuai dengan klasifikasi batako bata beton pejal menurut SNI-03-0348-1989 sehingga dari masing-masing
perencanaan campuran dapat dikategorikan susuai klasifikasi tersebut.
31
L. Hipotesis