63
Gambar 4.1 Grafik Waktu Pengerasan Semen Hasil  perhitungan  didapatkan  hasil  bahwa  penetrasi  jarum
vicat sedalam 25 mm terjadi pada menit ke-113,182 113 menit 10,9 detik sehingga dapat diambil dengan ketentuan bahwa waktu ikatan
awal  initial  time  semen  tidak  boleh  kurang  dari  60  menit. Perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran 1.
3. Agregat Halus Pasir Muntilan
Pemeriksaan  terhadap  pasir  Muntilan  yang  telah  dilakukan  antara lain  :  pemeriksaan  berat  jenis,  berat  satuan,  gradasi  dan  kandungan
lumpur  dalam  pasir.  Dari  hasil  pemeriksaan  diperoleh  hasil  sebagai berikut.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 210 225 240 K
ed al
am an
P en
et ras
i jaru
m m
m
Waktu menit
64
a.  Berat Jenis Pasir Muntilan
Agregat  dapat  dibedakan  beradasarkan  berat  jenisnya,  yaitu agregat  normal,  agregat  berat,  dan  agregat  ringan.  Agregat  normal
memiliki berat jenis 2,5 sampai 2,7, agregat berat lebih dari 2,8, dan agregat  ringan  kurang  dari  2,0.  Pemeriksaan  berat  jenis  pasir
Muntilan dilakukan dengan 2 sampel yang kemudian hasilnya dirata- rata. Hasil pengujiannya dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Pemeriksaan Berat Jenis Pasir Muntilan
No Uraian
Hasil
1 No cawan
1 2
2 Berat sampel jenuh permukaan  SSD  A
gram 500,00
500,00 3
Berat sampel kering  B gram
496,80 497,40
4 Berat labu ukur + air   C
gram 669,10
669,40 5
Berat labu ukur + berat SSD + Air  D gram
980,00 979,20
6 Berat jenis  bulk  B  C + A - D
2,63 2,62
7 Berat jenis SSD  A C + A - D
2,64 2,63
8 Berat jenis semu  B C +  B - D
2,67 2,65
9 Penyerapan    A - B B  x 100
0,64 0,52
Berat jenis rata-rata 2,62
Dari hasil pengujian didapatkan nilai berat jenis pasir Muntilan sebesar  2,62  grcm3  dan  termasuk  dalam  agregat  normal  berat
jenisnya  antara  2,5  sampai  2,7,  sehingga  dapat  dipakai  untuk campuran beton  normal  dengan kuat  tekan 15 MPa sampai 40 MPa
Tjokrodimuljo, 2007.
65
b.  Berat Satuan Pasir Muntilan Pemeriksaan  berat  satuan  terhadap  pasir  Muntilan  dilakukan
dengan  membandingkan  berat  terhadap  volume  bejana.  Berikut adalah tabel hasil pengujian berat satuan Pasir Muntilan tersebut.
Tabel 4.3 Pemeriksaan Berat Satuan Pasir Muntilan No
Keterangan Sampel
1 Berat Bejana W1
1,72 kg 2
Berat Bejana + Pasir W2 15,5 kg
3 Volume Berat V
0,00823 m W2-W1
1,67 kgm3 V
Dari  hasil  pengujian  didapatkan  nilai  berat  satuan  pasir Muntilan  yaitu  sebesar  1,67  gramcm
3
dan  termasuk  dalam  agregat normal.  Tjokrodimuljo  2007,  mengatakan  bahwa  berat  satuan
untuk  agregat  normal  berkisar  antara  1,50  sampai  1,80  sehingga pasir Muntilan yang dipakai termasuk dalam agregat normal..
c.  Gradasi Pasir Muntilan Gradasi  agregat  halus  pasir  dapat  dibedakan  menjadi  empat
jenis  menurut  gradasinya,  yaitu  pasir  halus,  agak  halus,  agak  kasar dan  kasar  Tjokrodimuljo,  2007.  Untuk  mengetahui  gradasi  pasir
Muntilan maka dilakukan pengujian terlebih  dahulu.  Berikut  adalah tabel pengujian gradasi pasir Muntilan tersebut.
66
Tabel 4.4 Pemeriksaan Gradasi Pasir Muntilan Diameter
Berat Berat
Berat Persentase
berat Berat
komulatif Berat
komulatif ayakan
Saringan saringan +
tertahan Tertahaan
Tertahan tertahan
Lolos mm
gram gram
gram 10
489,2 489,2
100 4,8
314,2 314,6
0,4 0,04
0,04 99,96
2,4 320,3
382,8 62,5
6,25 6,29
93,71 1,2
279,2 619
339,8 33,98
40,27 59,73
0,6 417,5
425,2 7,7
0,77 41,04
58,96 0,3
292,6 716
423,4 42,34
83,38 16,62
0,15 286,1
416,7 130,6
13,06 96,44
3,56 PAN
262,7 298,3
35,6 3,56
100 Jumlah
2172,6 3172,6
1000 100
367
Hasil  pengujian  agregat  halus  pasir,  didapatkan  nilai persentase  berat  butiran  tertahan  atau  lewat  di  dalam  suatu  ayakan
dengan disusun dengan diameter seperti pada  tabel 4.4 di atas. Dari tabel  tersebut  dapat  diketahui  nilai  agregat  pasir  Muntilan  dengan
melihat  batas-batas  gradasi  pada  agregat  halus  yang  terdapat  pada Bab  II.  Dengan  melihat  batas-batas  gradasi  agregat  halus  pasir
tersebut,  maka  pasir  Muntilan  dapat  dikategorikan  dalam  zone  II pasir  agak  kasar  sehingga  memenuhi  syarat  sebagai  bahan
penyusun  agregat  dalam  pembuatan  batako.  Adapun  grafik  dari hasil pengujiannya adalah sebagai berikut.
67
Gambar 4.2 Grafik Analisa Gradasi Pasir Muntilan d.  Kandungan Lumpur Pasir Muntilan
Menurut  SK-SNI-S-04-1989-F  kadar  lumpur  maksimum  pasir adalah  5.  Pemeriksaan  kadar  lumpur  pada  agregat  halus  ini  dapat
dilihat dari tabel berikut ini. Tabel 4.5 Pemeriksaan Kandungan Lumpur Pasir Muntilan
No Uraian
Hasil 1
No cawan 1
2 2
Berat kering sebelum dicuci A                    gram 100
100 3
Berat pasir kering setelah dicuci B gram
97,64 96,8
4 Kadar lumpur  A - B  A  x 100
2,360  3,200 Kadar lumpur Rata-rata
2,780
Dari  hasil  pengujian  diperoleh  kadar  lumpur  pada  pasir Muntilan    sebesar  2,78.  Apabila  melihat  SK-SNI-S-04-1989-F,
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
0,15 0,3
0,6 1,2
2,4 4,8
10
P re
se ntase
lol os
Ukuran Butiran mm
SAMPEL B.BAWAH ZONA 2
B.ATAS ZONA 2
68
kadar  lumpur  maksimum  pasir  adalah  5,  sehingga  pasir  Muntilan dapat  digunakan  sebagai  bahan  campuran  batako.  Untuk  kadar
lumpur  lebih  dari  5,  pasir  perlu  dicuci  terlebih  dahulu  sebelum digunakan sebagai bahan beton.
4. Styrofoam