Penelitan Sebelumnya LANDASAN TEORI

27 Air sebagai bahan bangunan harus memenuhi syarat-syarat dalam penggunannya. Berikut merupakan standar SK-SNI-S-04-1989-F, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A. 1. Air harus bersih. 2. Tidak mengandung lumpur, minyak dan benda melayang lainnya, yang dapat dilihat secara visual. Benda-benda tersuspensi ini tidak boleh lebih dari 2 gram per liter. 3. Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton asam, zat organik, dan sebagainya lebih dari 15 gram per liter. 4. Tidak mengandung khlorida Cl lebih dari 0,5 gram per liter. Khusus untuk beton pra-tegang kandungan klorida tidak boleh lebih dari 0,05 gram per liter. 5. Tidak mengandung senyawa sulfat sebagai SO 2 lebih dari 0,05 gram per liter.

J. Penelitan Sebelumnya

Tiurma Simbolon 2009 melakukan penelitian mengenai batako ringan dengan tambahan limbah styrofoam pembungkus barang-barang elektronik yang dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Fisika-LIPI selama empat bulan. Variasi rasio styrofoam terhadap pasir adalah 100 : 0, 80 : 20, 60 : 40, 40 : 60, 20 : 80 dan 0 : 100 dalam volume, dan waktu pengerasan: 7, 14, 21, dan 28 hari. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik, kuat patah, daya redam suara dan analisa mikrostruktur. 28 Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi komposisi terbaik adalah 80 volume styrofoam dan 20 volume pasir, jumlah semen pada kondisi tetap 315 gr dan waktu pengeringan selama 28 hari. Pada komposisi tersebut, batako ringan yang dihasilkan memiliki densitas 0,91 grcm 3 , penyerapan air 10,4 , kuat tekan 2,8 Mpa, kuat tarik 0,21 Mpa dan kuat patah 0,6 Mpa. Batako ringan ini mampu merespon dengan baik menyerap suara pada frekuensi 125, 270, 500 dan 1000 Hz, dengan koefisien penyerapan suara pada frekuensi tersebut masing-masing sekitar 18,41;33,88;14,29 dan 8,91 . Berdasarkan analisa mikrostruktur menunjukkan bahwa batako yang dihasilkan relatif berpori tidak merata dengan ukuran lebih kecil dari 50 µm. Distribusi partikel pada campuran batako yang dihasilkan tidak merata ditandai dengan adanya ukuran styrofoam paling kecil pada ukuran sekitar 100 µm, sampai paling besar 2 mm yang tersusun dalam campuran semen dan pasir. Dari penelitian- penelitian tentang batako ringan yang telah diuraikan di atas, maka dapat kita lihat hasilnya dalam tabel. 29 Tabel 2.6 Hasil Penelitian Batako Ringan Sebelumnya. No Peneliti Tahun Penambahan Styrofoam Densitas grcm 3 Penyerapan Air Kuat Tekan Mpa Kuat Tarik Mpa Kuat Patah Mpa 1 Tiurma Simbolon 2009 2,28-2,38 29-41 10,40-12,72 1,03-1,21 1,63-1,87 20 1,65-1,76 23-33,9 8,3-10 0,88-1,07 1,36-1,60 40 1,46-1,58 18-27 6,2-7,2 0,57-0,68 1,21-1,45 60 1,09-1,20 14-22,3 4-4,9 0,29-0,44 0,94-1,12 80 0,79-0,91 10,4-18,3 1,88-2,8 0,09-0,21 0,41-0,6 100 0,40-0,50 7,6-15 0,32-0,48 0,03-0,05 0,09-0,12

K. Kerangka Berfikir