Kesiapan Belajar Mandiri Karakteristik Individu Yang Memiliki Kesiapan Belajar Mandiri Faktor internal

sehingga kalaupun ada yang agak lambat mencapai kemajuan tidak akan merasa kecil hati dan putus asa. Termasuk didalamnya yakni kegiatan pengakuan setiap hasil yang telah dicapai dan menunjukkan jalan agar pada diri setiap siswa timbul rasa percaya diri dan keberanian. Bahan pelajaran meningkat seiring dengan kemampuan penalaran siswa. Cara ini akan membentuk kebiasaan belajar mandiri yang berguna untuk menggali potensi diri-sendiri.

5. Kesiapan Belajar Mandiri

Sebagai suatu konstruk termuat dalam Sugilar 2004, kesiapan belajar mandiri adalah bagian dari kepribadian individu yang mampu dan mau untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain, dalam hal penentuan tujuan belajar, metode belajar dan evaluasi hasil belajar Hammond dan Collins, 1991; Jarvis, 1990; Knowles, 1975; Long, 1990. Kesiapan belajar mandiri merupakan bagian dari kepribadian yang berkembang dari waktu ke waktu melalui interaksi sosial Grow, 1991; Oddi, 1987.

6. Karakteristik Individu Yang Memiliki Kesiapan Belajar Mandiri

Sebagai suatu definisi operasional Sugilar, 2004, karakteristik individu yang memiliki kesiapan belajar mandiri dicirikan oleh: a. Kecintaan terhadap belajar. b. Kepercayaan diri sebagai siswa. c. Keterbukaan terhadap tantangan belajar. d. Sifat ingin tahu. e. Pemahaman diri dalam hal belajar. f. Menerima tanggung jawab untuk kegiatan belajarnya. Guglielmino, 1989; West and Bentley, 1990

E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Belajar Mandiri

Pembentukan sikap dan kepribadian sesorang tidak terjadi dengan sendirinya tetapi berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan obyek tertentu. Interaksi sosial di dalam maupun di luar kelompok dapat mengubah sikap atau membentuk sikap yang baru. Beberapa faktor-faktor dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap kesiapan belajar mandiri siswa usia SMA remaja. Faktor-faktor tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan di seputar kehidupan siswa SMA yaitu faktor-faktor yang secara potensial mampu menimbulkan konflik antara kebutuhan dan komitmen, seperti kematangan diri, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, status sosial, waktu luang dan aktivitas sosial. Faktor-faktor yang turut mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap misalnya S. Mappa dan A. Basleman,1994:

1. Faktor internal

Yang tergolong faktor internal ialah segala faktor yang bersumber dari dalam diri warga belajar seperti faktor fisiologis yang mencakup kondisi fisiologis serta faktor psikologis yang mencakup kondisi psikis.

2. Faktor eksternal