Bahan Belajar Mandiri Kesiapan Belajar Mandiri Siswa Kelas XII Ilmu Alam SMA Negeri 1 Boja Kendal Tahun Ajaran 20052006 Pada Pelajaran Matematika dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi

Belajar mandiri sebagai proses metode mengandung makna bahwa belajar mandiri dijadikan sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan dimana siswa diberikan kemandirian yang relatif lebih besar dalam menetukan tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran dan evaluasinya. Belajar mandiri sebagai produk tujuan mengandung makna bahwa setelah mengikuti pembelajaran tertentu siswa diharapkan menjadi seorang siswa mandiri independent learner. Dalam konteks yang kedua ini, belajar mandiri dianggap sebagai ketrampilan hidup yang harus dikuasai oleh setiap orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dunia industri sangat mengharapkan lulusan sekolah yang memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, beradaptasi dengan perubahan-perubahan belajar terus-menerus dan berkolaborasi dengan orang lain. Jadi jelas bahwa belajar mandiri tidak hanya menjadi metode, tapi lebih jauh merupakan tujuan. Peserta belajar mandiri telah menjadi produk yang diharapkan oleh setiap institusi pendidikan, karena peserta belajar mandiri juga merupakan kebutuhan dunia kerja.

3. Bahan Belajar Mandiri

Sesuai dengan pengertian belajar mandiri, bahan belajar mandiri adalah bahan belajar yang disusun sedemikian rupa sehingga relatif mudah dipelajari siswa tanpa bantuan orang lain. Semua informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran telah tersedia pada bahan belajar mandiri. Namun siswa dapat mencari informasi di tempat lain jika dirasa masih perlu. Bahan belajar mandiri termasuk bahan belajar terstruktur. Di samping itu, peristiwa belajar terjadi apabila ditunjang oleh sumber belajar resource-based learning. Bentuk-bentuk sumber belajar yang perlu dioptimalkan tersebut meliputi:

a. Sumber belajar berupa orang Human resources

Meliputi tutor, guru atau teman sejawat. Dalam penerapannya, peran guru tutor bergeser dari pemberi informasi menjadi fasilitator dengan cara: 1 Menyediakan berbagai sumber belajar yang dibutuhkan siswa. 2 Merangsang kemauan siswa untuk belajar. 3 Memberi peluang pada siswa untuk menguji mempraktekan belajarnya. 4 Memberikan umpan balik tentang perkembangan belajarnya. 5 Membantu siswa bahwa apa yang dipelajarinya berguna dalam kehidupannya kontekstual. Sementara itu, teman sejawat diberdayakan sebagai mitra belajar dengan cara memberikan peluang pada mereka untuk: 1 Belajar dari kesalahan satu sama lain. 2 Saling membantu menyamakan perspektif dari apa yang telah dipelajari. 3 Membantu satu sama lain mencari bertukar memberi sumber belajar yang menarik. 4 Mendiskusikan ide-ide atau konsep sulit bersama.

b. Sumber belajar berupa informasi Information-type resources

Secara hitoris, jenis sumber belajar berupa informasi biasanya ditulis disimpan pada kertas seperti buku, modul, jurnal, hand out, buku panduan, buku tugas, dan sebagainya. Jenis sumber informasi lain, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain adalah paket belajar berbantuan komputer seperti CD – ROM interaktif dan hypermedia, media komunikasi berbasiskan komputer seperti computer conferencing, e-mail, online database, dan internet, atau media belajar lain seperti program video, audio, practical kits dan lain-lain. Phill Race 1994, dalam Uwes A. Chaeruman, 2004 menyarankan beberapa hal mengenai cara mengoptimalkan kedua sumber belajar tersebut, sebagai berikut: a. Sumber belajar harus dirancang direncanakan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga benar-benar atraktif agar dapat merangsang gairah minat mereka untuk belajar mempelajarinya, karena motivasi untuk belajar sangat penting bagi siswa sehingga mereka mempunyai tanggung jawab untuk belajar secara mandiri. b. Jangan membiarkan siswa hanya mempelajari bahan belajar tanpa diberikan peluang untuk mempraktekannya. Karena belajar mandiri tergantung pada belajar sambil melakukan learning by doing. Sumber belajar yang efektif adalah sumber belajar yang memberikan peluang kepada siswa memilih dan menentukan sendiri tugasnya dan mempraktekannya. c. Siswa memerlukan umpan balik tentang perkembangan belajarnya. Sumber belajar harus memungkinkan adanya pemberian umpan balik sebagai respon terhadap kegiatan belajar yang telah mereka lakukan.

4. Konsekuensi Penerapan Sistem Belajar Mandiri