2. Barang dalam Perjalanan, Diskon, Retur dan Pengurangan Harga
a. Barang-barang dalam Perjalanan
Penjualan barang dilakukan dengan dua cara yaitu : 1
Jika syarat penjualan adalah prangko gudang penjual FOB free on board shipping point, hak atas barang dipindahkan kepada pembeli
ketika barang dimuat ke alat angkut ketika akan diangkut. Dengan persyaratan ini, maka penerapan aturan hukum atas pengiriman pada
akhir tahun akan memerlukan pencatatan penjualan dan penurunan persediaan dalam pembukuan penjual. Karena hak itu berpindah
pada saat pengangkutan, barang-barang dalam perjalanan pada akhir tahun harus dimasukkan dalam persediaan pembeli, meskipun
barangnya belum tiba. Penetapan jumlah barang dalam perjalanan pada akhir tahun dilakukan dengan mengkaji pesanan-pesanan yang
datang pada awal periode baru. Catatan pembelian dibiarkan terbuka melampaui periode fiskal agar pencatatan barang dalam perjalanan
pada akhir periode dapat dilaksanakan, atau barang-barang dalam perjalanan dapat dicatat dengan menggunakan ayat penyesuaian.
2 Jika syarat penjualannya prangko gudang pembeli FOB
destination, maka penerapan aturan hukum tidak memerlukan
pengakuan transaksi sebelum barang diterima pembeli. Dalam hal ini, karena sulit menentukan apakah barang-barang telah mencapai
tujuannya pada akhir tahun atau belum, penjual akan lebih suka mengabaikan aturan hukum dan menggunakan saat pengangkutan
sebagai dasar pengakuan penjualan dan penurunan persediaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Diskon sebagai pengurang biaya
Diskon potongan harga yang diperlakukan sebagai pengurang biaya dalam pencatatan pembelian barang juga harus diperlakukan sebagai
pengurang biaya persediaan. Diskon dagang merupakan potongan dari
daftar harga yang berlaku menjadi harga yang benar-benar dibebankan kepada pelanggan. Besarnya diskon yang diberikan dapat bervariasi
menurut faktor-faktor tertentu seperti kuantitas barang ayng dibeli. Jadi, diskon dagang sering kali ditetapkan dalam suatu seri.
Contoh : Suatu perusahaan menggambarkan daftar diskon dagangnya dalam
suatu katalog sebagai berikut : Penjualan
Diskon jumlah
faktur bersih
5000 20 x 5000=1000
5000-1000=4000 4000
10 x 4000= 400 4000- 400=3600
3600 5 x 3600= 180
3600- 180=3420
Diskon tunai adalah potongan harga yang diberikan untuk faktur-
faktur yang dibayar dalam periode tertentu. Diskon tunai biasanya ditetapkan sebagai suatu persentase harga yang tidak perlu dibayar bilamana
faktur dibayar dalam beberapa hari tertentu, dan jumlah penuh harus dibayar jika pembayaran melampaui periode diskon. Sebagai contoh, 210, n30
berarti bahwa 2 diberikan sebagai diskon tunai jika faktur dibayar dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur, tetapi jumlah penuh dapat dibayar
dalam 30 hari. Syarat 310 “eom” berarti bahwa diskon 3 dapat diberikan
Universitas Sumatera Utara
jika faktur dibayar dalam waktu 10 hari setelah akhir bulan end of month pembuatan faktur.
Secara teoritis, persediaan harus dicatat dengan jumlah setelah diskon, yaitu harga faktur kotor dikurangi diskon yang dapat diperoleh.
Metode bersih ini menunjukkan kenyataan bahwa diskon yang tidak
diambil sebenarnya merupakan pengeluaran atau beban kredit yang terjadi karena ketidakmampuan untuk membayar dalam periode diskon. Jumlah ini
dicatat dalam perkiraan diskon yang tidak diambil dan dilaporkan sebagai suatu pos terpisah pada perhitungan laba rugi.
Ayat jurnal yang diperlukan baik untuk metode kotor dan metode bersih diilustrasikan berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. 2 Perbedaan Pencatatan Diskon Metode Bersih dengan Metode Kotor
Transaksi Pembelian
dilaporkan dalam jumlah bersih
Pembelian dilaporkan dalam
jumlah kotor
Pembelian barang dagang seharga 2.500 dikurangi diskon dagang
3020 dan diskon tunai 2 2.500 dikurangi 30 = 1.750
1.750 dikurangi 20 = 1.400 1.400 dikurangi 2 = 1.372
Persediaan 1.372 Hutang dagang 1.372
Persediaan 1.400 Hutang usaha 1.400
a. diasumsikan bahwa pembayaran faktur dilakukan dalam periode
diskon Hutang usaha 1.372
Kas 1.372 Hutang usaha 1.400
Persediaan 28 Kas 1.372
b.diasumsikan bahwa pembayaran faktur dilakukan setelah periode
diskon Hutang usaha 1.372
Diskon yang tidak diambil 28
Kas 1.400 Hutang usaha 1.400
Kas 1.400
c. penyesuaian yang diperlukan pada akhir periode dengan
mengasumsikan bahwa faktur belum dibayar dan periode diskon
telah lewat Diskon yang tidak
diambil 28 Hutang usaha 28
Tidak diperlukan ayat jurnal
Sumber : Smith dan Skousen 1997 : 336
Universitas Sumatera Utara
c. Retur pembelian dan pengurangan harga