Sistem persediaan Perpetual Metode Pencatatan Persediaan

b. Sistem persediaan Perpetual

Menurut Niswonger, Warren, Reeve, dan Fess 1999 : 366 : Dalam sistem persediaan perpetual, semua kenaikan dan penurunan barang dagang dicatat dengan cara yang sama seperti mencatat kenaikan dan penurunan kas. Akun persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi mengindikasikan stok pada tanggal tersebut. Pembelian dicatat dengan mendebit Persediaan Barang Dagang dan mengkredit Kas atau Utang Usaha. Pada tanggal penjualan, harga pokok barang yang terjual dicatat dengan mendebit Harga Pokok Penjualan dan mengkredit Persediaan Barang Dagang. Sistem persediaan perpetual dapat diselenggarakan hanya dengan mencatat kuantitas saja atau dengan mencatat kuantitas dan harga. Penggunaan sistem ini untuk barang dagang memberikan sarana pengendalian yang paling efektif atas aktiva yang penting tersebut. Dalam sistem perpetual, adanya kekurangan dapat ditentukan dengan mengadakan perhitungan fisik barang dan membandingkan perhitungan tersebut dengan saldo buku tambahan. Pemesanan kembali barang secara tepat waktu dan pencegahan kelebihan persediaan dapat dicapai dengan membandingkan saldo buku tambahan dengan tingkat persediaan maksimum dan minimum yang ditentukan terlebih dahulu. Dyckman, Dukes, Davis 2000 : 383 mengatakan bahwa, “Apabila sistem persediaan perpetual digunakan, catatan persediaan perpetual yang terinci, sebagai tambahan atas akun buku besar biasa, dibuat untuk setiap item persediaan, dan akun pengendali persediaan dibuat dalam buku besar atas dasar lancar”. Universitas Sumatera Utara Catatan persediaan perpetual untuk setiap barang harus memberikan informasi penerimaan, pengeluaran, dan saldo ditangan. Dengan informasi ini, kuantitas fisik dan penilaian barang yang ada di tangan tersedia setiap waktu. Jadi, perhitungan persediaan fisik tidak diperlukan kecuali untuk memverifikasi jumlah persediaan. Perhitungan fisik biasanya dilakukan secara tahunan untuk tujuan audit yang membandingkan persediaan di tangan dengan catatan perpetual dan menyatakan data untuk setiap jurnal penyesuaian yang dibutuhkan misalnya kesalahan dan kerugian. Catatan persediaan harus disesuaikan ke perhitungan fisik apabila terdapat perbedaan pencatatan. Untuk memperbaiki manajemen persediaan, sistem persediaan perpetual secara khusus berguna apabila persediaan terdiri dari item-item dengan nilai unit tinggi atau apabila hal itu penting untuk memiliki tingkat persediaan yang wajar tetapi tidak berlebihan. Meskipun sistem persediaan perpetual lebih baik untuk manajemen persediaan, namun permasalahan tetap ada. Dyckman, Dukes, Davis 2000 : 383 mengatakan permasalahan itu misalnya : 1 Pengendalian informasi akuntansi vs pengendalian properti fisik Akibat munculnya robot dan teknologi komputer, saat ini ada sistem persediaan otomatis yang tidak hanya mengelola persediaan tetapi juga mengelola pergudangan stocking dan penanganan handling barang-barang serta bahan persediaan. Namun, dengan sistem otomatispun, beberapa aspek dari manajemen dan pengendalian persediaan fisik tetap menjadi masalah. Praktek-praktek pencurian dan perampokan, pembobolan dan kerusakan fisik lainnya, kesalahan pesanan dan kesalahan pengisian, serta pengawasan persediaan yang Universitas Sumatera Utara kurang memadai harus diperhatikan tanpa melihat jenis sistem akuntansi persediaan yang digunakan. 2 Biaya yang lebih besar berkaitan dengan sistem persediaan perpetual Penerapan sistem persediaan perpetual, yang melibatkan catatan akuntansi yang terinci, cenderung lebih mahal setidaknya pada awalnya dibandingkan sistem periodik, yang cenderung kurang kompleks. Di sini sekali lagi, komputer membuat sistem persediaan perpetual lebih populer saat ini daripada sebelumnya. Berikut ini contoh perbedaan ayat jurnal antara metode pencatatan periodik dengan metode perpetual : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Perbandingan Ayat Jurnal Perpetual Dengan Periodik Ayat jurnal pada Buku Beyer Video Transaksi Sistem persediaan perpetual Sistem persediaan periodik 4 Mei Pembelian barang dagang Secara kredit Persediaan barang dagang 3.800 Utang usaha 3.800 Pembelian 3.800 Utang usaha 3.800 8 Mei Retur dan potongan pembelian Utang usaha 300 Persediaan barang dagang 300 Utang usaha 300 Retur dan potongan pembelian 300 9 Mei Biaya pengiriman atas pembelian Persediaan barang dagang 150 Kas 150 Biaya pengiriman 150 Kas 150 14 Mei Pembayaran utang dengan diskon Utang usaha 3.500 Kas 3.430 Persediaan barang dagang 70 Utang usaha 3.500 Kas 3.430 Diskon pembelian 70 Ayat jurnal pada buku Seller Electronix Transaksi Sistem persediaan perpetual Sistem persediaan periodik 4 Mei Penjualan barang dagang Secara kredit Piutang usaha 3.800 Penjualan 3.800 Harga pokok penjualan 2.400 Persediaan barang dagang 2.400 Piutang usaha 3.800 Penjualan 3.800 Tidak ada ayat jurnal harga Pokok penjualan 8 Mei Retur barang dagang terjual Retur dan potongan penjualan 300 Piutang usaha 300 Persediaan barang dagang 140 Harga pokok penjualan 140 Retur dan potongan penjualan 300 Piutang usaha 300 Tidak ada jurnal 15 Mei Penerimaan uang atas piutang Dengan diskon Kas 3.430 Diskon penjualan 70 Piutang usaha 3.500 Kas 3.430 Potongan penjualan 70 Piutang usaha 3.500 Sumber : Weygandt, Kieso, Kimmel 2007 : 291 16 Universitas Sumatera Utara

2. Barang dalam Perjalanan, Diskon, Retur dan Pengurangan Harga