B. Metode Pencatatan Persediaan
1. Metode Pencatatan Persediaan
Pada dasarnya ada dua alternatif cara dapat digunakan dalam menentukan volume, kuantitas, atau fisik barang terdapat dalam persediaan pada saat tertentu,
tergantung pada apakah perusahaan mengunakan a sistem periodik atau b sistem perpetual sebagai sistem akuntansi persediaannya.
a. Sistem persediaan periodik
Menurut Weygandt, Kieso, Kimmel 2007 : 262 mengemukakan bahwa :
Dalam sistem persediaan periodik periodic inventory system, rincian catatan persediaan barang yang dimiliki tidak disesuaikan
secara terus-menerus dalam satu periode. Harga pokok penjualan barang ditentukan hanya pada akhir periode akuntansi secara
periodik. Pada saat itu, dilakukan perhitungan persediaan secara fisik untuk menentukan harga pokok barang yang tersedia
persediaan barang dagang. Untuk menentukan harga pokok penjualan dalam sistem persediaan periodik, anda harus 1
menentukan harga pokok barang yang tersedia cost of goods on hand pada awal periode akuntansi, 2 menambahkannya pada
harga pokok barang yang dibeli cost of goods purchased, dan 3 mengurangkannya dengan harga pokok barang yang tersedia
pada akhir periode akuntansi.
Dalam sistem periodik, harga pokok penjualan tidak diketahui atau paling tidak, tidak dicatat pada saat penjualan terjadi. Kedua, dengan sistem
periodik, debit untuk pembelian persediaan adalah ke akun Pembelian dan bukan ke akun Persediaan. Akun Pembelian adalah tempat penyimpanan
sementara untuk biaya persediaan yang akan dialokasikan ke Persediaan dan Harga Pokok Penjualan di akhir periode.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Dyckman, Dukes, Davis 2000 : 381 mengatakan bahwa :
Dalam sistem persediaan periodik, perhitungan fisik aktual atas barang-barang yang ada di tangan diadakan pada akhir
setiap periode akuntansi ketika menyiapkan laporan keuangan. Barang-barang dihitung, ditimbang, atau jika tidak
diukur, dan jumlahnya dikalikan dengan unit biaya untuk memberi nilai persediaan. Sebuah catatan yang terus
berlangsung atas persediaan bisa, tetapi tidak harus, dibuat untuk unit-unit dan jumlah yang dibeli dan dijual atau
dikeluarkan serta saldo di tangan.
Harga pokok penjualan cost of sales dihitung sebagai jumlah residu
persediaan awal ditambah pembelian bersih dikurangi persediaan akhir. Sebagai ilustrasi, pertimbangan data berikut untuk Lea Company:
Unit Biaya per Unit Total
Persediaan awal 500
4,00 2.000
Pembelian 1.000
4,00 4.000
Barang tersedia untuk dijual
1.500 Penjualan
900 Persediaan akhir
600 Persediaan awal : 500 x 4,00
2.000 Pembelian barang dagang : 1.000 x 4,00
4.000 Total barang tersedia untuk dijual selama periode tersebut
6.000 Dikurangi persediaan akhir : 600 x 4,00
2.400 Harga pokok penjualan
3.600
Universitas Sumatera Utara
b. Sistem persediaan Perpetual