B. Metode Pencatatan Persediaan PT Electronic City Indonesia Cabang
Medan
PT Electronic City Indonesia Cabang Medan mencatat persediaan barang dagangannya dengan sistem pencatatan perpetual, sehingga perusahaan dapat
mengetahui jumlah persediaan yang ada setiap saat karena catatan persediaannya mampu menyajikan data dari setiap transaksi pemasukan maupun pengeluaran
barang persediaan secara lengkap dan akurat. Namun pada setiap akhir bulan, diadakan pemeriksaan fisik barang yang meliputi :
1. Nama, model, dan kategori barang
2. Jumlah atau kuantitas barang sesuai dengan surat pengirimannya.
Data persediaan yang ada di gudang maupun di toko langsung dicatat dalam sistem komputer perusahaan pada saat barang masuk atau keluar. Hal ini
merupakan kelemahan metode pencatatan persediaan perusahaan, karena memberikan kesempatan terjadinya kecurangan dalam pencatatan persediaan.
Jurnal pembelian : Stock
barang xxx
Hutang usaha
xxx Pencatatan pembelian ini dilakukan oleh bagian akuntansi apabila barang
yang dipesan telah diterima oleh bagian gudang dan dokumen dasar pencatatannya adalah faktur pembelian. Pencatatan permintaan barang dagang
dilakukan oleh karyawan gudang berdasarkan dokumen permintaan barang dagang. Apabila karyawan gudang sudah menerima dokumen permintaan barang
Universitas Sumatera Utara
dagang yang telah disetujui tersebut maka karyawan gudang wajib mengeluarkannya dan melaporkannya ke bagian akuntansi.
Jurnal penjualan : Piutang
usaha xxx
Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Stock barang
xxx Adapun alasan penggunaan sistem pencatatan tersebut adalah jenis
persediaan barang dagangan yang beragam sehingga diperlukan suatu sistem pencatatan yang selalu dapat cepat memberikan informasi tentang persediaan baik
dari jumlah unit, harga perolehan per unit dan total nilai persediaan yang dimiliki. Hal tersebut juga didukung oleh kenyataan bahwa perputaran persediaan yang
cukup cepat sehingga informasi yang tersedia dengan cepat dan lengkap mengenai persediaan barang dagangan akan memudahkan manajemen perusahaan dalam
mengantisipasi setiap peluang penjualan maupun penurunan penjualan sehingga persediaan akan selalu tersedia untuk mencegah kelebihan maupun kekurangan
persediaan. Sistem perpetual ini juga memudahkan pihak manajemen dalam memenuhi permintaan pangsa pasar yang meningkat dan mengantisipasi terhindar
dari persediaan barang yang rusak pada saat permintaan pangsa pasar turun. Dalam operasinya, PT Electronic City Indonesia Cabang Medan sering
menemukan persediaan rusak atau barang yang tidak sesuai dengan yang dipesan, maka perusahaan akan melakukan retur pembelian seperti yang terdapat pada
lampiran 3.
Universitas Sumatera Utara
Jurnal retur pembelian : Utang
usaha xxx
Persediaan xxx
Perlakuan terhadap potongan pembelian yang dilakukan PT Electronic City Indonesia Cabang Medan menerapkan sistem pencatatan metode bersih, dimana
potongan pembelian yang diperoleh diperlakukan sebagai pengurang harga pokok. Pencatatannya dalam pembukuan, akun persediaan dan hutang usahakas dicatat
menurut jumlah harga barang yang dibeli dikurangi potongan tunai. Jadi, potongan tunai tersebut sudah diakui pada saat terjadi transaksi pembelian.
Penggunaan metode bersih baik karena dapat menyajikan nilai aset dan kewajiban yang berkaitan secara benar, serta apabila terdapat rugi potongan maka
dapat dilihat inefisiensi manajemen keuangan karena tidak dapat memanfaatkan potongan tunai yang diperoleh.
Ketentuan mengenai barang dalam perjalanan didasarkan atas syarat Free On Board FOB Destination mengingat barang dagangan adalah alat elektronik
sehingga membutuhkan penanganan yang khusus dan lokasi supplier yang cukup jauh sehingga perusahaan dapat menghindari kemungkinan kerugian akibat
kerusakan dalam perjalanan. Oleh karena itu, persediaan diakui sebagai milik perusahaan apabila telah sampai dan diterima dengan baik oleh bagian gudang.
Universitas Sumatera Utara
C. Metode Penilaian Persediaan pada PT Electronic City Indonesia Cabang