Objek Psikologi Sistematika Psikologi

juga mempunyai habitat dan komunitas yang didalamnya mereka juga berinteraksi dan penuh keakrapan satu sama lainnya.

b. Objek Psikologi

Objek psikologi, pada umumnya juga sama dengan ilmu pengetahuan lain, yakni ingin memfokuskan pada suatu hal yang hendak diselidiki atau diuji. Ketika psikologi dalam dunia filsafat sebelum masehi atau sebelum tahun 1900M. manusia membagi disiplin psikologi dalam dua topik yaitu: 62 a. Objek material, yaitu objek yang dipandang secara komprehensif menyeluruh. Objek ini dalam psikologi adalah manusia. Manusia disamping menjadi objek kajian psikologi juga menjadi objek disiplin ilmu lainnya, seperti; sosiologi, antropologi, sejarah, kedokteran, pendidikan, biologi, ilmu hukum dan sebagainya semua objek materialnya adalah manusia. b. Objek formal, yaitu objek yang terfokus pada aspek mana yang hendak di utamakan dalam penyelidikan. Dalam hal ini objek formal psikologi sangat beragam sesuai dengan perkembangan zaman, minat dan pandangan masing-masing. Pada zaman Yunani sampai abad pertengahan misalnya, yang menjadi objek formal psikologi adalah hakikat jiwa. Kemudian pada era Rene Descertes tahun 1996-1650 objeknya adalah gejala-gejala kesadaran kita, seperti; perasaan, tanggapan, emosi, hasrat, kemauan dan sebagainya.

c. Sistematika Psikologi

62 Safwan Amin, Op Cit, hlm 9. Universitas Sumatera Utara Setelah sikolgi menjadi ilmu pengetahuan yang otonom berdiri sendiri dan diakui oleh Universitas Leipzig pada tahun 1886 atau akhir abad ke-19, maka sistematika pembahasan psikologi juga telah dimilikinya sendiri, baik keteraturan dalam pencabangannya maupun keteraturan dalam bidang-bidangnya. Secara garis besar psikologi menuut Purwanto tahun 1991 dibagi ke dalam dua golongan utama: 63 1. Psikologi Metafisika, yaitu yang menyelidiki masalah hakekat jiwa seperti yang dilakukan Plato dan Aristoteles. 2. Psikologi Empiris, yaitu psikologi yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan dan perilaku manusia dengan menggunakan obsrvasi, eksperimen dan pengumpulan berbagai macam data yang berkaitan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia. Menurut Ahmadi dan Supriona tahun 1991, bila diulus berdasarkan lapangan yang diselidiki, psikologi dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Psikologi umum, yaitu suatu pengkajian psikologi mengenai gejala-gejala kejiwaan manusia pada umumnya. 2. Psikologi khusus, yaitu suatu penyelidikan psikologi tentang gejala-gejala kejiwaan manusia dengan minat, pandangan dan tujuan tertentu. Psikologi khusus ini ada bermacam-macam, antara lain: 64 1. Psikologi Perkembangan yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup: a. Psikolgi anak mencakup masa bayi b. Psikologi puber adolesensi psikologi pemuda c. Psikologi orang dewasa 63 Safwan Amin, Op Cit, hlm 10 64 Abu Ahmadi, Op Cit, hlm 7-8. Universitas Sumatera Utara d. Psikologi orang tua 2. Psikologi sosial yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas manusia dalam hubungan dengan situasi sosial. 3. Psikologi pendidikan yaitu psikologi yang khusus menguaikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran mudah dietrima, bagaimana belajar dan sebagainya. 4. Psikologi keperibadian dan tipologi yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur peribadinya manusia, mengenai tipe-tipe keperibadian manusia. 5. Psikologi psikapatologi yaitu psikologi khusus mengenai keadaan psikis yang tidak normal abnormal 6. Psikologi kriminil yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminal. 7. Psikologi perusahaan yaitu psikologi berhubungan dengan perusahaan. Sedangkan bila ditinjau dari sudut kegunaanya, Ahmadi dan Superiono tahun 1991, menerangkan bahwa disiplin ini dapat dibedakan menjadi: 65 1. Psikologi Teoritis yaitu psikologi yang mengkaji gejala-gejala kejiwaan untuk gejala-gejala itu sendiri. Jadi sebelum dihubungkan dengan praktek sehari-hari, mengembangkan teorinya saja untuk menambah wawasan tentang ilmu kejiwaan. 2. Psikologi Terapan, yakni psikologi yang mempelajari segala sesuatu tentang perilaku untuk dipergunakan dalam praktik. Misalnya, psikologi terapi, psikologi diagnotik, psikologi pendidikan dan sebagainya.

4. Kewenangan Polri Menurut KUHAP

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perendaman Dengan larutan Cuka 5% dan Air Panas Terhadap Perlepasan Kadar Formalin Pada Cumi-cumi, Ikan Gembung, Udang dan Ikan Dencis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

6 57 132

Penerapan Pasal 52 Jo Pasal 117 Ayat (1) KUHAP Dalam Perlindungan Hukum Terhadap Harkat dan Martabat Tersangka Dalam Proses Penyidikan Di Kepolisian (Studi Di Polres Batu)

0 5 37

Peranan penasehat hukum dalam proses penyidikan di kepolisian resor boyolali ( studi implementasi pasal 115 kuhap )

0 7 70

BAB II A. Proses Pemeriksaan Tersangka pada Tahap Penyidikan Menurut KUHAP

0 3 27

Tinjauan mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur dengan pelaku anak di bawah umur dikaitkan dengan hak hak tersangka dalam KUHAP

0 10 79

PERLINDUNGAN HAK-HAK TERSANGKA DALAM PROSES PENYIDIKAN PERLINDUNGAN HAK-HAK TERSANGKA DALAM PROSES PENYIDIKAN.

0 2 11

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERSANGKA DALAM PROSES PENYIDIKAN Perlindungan Hukum Bagi Tersangka Dalam Proses Penyidikan.

0 3 21

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERSANGKA DALAM PROSES PENYIDIKAN Perlindungan Hukum Bagi Tersangka Dalam Proses Penyidikan.

0 0 11

PERANAN PENASEHAT HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN (Studi Kasus Implementasi Pasal 115 KUHAP Peranan Penasehat Hukum Dalam Proses Penyidikan (Studi Kasus Implementasi Pasal 115 KUHAP Di Polres Karanganyar ).

0 1 10

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP SAKSI YANG MEMBERIKAN KETERANGAN PALSU DALAM PROSES PERADILAN PIDANA DIKAITKAN DENGAN PASAL 242 KUHP DAN KUHAP.

0 0 1