Klasifikasi dan Gejala Klinis

1. Faktor yang berhubungan dengan kehamilan a. Kelainan kromosom b. Mola Hydatidosa c. Hydrops fetalis d. Kehamilan multifetus e. Inseminasi multifetus f. Kelainan struktur kongenital 2. Faktor spesifik maternal a. Primigravida b. Usia 35 tahun c. Usia 20 tahun d. Ras kulit hitam e. Riwayat pre-eklamsia pada keluarga f. Nulipara g. Pre-eklamsia pada kehamilan sebelumnya h. Stres

2.3.3. Klasifikasi dan Gejala Klinis

Pre-eklamsia digolongkan ke dalam pre-eklamsia ringan dan pre-eklamsia berat Mochtar, 1998. Dengan gejala dan tanda sebagai berikut : Pre-eklamsia ringan : 1. Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam 2. Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam 3. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu 4. Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus sampai 2 pada urin kateter atau urin aliran pertengahan. Menurut Wibowo dan Rachimhadi, 2006 tanda pre-eklamsia dibagi atas : Bila satu diantara gejala dan tanda diketemukan pada ibu hamil sudah dapat digolongkan pre-eklamsia berat : Universitas Sumatera Utara 1. Tekanan darah 160110 mmHg atau tekanan darah diastolik 110 mmHg. 2. Oliguria, urin kurang dari 400 cc24 jam 3. Proteinuria lebih dari 3 grliter 4. Keluhan subjektif a. Nyeri epigastrium b. Gangguan penglihatan c. Nyeri kepala d. Edema paru dan sianosis e. Gangguan kesadaran 5. Pemeriksaan a. kadar enzim hati meningkat disertai ikterus b. perdarahan pada retina c. trombosit kurang dari 100.000mm Peningkatan gejala dan tanda pre-ekalmsia berat memberikan petunjuk akan terjadi eklamsia, yang mempunyai prognosa buruk dengan angka kematian maternal yang tinggi. Menurut Tanjung, 2004 bahwa pentingnya untuk deteksi proteinuria dalam diagnosis dan penaganan hipertensi dalam kehamilan. Proteinuria merupakan gejala yang terakhir timbul. Eklamsia dapat terjadi tanpa proteinuria. Proteinuria merupakan indikator pada janin. Berat badan lahir rendah, kematian perinatal dan resiko terhadap kematian ibu meningkat pada pre-eklamsia dengan proteinuria. Kejang tanpa penyebab lain merupakan diagnosis eklamsia. Kejang merupakan salah satu tanda dari gejala dan tanda gangguan serebral pada pre eklamsia. Tanda – tanda serebral yang lain pada pre-eklamsia antara lain sakit kepala 82,5, pusing, tinnitus, gangguan visus 44,4, gangguan mental dan nyeri perut19. Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Perubahan Fisiologi Patologi