Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester Ketiga Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2009

(1)

KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2009

Oleh :

SUJITHA MUNAIDY 070100270

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2009

KARYA TULIS ILMIAH Oleh :

SUJITHA MUNAIDY 070100270

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER KETIGA DI RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2009.

NAMA : SUJITHA MUNAIDY NIM : 070100270

Pembimbimg Penguji I

(dr. Zulfikar Lubis, Sp PK(K)) (dr. Surjit Singh, Sp F )

Penguji II

(dr. Tapisari Tambunan, Sp PK)

Medan, 13 Desember 2010 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


(4)

ABSTRAK

Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah prioritas di bidang kesehatan. World Health Organization melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan secara umum adalah 55%, secara bermakna tinggi pada trimester ketiga. Data Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2005 menunjukkan bahwa terdapat ibu hamil sebanyak 4 juta per tahun, 2 juta diantaranya mengalami anemia gizi dan 1 juta mengalami kekurangan energy kronis. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin.

Tujuan penelitian adalah berdasarkan kadar hemoglobin, dapat menentukan ibu hamil trimester ketiga di RSUP H Adam Malik tahun 2009 menderita anemia. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian statistik deskriptif dan dikelompokan berdasarkan kadar Hb lalu disajikan dengan menggunakan table distribusi normal.

Berdasarkan hasil penelitian, jumlah sampel 34 orang, diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ditemukan sebanyak 61,8% ibu hamil dengan anemia, baik anemia ringan sebanyak 58,9% maupun 2,9% ibu hamil dengan anemia sedang dan hanya 38,2% ibu hamil yang normal. Kelompok umur ibu hamil yang terbanyak adalah kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 50% sedangkan kelompok ibu hamil. terendah adalah kelompok umur > 41 tahun sebanyak 2,9%. Ibu hamil dengan usia diantara 21-30 tahun adalah sebanyak 47,1% .Tidak ada kasus ibu hamil dibawah umur 20 tahun.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kadar hemoglobin terhadap ibu hamil trimester ketiga dimana didapati kebanyakannya mengalami anemia ringan dimana nilai rata-rata kadar Hb adalah 10,96g/dL. Faktor umur juga mempengaruhi dimana kebanyakkan ibu hamil yang datang untuk pemeriksaan kehamilan adalah diantara 31-40 tahun.


(5)

ABSTRACT

Until now, high rates of maternal mortality in Indonesia is still a priority issue. World Health Organization reported that the prevalence of anemia in pregnancy is 55%, were significantly higher in the third trimester. Dinas Kesehatan Republik Indonesia (Dinkes RI) in 2005 showed that there were 4 million pregnant women per year, 2 million of them had anemia and 1 million have chronic energy deficiency. Pregnant women’s health control can be done by examination of hemoglobin.

The purpose of the study was based on hemoglobin levels, to determine the third trimester pregnant women in RSUP H Adam Malik in 2009 suffering from anemia. This research was conducted with descriptive statistics and are grouped according to Hb level and then presented using normal distribution tables.

Based on the results of the study, 34 people the number of samples, obtained results indicating that 61,8% of pregnant women with anemia, 58,9% from them having mild anemia and 2,9% having moderate anemia and only 38,2% normal pregnant women. Age group of most pregnant women is 31-40 years age group by 50% while the group of pregnant women with the lowest age group > 41 years as much as 2.9%. Pregnant women with age between 21-30 years is 47.1%. No cases were reported under 20 years old.

From this research we can conclude that most third semester pregnant woman suffers from mild anemia. Age factors also affect where most pregnant women who come for antenatal care are among 31-40 years old.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sebagai sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester Ketiga Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2009. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak dr. Zulfikar Lubis, Sp PK(K) selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.


(7)

5. Terima kasih yang tiada tara penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis, yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.

6. Terima kasih kepada teman-teman saya, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, 13 Desember 2010 Penulis

SUJITHA MUNAIDY 070100270


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……….………...iii

ABSTRAK…...………..………..…...……….. iv

ABSTRACT…..…...……….………..v

KATA PENGANTAR...………... vi

DAFTAR ISI……...………...………... viii

DAFTAR TABEL………...………...…...xi

DAFTAR GAMBAR……….………..………xii

DAFTAR LAMPIRAN…………...……...…….………xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..……….. 1

1.2 Rumusan Masalah………...…… 4

1.3 Tujuan Penelitian………..……….. 4

1.4 Manfaat Penelitian………..……… 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hemoglobin 2.1.1 Pengertian Hemoglobin... 5

2.1.2 Manfaat Pemeriksaan Hemoglobin Sewaktu Hamil……..…… 9

2.1.3 Akibat Kurangnya Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil…...…9


(9)

2.2 Anemia

2.2.1 Definisi……….………...10

2.3 Anemia Pada Kehamilan 2.3.1 Definisi………..………..…. 10

2.3.2 Gejala Klinis……….……….…….……..….12

2.3.3 Klasifikasi Anemia pada Kehamilan……….……...13

2.3.4 Patofisiologi……….………...15

2.3.5 Diagnosis……….………...………..…… 16

2.3.6 Penatalaksanaan…….………..…... 17

2.3.7 Efek Anemia pada Ibu Hamil…...………...19

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian…….………...…... 20

3.2 Definisi Operasional………....…...… 20

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian………....……….…….. 22

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ………....…….…... 22

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian………..……..….. 22

4.4 Teknik Pengumpulan Data……….……..…... 23


(10)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil penelitian………..………..…24

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian………..………....24

5.1.2. Distribusi Karakteristik Respondan………..……...…...24

5.2 Pembahasan…………...………...26

5.2.1 Distribusi Ibu Hamil Trimester Ketiga Berdasarkan Umur…...26

5.2.2 Distribusi Ibu Hamil Trimester Ketiga Berdasarkan Kadar Hemoglobin………...….……….26

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………..…..………..27

6.2 Saran………27


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Proporsi Ibu Hamil Trimester Ketiga Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Pusat Haji

Adam Malik Tahun

2009…………..………..……...……24 Tabel 5.2 Distribusi Proporsi Ibu Hamil Trimester Ketiga

Berdasarkan Kadar Hemoglobin di Rumah Sakit Umum

Pusat Haji Adam Malik Tahun


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Hemoglobin…..….………...…………. 5 Gambar 2.2 Kurva Pengikatan Oksigen Pada Hemoglobin Dan Mioglobin………...……….……….7 Gambar 2.3 Struktur 2,3-bisfosfogliserat……….….……...…………8 Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian…...….………..……20


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Induk Dan Hasil Output…………..………...……33

Lampiran 2 Variabel Frekuensi Umur………..………...……..35

Lampiran 3 Variabel Frekuensi Kadar hemoglobin ……...………36

Lampiran 4 Variabel Deskripsi Kadar hemoglobin………...37

Lampiran 5 Variabel Deskripsi Umur………....……..38 Lampiran 6 Izin Penelitian dan Pengumpulan Data

Lampiran 7 Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan


(14)

ABSTRAK

Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah prioritas di bidang kesehatan. World Health Organization melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan secara umum adalah 55%, secara bermakna tinggi pada trimester ketiga. Data Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2005 menunjukkan bahwa terdapat ibu hamil sebanyak 4 juta per tahun, 2 juta diantaranya mengalami anemia gizi dan 1 juta mengalami kekurangan energy kronis. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin.

Tujuan penelitian adalah berdasarkan kadar hemoglobin, dapat menentukan ibu hamil trimester ketiga di RSUP H Adam Malik tahun 2009 menderita anemia. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian statistik deskriptif dan dikelompokan berdasarkan kadar Hb lalu disajikan dengan menggunakan table distribusi normal.

Berdasarkan hasil penelitian, jumlah sampel 34 orang, diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ditemukan sebanyak 61,8% ibu hamil dengan anemia, baik anemia ringan sebanyak 58,9% maupun 2,9% ibu hamil dengan anemia sedang dan hanya 38,2% ibu hamil yang normal. Kelompok umur ibu hamil yang terbanyak adalah kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 50% sedangkan kelompok ibu hamil. terendah adalah kelompok umur > 41 tahun sebanyak 2,9%. Ibu hamil dengan usia diantara 21-30 tahun adalah sebanyak 47,1% .Tidak ada kasus ibu hamil dibawah umur 20 tahun.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kadar hemoglobin terhadap ibu hamil trimester ketiga dimana didapati kebanyakannya mengalami anemia ringan dimana nilai rata-rata kadar Hb adalah 10,96g/dL. Faktor umur juga mempengaruhi dimana kebanyakkan ibu hamil yang datang untuk pemeriksaan kehamilan adalah diantara 31-40 tahun.


(15)

ABSTRACT

Until now, high rates of maternal mortality in Indonesia is still a priority issue. World Health Organization reported that the prevalence of anemia in pregnancy is 55%, were significantly higher in the third trimester. Dinas Kesehatan Republik Indonesia (Dinkes RI) in 2005 showed that there were 4 million pregnant women per year, 2 million of them had anemia and 1 million have chronic energy deficiency. Pregnant women’s health control can be done by examination of hemoglobin.

The purpose of the study was based on hemoglobin levels, to determine the third trimester pregnant women in RSUP H Adam Malik in 2009 suffering from anemia. This research was conducted with descriptive statistics and are grouped according to Hb level and then presented using normal distribution tables.

Based on the results of the study, 34 people the number of samples, obtained results indicating that 61,8% of pregnant women with anemia, 58,9% from them having mild anemia and 2,9% having moderate anemia and only 38,2% normal pregnant women. Age group of most pregnant women is 31-40 years age group by 50% while the group of pregnant women with the lowest age group > 41 years as much as 2.9%. Pregnant women with age between 21-30 years is 47.1%. No cases were reported under 20 years old.

From this research we can conclude that most third semester pregnant woman suffers from mild anemia. Age factors also affect where most pregnant women who come for antenatal care are among 31-40 years old.


(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah prioritas di bidang kesehatan. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005, bahwa setiap tahun wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang (Winkjosastro, 2005). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 262/100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 32/1000 kelahiran hidup.

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin (Hb). Nilai hemoglobin yang rendah berhubungan dengan masalah klinis seperti anemia. Anemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 12g/dl. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11g/dl pada trimester I dan trimester III atau kadar < 10,5g/dl pada trimester II (Prawiroharjo dan Winkjoastro,1999).

Prevalensi anemia pada wanita hamil di Indonesia berkisar 20-80%, tetapi pada umumnya banyak penelitian yang menunjukkan prevalensi anemia pada wanita hamil lebih besar dari 50%. Juga banyak dilaporkan bahwa prevalensi anemia pada trimester III berkisar 50-79%. Affandi menyebutkan bahwa anemia kehamilan di Indonesia berdasarkan data Departemen Kesehatan tahun 1990 adalah 60%.


(17)

Penelitian selama tahun 1978-1980 di 12 rumah sakit pendidikan / rujukan di Indonesia menunjukkan prevalensi wanita hamil dengan anemia yang melahirkan di RS pendidikan /rujukan adalah 30,86%. Prevalensi tersebut meningkat dengan bertambahnya paritas. Hal yang sama diperoleh dari hasil SKRT 1986 dimana prevalensi anemia ringan dan berat akan makin tinggi dengan bertambahnya paritas. WHO melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan.

Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi Hal ini juga diungkapkan oleh Simanjuntak tahun 1992 bahwa sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita

anemia gizi.

Di Indonesia, prevalensi anemia pada tahun l970–an adalah 46,5– 70%. Pada SKRT tahun 1992 dengan angka anemia ibu hamil sebesar 63,5% sedangkan data SKRT tahun 1995 turun menjadi 50,9%. Pada tahun 1999 didapatkan anemia gizi pada ibu hamil sebesar 39,5%. Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tahun 2006 angka kematian ibu si Sumatera Utara empat tahun terakhir secara berturut-turut adalah tahun 2002 terdapat 360 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2003 terdapat 345 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2004 terdapat 330 per 100.000 kelahiran hidup dan 2005 terdapat 335 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Propinsi Sumut, 2006).


(18)

Prevalensi anemia yang tinggi dapat membawa akibat negatif seperti gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, dan kekurangan hemoglobin (Hb) dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Pada ibu hamil dapat mengakibatkan efek buruk pada ibu itu sendiri maupun pada bayi yang dilahirkan. Studi lain menunjukkan bahwa risiko kejadian berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur dan kematian perinatal meningkat pada wanita hamil dengan kadar hemoglobin kurang dari 10,4 gr/dl. Pada usia kehamilan sebelum 24 minggu dibandingkan kontrol mengemukakan bahwa anemia merupakan salah satu faktor kehamilan dengan risiko tinggi.

Menurut Ikatan Bidan Indonesia (2000) untuk mendeteksi anemia pada kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan pertama sebelum minggu ke 12 dalam kehamilan dan minggu ke 28. bila kadar hemoglobin < 11g/dl pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi secara teratur 1 tablet/hari selama 90 hari.

Pemeriksaan kadar hemoglobin yang dianjurkan pada trimester pertama dan ketiga kehamilan, sering hanya dapat dilaksanakan pada trimester ketiga karena kebanyakan ibu hamil baru memeriksakan kehamilannya pada trimester kedua kehamilan. Sehingga pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada kehamilan tidak berjalan dengan seharusnya (Ikatan Bidan Indonesia, 2000).

Saya melakukan kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu hamil apakah menderita anemia berdasarkan kadar hemoglobinnya.


(19)

1.2 Rumusan Masalah

Berapakah kadar hemoglobin di kalangan ibu hamil trimester ketiga di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester ketiga di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah berdasarkan kadar hemoglobin, dapat menentukan ibu hamil trimester ketiga di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menderita anemia.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfat untuk para klinis sebagai referansi tentang kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester ketiga di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

Bagi peneliti pula, penelitian ini diharap dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan tentang cara-cara membuat penelitian dengan benar.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 HEMOGLOBIN

2.1.1 Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein tetramer yang terdiri dari dua pasang subunit polipeptida yang berbeda (α,β,γ,δ,S). Meskipun memiliki panjang secara keseluruhan yang serupa, polopeptida α (141 residu) dan β (146 residu) dari hemoglobin A dikodekan oleh gen yang berbeda dan memiliki struktur primer yang berlainan. Sebaliknya, rantai β,δ dan γ hemoglobin manusia memiliki struktur primer yang sangat terlestarikan . Struktur tetramer hemoglobin yang umum dijumpai adalah sebagai berikut: HbA (hemoglobin dewasa normal) = α2β2, HbF (hemoglobin janin) = α2γ2, HbS (hemoglobin sel sabit) =

α2S2 dan HbA2 (hemoglobin dewasa minor) =

α2δ2.(Murray,Granner,Mayes,Rodwell,2003)

Gambar 2.1 Struktur Hemoglobin (Sumber: bio.miami.edu)


(21)

Sel-sel darah merah mampu mengkonsentrasikan hemoglobin dalam cairan sel sampai sekitar 34 gm/dl sel. Konsentrasi ini tidak pernah meningkat lebih dari nilai tersebut, karena ini merupakan batas metabolik dari mekanisme pembentukan hemoglobin sel. Selanjutnya pada orang normal, persentase hemoglobin hampir selalu mendekati maksimum dalam setiap sel. Namun bila pembentukan hemoglobin dalam sumsum tulang berkurang, maka persentase hemoglobin dalam darah merah juga menurun karena hemoglobin untuk mengisi sel kurang. Bila hematokrit (persentase sel dalam darah normalnya 40 sampai 45 persen) dan jumlah hemoglobin dalam masing-masing sel nilainya normal, maka seluruh darah seorang pria rata-rata mengandung 16 gram/dl hemoglobin, dan pada wanita rata-rata 14 gram/dl ( Guyton & Hall,1997).

Hemoglobin mengikat empat molekul oksigen per tetramer (satu per subunit heme), dan kurva saturasi oksigen memiliki bentuk sigmoid. Sarana yang menyebabkan oksigen terikat pada hemoglobin adalah jika juga sudah terdapat molekul oksigen lain pada tetramer yang sama. Jika oksigen sudah ada, pengikatan oksigen berikutnya akan berlangsung lebih mudah. Dengan demikian, hemoglobin memperlihatkan kinetika pengikatan komparatif, suatu sifat yang memungkinkan hemoglobin mengikat oksigen dalam jumlah semaksimal mungkin pada organrespirasi dan memberikan oksigen dalam jumlah semaksimal mungkin pada partial oksigen jaringan perifer (Murray, Granner, Mayes, Rodwell,2003).


(22)

Gambar 2.2 Kurva Pengikatan Oksigen Pada Hemoglobin Dan Mioglobin

Sumber: colorado.edu

Disamping mengangkut oksigen dari paru ke jaringan perifer, hemoglobin memperlancar pengangkutan karbon dioksida(CO2) dari jaringan ke dalam paru untuk dihembuskan ke luar. hemoglobin dapat langsung mengikat CO2 jika oksigen dilepaskan dan sekitar 15% CO2 yang dibawa di dalam darah diangkut langsung pada molekul hemoglobin. C02 bereaksi dengan gugus α-amino terminal amino dari hemoglobin, membentuk karbamat dan melepas proton yang turut menimbulkan efek Bohr. (Murray,Granner,Mayes,Rodwell,2003)

Hemoglobin mengikat 2 proton untuk setiap kehilangan 4 molekul oksigen dan dengan demikian turut memberikan pengaruh yang berarti pada kemampuan pendaparan darah. Dalam paru, proses tersebut berlangsung terbalik yaitu seiring oksigen berikatan dengan hemoglobin yang berada dalam keadaan tanpa oksigen (deoksigenasi), proton dilepas dan bergabung dengan bikarbonat sehingga terbentuk asam karbonat. dengan bantuan enzim karbonik anhidrase, asam karbonat membentuk gas CO2 yang kemudian dihembuskan keluar. (Murray,Granner,Mayes,Rodwell,2003)


(23)

Dalam jaringan perifer, defisiensi oksigen meningkatkan akumulasi 2,3-bisfosfogliserat (BPG). Senyawa ini dibentuk dari senyawa intermediate 1,3-bisfosfogliserat yang bersifat glikolitik. satu molekul BPG terikat per tetramer hemoglobin di dalam rongga tengah yang dibentuk oleh keempat subunit. BPG diikat oleh jembatan garam di antara atom-atom oksigennya dan kedua rantai β melalui gugus terminal aminonya (Val NA1) disamping oleh residu Lys EF6 dan His H21.

Gambar 2.3 Struktur 2,3-bisfosfogliserat Sumber: ncbi.nlm.gov

Dengan demikian, BPG menstabilkan hemoglobin bentuk T atau bentuk deoksigenasi dengan melakukan pengikatan-silang terhadap rantai β dan membentuk jembatan garam tambahan yang harus diputus sebelum pembentukan bentuk R. BPG berikatan lebih lemah dengan hemoglobin janin dibandingkan hemoglobin dewasa karena residu H21 pada rantai γ adalah Ser bukannya His dan tidak dapat membentuk jembatan garam dengan BPG. Oleh karena itu, BPG memberikan efek yang lebih lemah terhadap stabilisasi bentuk T HbF dan menyebabkan HbF mempunyai afinitas yang lebih tinggi terhadap oksigen dibandingkan HbA. (Murray,Granner,Mayes,Rodwell,2003)


(24)

2.1.2 Manfaat Pemeriksaan Hemoglobin Sewaktu Hamil

Menurut Wasindar (2007), manfaat dilakukan pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil yaitu:

i. mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan ii. mencegah terjadinya berat bayi lahir rendah (BBLR) iii. memenuhi cadangan zat besi yang kurang

2.1.3 Akibat Kurangnya Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil

Menurut Prawiroharjo dan Winkjoastro (1999), kurangnya kadar hemoglobin dalam kehamilan dapat menyebabkan terjadinya abortus; partus imatur/premature; kelainan congenital; pendarahan antepartum; gangguan pertumbuhan janin dalam rahim; menurunnya kecerdasan setelah bayi dilahirkan dan kematian perinatal.

2.1.4 Waktu Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil

Pemeriksaan hemoglobin(Hb) dapat dilakukan dengan menggunakan cara sahli dan sianmethemoglobin, dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I (umur kehamilan sebelum 12 minggu) dan trimester III(umur kehamilan 28 sampai 36 minggu). Hasil pemeriksaan hemoglobin dapat digolongkan sebagai berikut: Hb 11gr%: tidak anemia; Hb 9-10,9gr%: anemia ringan; Hb 7,0gr%-8,9gr%: anemia sedang; Hb <7,0gr%: anemia berat(Manuaba,1998).


(25)

2.2 ANEMIA 2.2.1 Definisi

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin kurang dari nilai normal, yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan jenis kelamin. Gejala yaitu lemah, lesu, letih, mudah mengantuk, napas pendek, nafsu makan berkurang, bibir tampak pucat, susah buang air besar, denyut jantung meningkat dan kadang-kadang pusing.

Pengertian lain anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin dan volume sel pada sel darah merah (hematokrit) per 100ml darah (Adriaansz G,2008).

2.3 ANEMIA PADA KEHAMILAN 2.3.1 Definisi

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 g/dl (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 g/dl pada trimester I dan III atau kadar <10,5 g/dl pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipovolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. perbandingan tersebut adalah sebagai berikut plasma 30%, sel darah 18% dan hemoglobin 19%.


(26)

Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2002). Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan. Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers For Disease Control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Suheimi, 2007).

Anemia defisiensi besi pada wanita hamil merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama dinegara berkembang. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Menurut World Health Organization (WHO), 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Suheimi,2007).

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron =


(27)

SI) dan jenuh transferin menurun, kapasitas ikat besi total meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan absorbsi diusus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari penyakit.

2.3.2 Gejala Klinis

Anemia timbul secara perlahan-lahan. Pada awalnya gejala yang ada mungkin ringan atau tidak ada sama sekali. Saat gejala bertambah berat dapat timbul gejala seperti rasa lelah, lemas, pusing, sakit kepala, kebas atau digin pada telapak tangan atau kaki, kulit pucat, denyut jantung yang cepat atau tidak teratur, napas pendek, nyeri dada, tidak optimal saat bekerja atau di sekolah dan rewel. Gejala-gejala ini dapat muncul karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah yang berisi oksigen ke seluruh tubuh (Arisman,2004; Fraser,2009).

2.3.3 Klasifikasi Anemia pada Kehamilan

2.3.3.1Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi terjadi sekitar 62,3 % pada kehamilan dan ia merupakan anemia yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya besi dan makanan, karena gangguan resorpsi, ganguan penggunaan atau karena terlampaui


(28)

terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita tidak hamil 12 mg, wanita hamil 17 mg dan wanita menyusui 17 mg (Madiun,2009). Wintrobe mengemukakan bahwa manifestasi klinis dari anemia defisiensi besi sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya yang menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan gejala penyakit dasarnya. Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Pada umumnya sudah disepakati bahwa bila kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala-gejala anemia akan jelas ( Suheimi,2007). Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil, berdasarkan pada kriteria World Health Organization (WHO) tahun 1972, ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat ( < 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi 14.00 ( Rofiq,2008) .

2.3.3.2 Anemia Megaloblastik ( Anemia Defisiensi Vitamin)

Anemia Megaloblastik terjadi sekitar 29% pada kehamilan. Kekurangan vitamin B12 atau folat adalah penyebab anemia jenis ini. Anemia defisiensi B12 adalah anemia yang terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B12, sedangkan tubuh memerlukannya untuk membuat sel darah merah dan menjaga sistem saraf bekerja normal. Hal ini biasa didapatkan pada orang yang tubuhnya tidak dapat menyerap vitamin B12 karena gangguan usus atau sistem kekebalan tubuh atau makan makanan yang kurang B12 ( Arisman,2004; Fraser,2009; Wiknjosastro,2000).


(29)

Gejalanya adalah malnutrisi, glositis berat, diare dan kehilangan nafsu makan. Ciri-cirinya adalah megaloblast, promegaloblast dalam darah atau sumsum tulang, anemia makrositer dan hipokrom dijumpai bila anemianya sudah berat (Madiun,2009).

2.3.3.3 Anemia Hipoplastik

Anemia hipoplastik terjadi sekitar 8% kehamilan dan ia disebabkan oleh sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Etiologinya belum dikenalpasti. Biasanya anemia hipoplastk karena kehamilan, apabila wanita tersebut telah selesai masa nifas akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita mengalami anemia hipoplastik lagi. Ciri-cirinya adalah pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemuka n ciri-ciri defisiensi besi,asam folat atau vitamin B12, sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang nyata (Madiun,2009).

2.3.3.4Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik yang tidak jelas sebabnya pada kehamilan, jarang dijumpai tetapi mungkin merupakan entitas tersendiri dan pada kelainan ini terjadi hemolisis berat yang dimulai pada awal kehamilan dan reda dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Penyakit ini ditandai oleh tidak adanya bukti mekanisme imunologik atau defek intra atau ekstraeritrosit (Starksen et al,1983). Terapi kortiko steroid terhadap ibu biasanya efektif. Disebabkan oleh penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat daripada pembuatannya. Wanita dengan anemia ini sukar menjadi hamil, apabila hamil maka biasanya anemia menjadi berat. Gejala proses


(30)

2.3.4 Patofisiologi Anemia pada Kehamilan

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.

2.3.5 Diagnosis ( Arisman,2004; Fraser,2009; Wiknjosastro,2000)

Diagnosis anemia dalam kehamilan untuk menegakkan diagnosis anemia dalam kehamilan dapat dilakukan dengan cara berikut :

2.3.5.1 Anamnesis

Pada anamnesis ditanya mengenai riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu, riwayat gizi, anamnesis mengenai lingkungan fisik sekitar, apakah ada paparan terhadap bahan kimia atau fisik serta riwayat pemakaian obat. Riwayat penyakit keluarga juga ditanya untuk mengetahui apakah ada faktor keturunan.

2.3.5.2 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan dilakukan secara sistematik dan menyeluruh, antara lain warna kulit untuk melihat apakah ada pucat, sianosis, ikterus, kulit telapak tangan kuning seperti jerami ; kuku untuk melihat koilonychias (kuku sendok); mata untuk melihat ikterus, konjugtiva


(31)

pucat, perubahan pada fundus; mulut untuk melihat ulserasi, hipertrofi gusi, atrofi papil lidah; limfadenopati; hepatomegali dan splenomegali.

2.3.5.3 Pemeriksaan Laboratorium

Tes penyaring dilakukan untuk menentukan kadar hemoglobin; indeks eritrosit (mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular hemoglobin (MCH), dan mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC)) dan hapusan darah tepi. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk menentukan laju endap darah; hitung deferensial dan hitung retikulosit. Dilakukan juga pemeriksaan sumsum tulang. Pemeriksaan atas indikasi khusus yaitu untuk anemia defesiensi besi dinilai dengan serum iron, total iron-binding capacity (TIBC) dan saturasi transferin; untuk anemia megaloblastik dinilai dengan asam folat darah/eritrosit dan vitamin B12; untuk anemia hemolitik dinilai dengan tes Coomb dan elektroforesis Hb; untuk leukemia akut dilakukan pemeriksaan sitokimia dan untuk diatesa hemoragik dilakukan tes faal hemostasis.

2.3.5.4 Pemeriksaan Lain

Pemeriksaan faal ginjal, hati, endokrin, asam urat, kultur bakteri. Pemeriksaan radiologi yaitu foto toraks, bone survey, Ultrasonografi dan Computed Tomography (CT) Scan.

2.3.6 Penatalaksanaan Anemia


(32)

atau suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang-kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya (Madiun,2009).

2.3.6.2 Perbaikan diet/pola makan

Penyebab utama anemia pada ibu hamil adalah karena diet yang buruk. Perbaikan pola makan dan kebiasaan makan yang sehat dan baik selama kehamilan akan membantu ibu untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sehingga dapat mencegah dan mengurangi kondisi anemia (Madiun,2009).

2.3.6.3 Konsumsilah bahan kaya protein, zat besi dan Asam folat

Bahan kaya protein dapat diperoleh dari hewan maupun tanaman. Daging, hati, dan telur adalah sumber protein yang baik bagi tubuh. Hati juga banyak mengandung zat besi, vitamin A dan berbagai mineral lainnya. Kacang-kacangan, gandum/beras yang masih ada kulit arinya, beras merah, dan sereal merupakan bahan tanaman yang kaya protein nabati dan kandungan asam folat atau vitamin B lainnya. Sayuran hijau, bayam, kangkung, jeruk dan berbagai buah-buahan kaya akan mineral baik zat besi maupun zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah dan hemoglobin (Madiun,2009).


(33)

2.3.6.4 Batasi penggunaan antasida

Antasida atau obat maag yang berfungsi menetralkan asam lambung ini umumnya mengandung mineral, atau logam lain yang dapat menganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu batasi penggunaannya dan gunakan sesuai aturan pemakaian (Madiun,2009).

2.3.7 Efek anemia pada ibu hamil

Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian, tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Soeprono menyebutkan bahwa dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress kurang, produksi air susu ibu (ASI) rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, berat bayi lahir rendah, kematian perinatal, dan lain-lain)


(34)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Pada penelitian ini kerangka konsep tentang kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester ketiga di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada tahun 2009 dimana akan menilai kejadian anemia pada kehamilan.

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Anemia pada kehamilan

Anemia pada kehamilan adalah status anemia yang ditulis pada rekam medik, yang diartikan sebagai kondisi ibu yang hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 g/dl pada trimester II.

Ibu hamil trimester ketiga di RSUP H. Adam Malik

Kadar hemoglobin


(35)

3.2.2 Ibu Hamil Trimester Ketiga

Ibu hamil trimester ketiga adalah ibu yang tujuh hingga sembilan bulan yang datang untuk periksa di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

3.2.3 Cara Ukur

Cara ukur dengan menganalisa rekam medis. 3.2.4 Alat Ukur

Alat ukur dengan menggunakan rekam medis yaitu mengambil data dari bulan Januari hingga Desember tahun 2009.

3.2.5 Skala Ukur


(36)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester ketiga berdasarkan fakta-fakta yang telah terjadi dan tercatat di rekam medik pada pasien rawat inap dan rawat jalan di bagian kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah Studi Prediksi ( Prediction Study ) untuk membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari suatu atribut. Dalam melakukan uji statistik biasanya menggunakan analisis regresi. Prediksi penafsiran analisis statiska didasarkan pada koefisien yang diperoleh.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dijalankan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Waktu penelitian pada bulan Agustus hingga November 2010.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah ibu hamil trimester ketiga yang melakukan periksa hamil di poliklinik di SMF Kebidanan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada tahun 2009. Pengambilan sampel


(37)

dilakukan dengan metode “total sampling”, yaitu semua pasien yang termasuk dalam populasi dengan kadar Hb < 11g/dl.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik sampling yaitu pengambilan sampel dari rekam medis yaitu meminta rekam medis ibu hamil trimester ketiga dari bulan Januari hingga Desember pada tahun 2009 di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik.

4.5 Pengolahan dan Analisa Data

Dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Untuk pengolahan data, dilakukan dengan teknik analisis kuantitatif atau teknik statistik. Dianalisa secara data statistik deskriptif dan dikelompokan berdasarkan kadar Hb lalu disajikan dengan menggunakan tabel distribusi normal. Semua data yang telah dicatat akan diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) sesuai dengan tujuan penelitian.


(38)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit milik pemerintah. Rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Pusat. Rumah Sakit ini terletak di lahan yang luas di pinggiran kota Medan Indonesia. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan Rumah Sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes no. 547/Menkes/SK/VII/1998 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991.

5.1.2. Distribusi Karakteristik Respondan

Tabel 5.1 Distribusi Proporsi Ibu Hamil Trimester Ketiga Berdasarkan Umur di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2009

Keterangan Ibu hamil trimester ketiga

Proporsi (%) Kelompok umur

i. ≤ 20 tahun

ii. 21 – 30 tahun iii. 31 – 40 tahun iv. > 41 tahun

0 16 17 1 0 47,1 50 2,9

Total 34 100

Table 5.1 menunjukkan distribusi proporsi jumlah ibu hamil trimester ketiga berdasarkan umur di RSUP H Adam Malik tahun 2009. Dari tabel tersebut, kelompok umur ibu hamil yang terbanyak adalah kelompok umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 17 orang dengan proporsi 50% sedangkan kelompok ibu hamil terendah adalah kelompok umur > 41 tahun yaitu sebanyak 1 orang dengan proporsi


(39)

2,9%. Ibu hamil dengan usia diantara 21-30 tahun adalah sebanyak 16 orang dengan proporsi 47,1% .Tidak ada kasus ibu hamil dibawah umur 20 tahun.

Tabel 5.2 Distribusi Proporsi Ibu Hamil Trimester Ketiga Berdasarkan Kadar Hemoglobin di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2009

Keterangan Ibu Hamil

Trimester Ketiga

Proporsi (%)

Normal ( Hb 11g/dL) Anemia ringan (Hb 9-10,9g/dL) Anemia sedang (Hb 7-8,9 g/dL) Anemia berat (Hb < 7 g/dL)

13 20 1 0

38.2 58.9 2.9

0

Total 34 100

Tabel 5.2 menunjukkan distribusi proporsi ibu hamil trimester berdasarkan kadar hemoglobin di RSUP H Adam Malik tahun 2009 dimana sebanyak 20 orang (58,9%) mempunyai anemia ringan sedangkan 1 orang (2,9%) mempunyai anemia sedang. Manakala sebanyak 13 orang (38,2%) mempunyai kadar hemoglobin taraf normal. Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa daripada 34 orang, kadar hemoglobin tertinggi adalah 13,40g/dL dan kadar hemoglobin terendah adalah 8,4g/dL. Rata-rata kadar hemoglobin adalah sekitar 10.96g/dL.


(40)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Distribusi Ibu Hamil Trimester Ketiga Berdasarkan Umur

Ibu hamil pada kelompok umur yang terbanyak yaitu diantara 31-40 tahun dengan angka sebanyak 17 orang atau sebanyak 50%. Umur reproduksi yang optimal bagi ibu hamil adalah antara 20-35 tahun. Apabila di bawah 20 tahun, maka ia meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan seperti anemia, lahir preterm dan meningginya mortaliti infant. Disamping itu, usia diatas 35 tahun cenderung mengakibatkan timbulnya masalah-masalah kesehatan dan dapat menimbulkan persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan serta resiko terjadinya cacat bawaan pada janin (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2003). Menurut penelitian yang dijalankan oleh Berkowitz and co-workers (1990) dan studi oleh Parkland Hospital menunjukkan bahwa faktor sosioekonomi dan status kesehatan yang menyebabkan ibu diatas usia 35 tahun dan keatas beresiko tinggi untuk menderita masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, lahir preterm dan placenta previa.

5.2.2 Distribusi Ibu Hamil Trimester Ketiga Berdasarkan Kadar Hemoglobin

Kadar hemoglobin ibu hamil yang tidak mengalami anemia sebesar 38.2% manakala yang mengalami anemia ringan sebesar 58.9% serta anemia sedang sebesar 2.9%. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.Penyebab anemia pada umumnya adalah malntrisi, kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, perdarahan antepartum dan penyakit-penyakit kronik (Mochtar,1998). Selain itu, faktor sosialekonomi seperti pendidikan, pengetahuan serta pendapatan dan umur ibu hamil juga mempengaruhinya (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003)


(41)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

1. Nilai kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menunjukkan bahwa seramai 20 orang dengan kadar Hb diantara 9-10,9g/dL yaitu anemia ringan sementara seramai 1 orang dengan kadar Hb diantara 7-8,9g/dL yaitu anemia sedang dan seramai 13 orang dengan kadar Hb 11g/dL dan keatas yaitu normal.

2. Faktor umur juga mempengaruhi dimana kebanyakkan ibu hamil yang datang untuk pemeriksaan kehamilan adalah kelompok umur diantara 31-40 tahun.

6.2 Saran

1. Pihak rumah sakit diharapkan untuk menindaklanjuti dengan melaporkan secara periodik kepada Dinas Kesehatan selaku penanggungjawab bidang kesehatan agar segera mengambil tindakan melalui penyuluhan, pemberian makanan tambahan maupun suplementasi tablet ferum bagi ibu hamil.

2. Seorang ibu sebaiknya hamil pada usia 20-35 tahun karena pada usia ini disebut sebagai usia reproduksi sehat dan perlu didukung oleh status gizi yang baik dan dilakukan pemeriksaan kehamilan dengan teratur agar perkembangan janin dapat dipantau.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Adriaansz G. 2008. Asuhan Antenatal. Dalam: Prawiharjo S. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI

Akbid Bhakti Husada Mulia Madiun. 2009. Anemia pada Ibu Hamil. Available form:

Anemia Defisiensi Besi Pada Wanita Hamil Di Beberapa Praktek Bidan Swasta Dalam Kota Madya Medan. Available from:

Anto Dr. Pertanyaan Seputar Anemia. Available from: (Akses 10 Maret 2010)

http://www.womenshealth.gov/faq/anemia.cfm.

Arisman.2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC

(Akses 10 Maret 2010)

Berg,J.M.,Tymoczko.J.L.,Stryer.L.,2002. Biochemistry. Available from:

Damanik, Ruth E.L., 2009. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Hemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008,2009.

Departemen Kesehatan RI, 2003b. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur(WUS), Direktorat Gizi Masyarakat Dan Binkesmas, Jakarta.


(43)

Dinas Kesehatan Sumatera Utara, 2006. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2005, Medan.

Fraser, Diane M. et al. 2009. Buku Ajar Kebidanan Myles. Ed. 14. Jakarta: EGC

Gandasoebrata,R., 2001. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat

Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Terjemahan Irawati Setiawan. Jakarta :EGC

Human Physiology(IPHY 3430), University of Colorado at Boulder.

Available from:

Ikatan Bidan Kesehatan, 2000. Faktor Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil.

Available from:

Kusumah, U.W., 2009. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester II-III Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009.

Letsky, Elizabeth A. et al. 2000. Etiology of Anemia in Pregnancy in

South Malawi. USA. Available from:

(Akses 15 Maret 2010)

Manuaba, 2001. Kapital Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.


(44)

Hartono; editor edisi bahasa Indonesia, Anna P.Bani, Tiara M.N. Jakarta : EGC

Notoatmodjo.S.,2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Oktia Woro KH., 1999. Pratikum dan Ketrampilan Pendidikan Kesehatan. Semarang

Prawiroharjo, S., dan Winkjoastro, H., 1999. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga, Bina Pustaka Indonesia Jakarta.

Rofiq A., 2008. Anemia pada Ibu Hamil. Available from: http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/24

Slamet Suyono, dkk. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI Suheimi, HK. Anemia dalam Kehamilan. Available

from:

Wiknjosastro,H. 2000. Ilmu Kandungan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta.d/a Bagian Obstetri Ginekologi FKUI.


(45)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sujitha Munaidy

Tempat / Tanggal Lahir : Selangor / 08 Desember 1986

Agama : Hindu

Alamat : No.8 Jl Sumarsono Riwayat Pendidikan : 1. SRK Jln Selangor 2

2. SMK (P) Taman Petaling 3. SMK La Salle PJ


(46)

LAMPIRAN

Data Induk Dan Hasil Output Lampiran 1

Bulan No.Rm Nama Umur Minggu

Kehamilan

Kadar Hb Januari 385922 Saddia

Hasibuan

37 38-40 12

320321 Endang Toindaon

26 34-36 10.9

Februari 299035 Haslina Efridawati

34 34-36 10.8

252231 Ida Nursanti 32 36-38 11 382254 Rehalina Br

Bangun

26 32-34 9.8

341531 Julizah Endik 27 34-36 12.6 Maret 219401 Anceh

Natalisna

32 34-36 10.9

381430 Ratna Dewi 32 38-40 13.2 383832 Susila Fitri 34 38-40 9.8 366071 Mondang

Agustina S

31 36-38 11

383501 Masdelima Br Siregar

28 30-34 11.5

383730 Julita Agustina Sitorus

35 34-36 9.9

384750 Ratnanda 28 38-40 10.2

382127 Simka Br Simamora

22 30-34 9.6

378819 Sonia Riski 23 30-34 10 192612 Yanti

Simamora

22 34-36 13.2

385144 Nurli Yanti 38 34-36 9.4 April 384630 Heppy Lina

Saragih

24 38-40 8.4

Agustus 287788 Lenny Maria Marbun

30 36-38 10

September 344668 Anna Novelina 39 34-36 13.4 12935 Tanti

Josephina

33 34-36 10.5


(47)

383804 Sri Handayani 31 38-40 12.5 403563 Novita Br

Sitepu

33 39-40 10.9

187979 Nonghelmi Nasution

28 30-32 12.6

306202 Sri Ulina Ketaren

26 38-40 10.6

403746 Nursani Br Siburian

30 34-36 10.4

Oktober 406008 Salmiah 39 38-40 10.3

406330 Endang Siahaan

21 36-38 11.5

406665 Rosmaida Situmeang

40 38-40 12.6

405500 Marni Br Panjaitan

38 30-32 9.9

405685 Resta 30 38-40 13.4

December 263951 Dasmauli Banjarnahur

43 38-40 9.9

370721 Nurlela Sembiring

38 34-36 10.5

Lampiran 2

Variabel Frekuensi Umur

umur

Frequenc

y Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Statistics

umur

N Valid 34 Missing 0


(48)

l i d

23 1 2.9 2.9 11.8

24 1 2.9 2.9 14.7

26 3 8.8 8.8 23.5

27 1 2.9 2.9 26.5

28 3 8.8 8.8 35.3

29 1 2.9 2.9 38.2

30 3 8.8 8.8 47.1

31 2 5.9 5.9 52.9

32 3 8.8 8.8 61.8

33 2 5.9 5.9 67.6

34 2 5.9 5.9 73.5

35 1 2.9 2.9 76.5

37 1 2.9 2.9 79.4

38 3 8.8 8.8 88.2

39 2 5.9 5.9 94.1

40 1 2.9 2.9 97.1

43 1 2.9 2.9 100.0

Total 34 100.0 100.0

Lampiran 3

Variabel Frekuensi Kadar hemoglobin

Statistics

kadarhemoglobin N Valid 34


(49)

kadarhemoglobin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent V

al id

8.40 1 2.9 2.9 2.9

9.40 1 2.9 2.9 5.9

9.42 1 2.9 2.9 8.8

9.60 1 2.9 2.9 11.8

9.80 2 5.9 5.9 17.6

9.90 3 8.8 8.8 26.5

10.00 2 5.9 5.9 32.4

10.20 1 2.9 2.9 35.3

10.30 1 2.9 2.9 38.2

10.40 1 2.9 2.9 41.2

10.50 2 5.9 5.9 47.1

10.60 1 2.9 2.9 50.0

10.80 1 2.9 2.9 52.9

10.90 3 8.8 8.8 61.8

11.00 2 5.9 5.9 67.6

11.50 2 5.9 5.9 73.5

12.00 1 2.9 2.9 76.5

12.50 1 2.9 2.9 79.4

12.60 3 8.8 8.8 88.2

13.20 2 5.9 5.9 94.1

13.40 2 5.9 5.9 100.0


(50)

Lampiran 4

Variabel Deskripsi Kadar hemoglobin

Descriptive Statistics N M i n i m u m M a x i m u m M e a n St d. D ev ia ti o n kad arhe mo glo bin 3 4 8 . 4 0 1 3 . 4 0 1 0 . 9 5 9 4 1. 3 1 5 1 8 Vali d N (list wis e) 3 4


(51)

Lampiran 5 Variabel Deskripsi Umur

Descriptive Statistics N M i n i m u m M a x i m u m M ea n Std. Dev iati on u m ur 3 4 2 1 4 3 3 1. 1 5 5.7 21 V al id N (li st w is e) 3 4


(1)

LAMPIRAN

Data Induk Dan Hasil Output Lampiran 1

Bulan No.Rm Nama Umur Minggu

Kehamilan

Kadar Hb Januari 385922 Saddia

Hasibuan

37 38-40 12

320321 Endang Toindaon

26 34-36 10.9

Februari 299035 Haslina Efridawati

34 34-36 10.8

252231 Ida Nursanti 32 36-38 11 382254 Rehalina Br

Bangun

26 32-34 9.8

341531 Julizah Endik 27 34-36 12.6 Maret 219401 Anceh

Natalisna

32 34-36 10.9

381430 Ratna Dewi 32 38-40 13.2 383832 Susila Fitri 34 38-40 9.8 366071 Mondang

Agustina S

31 36-38 11

383501 Masdelima Br Siregar

28 30-34 11.5

383730 Julita Agustina Sitorus

35 34-36 9.9

384750 Ratnanda 28 38-40 10.2 382127 Simka Br

Simamora

22 30-34 9.6

378819 Sonia Riski 23 30-34 10 192612 Yanti

Simamora

22 34-36 13.2

385144 Nurli Yanti 38 34-36 9.4 April 384630 Heppy Lina

Saragih

24 38-40 8.4

Agustus 287788 Lenny Maria Marbun

30 36-38 10

September 344668 Anna Novelina 39 34-36 13.4 12935 Tanti

Josephina

33 34-36 10.5


(2)

383804 Sri Handayani 31 38-40 12.5 403563 Novita Br

Sitepu

33 39-40 10.9

187979 Nonghelmi Nasution

28 30-32 12.6

306202 Sri Ulina Ketaren

26 38-40 10.6

403746 Nursani Br Siburian

30 34-36 10.4

Oktober 406008 Salmiah 39 38-40 10.3 406330 Endang

Siahaan

21 36-38 11.5

406665 Rosmaida Situmeang

40 38-40 12.6

405500 Marni Br Panjaitan

38 30-32 9.9

405685 Resta 30 38-40 13.4

December 263951 Dasmauli Banjarnahur

43 38-40 9.9

370721 Nurlela Sembiring

38 34-36 10.5

Lampiran 2

Variabel Frekuensi Umur

umur

Frequenc

y Percent Valid Percent

Cumulative Percent V

a

21 1 2.9 2.9 2.9

22 2 5.9 5.9 8.8

Statistics umur

N Valid 34 Missing 0


(3)

l i d

23 1 2.9 2.9 11.8

24 1 2.9 2.9 14.7

26 3 8.8 8.8 23.5

27 1 2.9 2.9 26.5

28 3 8.8 8.8 35.3

29 1 2.9 2.9 38.2

30 3 8.8 8.8 47.1

31 2 5.9 5.9 52.9

32 3 8.8 8.8 61.8

33 2 5.9 5.9 67.6

34 2 5.9 5.9 73.5

35 1 2.9 2.9 76.5

37 1 2.9 2.9 79.4

38 3 8.8 8.8 88.2

39 2 5.9 5.9 94.1

40 1 2.9 2.9 97.1

43 1 2.9 2.9 100.0

Total 34 100.0 100.0

Lampiran 3

Variabel Frekuensi Kadar hemoglobin

Statistics

kadarhemoglobin N Valid 34


(4)

kadarhemoglobin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent V

al id

8.40 1 2.9 2.9 2.9

9.40 1 2.9 2.9 5.9

9.42 1 2.9 2.9 8.8

9.60 1 2.9 2.9 11.8

9.80 2 5.9 5.9 17.6

9.90 3 8.8 8.8 26.5

10.00 2 5.9 5.9 32.4

10.20 1 2.9 2.9 35.3

10.30 1 2.9 2.9 38.2

10.40 1 2.9 2.9 41.2

10.50 2 5.9 5.9 47.1

10.60 1 2.9 2.9 50.0

10.80 1 2.9 2.9 52.9

10.90 3 8.8 8.8 61.8

11.00 2 5.9 5.9 67.6

11.50 2 5.9 5.9 73.5

12.00 1 2.9 2.9 76.5

12.50 1 2.9 2.9 79.4

12.60 3 8.8 8.8 88.2

13.20 2 5.9 5.9 94.1

13.40 2 5.9 5.9 100.0


(5)

Lampiran 4

Variabel Deskripsi Kadar hemoglobin

Descriptive Statistics

N

M i n i m u m

M a x i m u m

M e a n

St d. D ev ia ti o n kad

arhe mo glo bin

3 4

8 . 4 0

1 3 . 4 0

1 0 . 9 5 9 4

1. 3 1 5 1 8 Vali

d N (list wis e)

3 4


(6)

Lampiran 5 Variabel Deskripsi Umur

Descriptive Statistics

N

M i n i m u m

M a x i m u m

M ea n

Std. Dev iati on u

m ur

3 4

2 1

4 3

3 1. 1 5

5.7 21

V al id N (li st w is e)

3 4