Impact Charpy Impact Test

Temperatur pemanasan sampel atau perlakuan panas untuk paduan logam CuPbSn ditunjukkan pada diagram alir pada gambar 3.4., - impact Charpy - kekerasan Brinnel - kuat tarik - koefisien ekspansi thermal - analisa XRD - analisa mikroskop meta - lurgy Gambar 3.4. Diagram alir temperatur pemanasan dan pendinginan paduan logam CuPbSn dan pengujiannya Temperatur pemanasan perlakuan panas dilakukan setelah sampel paduan CuPbSn dibubut atau dibentuk sesuai dengan uji yang akan dilakukan.

3.6. Pengujian Sampel

Sampel paduan CuPbSn yang sudah dibubut akan di uji impact Charpy, kekerasan, kuat tarik, koefisien ekspansi termal, analisa struktur mikro dengan X – Ray Diffraction XRD dan Mikroskop Metallurgy.

3.6.1. Impact Charpy Impact Test

Sampel paduan CuPbSn yang telah dibubut Temperatur pemanasan perlakuan panas pada temperatur 200 o C, 400 o C dan 600 o C selama 1 jam di dalam furnace Pendinginan dalam media air dan furnace Pengujian Universitas Sumatera Utara Ketangguhan atau ketahanan terhadap gaya kejut pada sampel paduan logam CuPbSn di uji dengan menggunakan Impact Tester metode Charpy seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.5 dan pengujiannya mengacu pada standar ASTM E 23 – 07. Gambar 3.5. Impact Tester metode Charpy Spesimen memiliki ukuran ASTM E-23 55 X 10 X 10 mm dan takik pada bagian tengah dengan sudut 45 o dan kedalaman 2 mm, seperti yang diperlihatkan pada gambar III.6, 10 mm 55 mm 10 mm Gambar 3.6. Spesimen pengujian impact Charpy Proses uji impact adalah sebagai beikur : a. Bersihkan permukaan sampel dengan kertas pasir sampai halus dan karatnya hilang Universitas Sumatera Utara b. Takikan spesimen berada ditengah spesimen tersebut dengan sudut takikan 45 o dan kedalaman 2 mm c. Letakkan spesimen pada landasan Impact Tester dan disesuaikan letaknya dengan mal ukur d. Lakukan pengujian dengan palu pukulan menggunakan metode Charpy, dengan sudut pukulan awal 147 o dan beban 300 J e. Catat sudut pemukulan akhir Besarnya nilai uji impact dari sampel paduan CuPbSn dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.1. 3.6.2. Kekerasan Brinell Hardness Test Kekerasan paduan logam CuPbSn diuji dengan menggunakan Brinell Hardness Tester yang diperlihatkan pada gambar 3.7 dan pengujiannya mengacu pada standar ASTM E 10, Gambar 3.7. Hardness Tester metode Brinell Bentuk dan ukuran spesimen diperlihatkan pada gambar 3.8, Universitas Sumatera Utara 3 cm 0,5 cm Gambar 3.8. Spesimen pengujian kekerasan Brinell Prosedur uji kekerasan adalah sebagai berikut : a. Permukaan benda uji terlebih dahulu dipoles hingga rata dan halus dengan menggunakan alat poles. Amplas yang digunakan mulai dari ukuran kasar sampai ke yang paling halus untuk menghilangkan kotoran – kotoran dan korosi. b. Spesimen diberi tanda 3 titik pada permukaan yang halus tadi dengan spidolpulpen c. Spesimen diletakkan pada landasan spesimen yang ada pada mesin Brinell Hardness Tester d. Bola baja sebagai penetrator diset pada titik yang akan diuji dengan kondisi bersinggungan bola baja hanya menyentuh titik e. Kemudian diberi beban dengan menggunakan handle hingga 1500 kg dan tahan selama 15 detik f. Setelah 15 detik, katup pembuang dibuka dengan pelan g. Diameter indentasi jejak bola baja diukur dengan menggunakan teropong untuk ketiga titik h. Diameter yang diperoleh dikonversikan dengan nilai diameter dan beban dalam hal ini beban 1500 kg Besarnya nilai kekerasan dari paduan logam CuPbSn dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.2. Universitas Sumatera Utara

3.6.3. Kuat Tarik Besarnya kuat tarik dari paduan logam CuPbSn yang telah di bubut, diuji dengan