Kuat Tarik Besarnya kuat tarik dari paduan logam CuPbSn yang telah di bubut, diuji dengan Koefisien Ekspansi Termal

3.6.3. Kuat Tarik Besarnya kuat tarik dari paduan logam CuPbSn yang telah di bubut, diuji dengan

menggunakan Univesal Tensile Testing Machine yang diperlihatkan pada gambar 3.9 dan prosedur pengujiannya mengacu pada standar ASTM B208-58T, Gambar 3.9. Universal Tensile Testing Machine Bentuk dan ukuran spesimen diperlihatkan pada gambar 3.10, 60 mm 16 mm Gambar 3.10. Spesimen pengujian kuat tarik Prosedur pengujian kuat tarik adalah sebagai berikut : a. Sampel berbentuk silinder diukur panjang dan diameternya, kemudian jepitkan sampel sampel pada dudukan yang telah tersedia, berupa penjepit atas dan bawah pada alat yang dikendalikan dengan kontrol penjepit. b. Sebelum pengujian berlangsung, alat ukur gaya terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol, selanjutnya atur tegangan supply dan putar kontrol penjepit sehingga penjepit atas dan bawah bergerak bersamaan Universitas Sumatera Utara c. Dengan bergeraknya penjepit atas dan bawah, maka jarum penunjuk yang menunjukkan berat beban bergerak juga hingga pembebanan maksimum. d. Dicatat berapa kgf pada saat benda menerima beban maksimum dan beban putus Besarnya kuat tarik maksimum dan elongasi dari paduan logam CuPbSn dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.3 dan 2.4 .

3.6.4. Koefisien Ekspansi Termal

Pengukuran koefisien ekpansi termal dilakukan dengan menggunakan alat Termo Mecanikal Analis TMA Shimadzu yang diperlihatkan pada gambar III.11 dan prosedur pengujiannya mengacu pada standar ASTM E831 - 06, Gambar 3.10. Termo Mecanikal Analis TMA Shimadzu Bentuk dan ukuran spesimen diperlihatkan pada gambar 3.12, d = 0,5 cm t = 1 cm Universitas Sumatera Utara Gambar 3.12. Spesimen pengujian koefisien termal ekspansi Prosedur pengukurannya sebagai berikut : a.Main swicht ON, TMA swicht ON dan tunggu selama 30 menit b.Ukur panjang sampel 10 mm – 15 mm dengan menggunakan jangka sorong dan letakkan pada tempat sampel sampel holder c.Set Detector pada posisi TMA dan Thermocouple CA d.Set program : mode UP dan rate 10 o C menit e.Set Recorder : - set pulpen temperature pada posisi nol pada kertas recorder - set tombol temperatur pada posisi 50 mV - tentukan posisi pulpen TMA dan set 20 mV - pilih chart speed yang diinginkan misal 5mm menit f.Set start temperatur 3 o C dibawah temperatur awal dan set limit temperatur sesuai temperatur percobaan g.Swicht ST By ON h.Swicht start ON i.Amati perubahan yang terjadi pada chart recorder Dari grafik pada chart recorder akan diperoleh pertambahan panjang ΔL serta melalui persamaan II.5 dapat ditentukan nilai koefisien ekspansi termal paduan logam CuPbSn.

3.6.5. Analisa Struktur Mikro