Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data

waktu pemberian dan jenis makanan pendamping ASI dan yang ketiga berisi tentang insiden diare. Kuesioner data demografi KDD yang digunakan untuk mengkaji data demografi responden yang meliputi identitas Ibu yaitu nama inisial dengan angka, umur, pendidikan, pekerjaan, alamat. Identitas bayi yaitu nama, tempat tanggal lahir, umur bayi. Kuesioner waktu pemberian dan jenis makanan pendamping ASI. Peneliti menyusun kuesioner pemberian makanan pendamping ASI dini berdasarkan tinjauan pustaka dengan penilaian kuesioner menggunakan skala Guttman Hidayat, 2007. Kuesioner waktu pemberian dan jenis makanan pendamping ASI berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang meliputi waktu dan jenis makanan. Pertanyaan dengan alternatif jawaban usia 0-2 bulan dengan skor 1, 3-4 bulan dengan skor 2 dan 5-6 dengan skor 3. Sehingga jumlah skor dalam kuesioner pemberian makanan pendamping ASI dini adalah 1-3. Kuesioner insiden diare berisi pertanyaan dengan alternatif jawaban tidaknah 1 kali, pernah 2 kali dan pernah lebih dari 2 kali. Jika tidak pernah dengan skor 0, pernah 1 kali dengan skor 1, pernah 2 kali dengan skor 2, dan pernah lebih dari 2 kali dengan skor 3. Sehingga jumlah skor dalam kuesioner dengan insiden diare adalah 0-3.

6. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau mampu Universitas Sumatera Utara mengukur apa yang diinginkan dan memiliki validitas tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas tersebut Arikunto, 2006. Uji validasi instrumen penelitian tidak dilakukan tetapi kuesioner diperiksa kesesuaian konteks isi oleh dosen keperawatan yang dianggap kompeten yaitu Ibu Farida Linda Sari Siregar, S.Kep, M.Kep. Hasil kuesioner dinyatakan oleh yang bersangkutan dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara pemberian makanan pendamping ASI dini dengan insiden diare pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang lingkup yang sama. Instrumen yang reliable akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya sehingga walaupun data diambil berulang-ulang, hasilnya akan tetap sama. Uji reliabilitas ini dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 10 orang yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16 untuk analisis cronbach alpha dengan hasil koefisien reliabilitas untuk instrumen kuesioner pemberian MPASI dini yaitu 0,713. Untuk instrument kuesioner insiden diare pada bayi usia 0-6 bulan yaitu 0,768. Universitas Sumatera Utara Menurut Polit Hungler 1997 suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisiennya 0,70 atau lebih. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner pemberian MPASI dini dan insiden diare pada bayi 0-6 bulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan adalah memberikan kuesioner kepada responden. Pegumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin pelaksana penelitian dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan USU dan surat izin penelitian dari Puskesmas Aek Goti. Pada saat pengumpulan data peneliti menjelaskan tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner penelitian kepada calon responden dan siapa yang bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani informed consent. Setelah mendapat persetujuan responden maka pengumpulan data dimulai. Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuesioner dan responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dengan cermat dan tidak ada hal yang terlewatkan. Responden diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti. Pengisian kuesioner diisi oleh responden sesuai dengan yang dialami dan diketahui, selanjutnya data dikumpulkan untuk dianalisa.

8. Analisa Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 19 17

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 16 17

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 6 17

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN INSIDEN DIARE PADA BAYI USIA 1 - 4 BULAN.

0 0 5

Hubungan antara Usia Awal Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI PUSKESMAS NGORESAN.

0 0 14

Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini dan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 1-6 Bulan di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 0 31