Etiologi Patofisiologi Manifestasi Klinis

Biasanya ibu akan mengetahui kapan anaknya menderita diare. Bila diare timbul, ibu bisa mengatakan bahwa tinjanya sangat bau atau dikeluarkan dengan banyak suara angin atau seperti air. Diare sering didefenisikan sebagai buang air encer tiga kali atau lebih dalam sehari. Diare sering terjadi pada anak terutama antara usia 6 bulan sampai 2 tahun atau pada bayi berusia dibawah 6 bulan yang minum susu sapi atau formula makanan bayi Adrianto, 1995.

3.2 Etiologi

Penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi: - virus : rotavirus 40-60, adenovirus. - Bakteri: echerichia coli 20-30, shigella sp. 1-2, vibriao cholerae, dan lain-lain. - Parasit: entamoeba histolitica 1, giardia lamblia, crytossporidium 4- 11. - Keracunan makanan. - Malabsorpsi: karbohidrat, lemak, dan protein. - Alergi: makanan, susu sapi. - Imunodefisiensi: AIDS.

3.3 Patofisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi Universitas Sumatera Utara pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Kedua akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare Kusmaul, 2002.

3.4 Manifestasi Klinis

- Mula-mula anakbayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. - Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. - Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. - Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. Universitas Sumatera Utara - Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas elistitas kulit menurun, ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan. - Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun apatis, samnolen, sopora komatus sebagai akibat hipovokanik. - Diuresis berkurang oliguria sampai anuria. - Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam Kusmaul, 2002.

3.5 Komplikasi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 19 17

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 16 17

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SENGON KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 6 17

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN INSIDEN DIARE PADA BAYI USIA 1 - 4 BULAN.

0 0 5

Hubungan antara Usia Awal Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI PUSKESMAS NGORESAN.

0 0 14

Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini dan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 1-6 Bulan di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 0 31