Alasan Pemilihan judul Pariwisata Alam Kotamadya Tanjungbalai Sebagai Kota Lintas Wisatawan Mancanegara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan judul

Sektor industri kepariwisataan merupakan hal yang penting untuk dikembangkan karena terkait pertumbuhan ekonomi suatu tempat atau daerah. Perekonomian yang maju pesat tentu akan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan taraf kehidupan manusia secara menyeluruh. Dengan demikian , Kotamadya Tanjungbalai yang sudah lama dikenal sebagai kota yang bersifat lintas sektoral perlu dikembangkan untuk mengangkat potensi wisata alam yang dimilikinya. Hal ini berarti dalam dunia kepariwisataan perlu adanya penanganan dan kerjasama oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Kotamadya Tanjungbalai. Sehingga untuk lebih mendorong kinerja tersebut ditanamkan sadar wisata bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan kepariwisataan. Dalam hubungannya dengan pengembangan program pemerintah pusat di bidang kepariwisataan diharapkan pemerintah Kotamadya dapat mengambil bagian dalam program tersebut. Kotamadya Tanjungbalai di Provinsi Sumatera Utara memiliki ciri khas tersendiri yakni dengan keanekaragaman etnis dan ras. Seperti etnis Batak Batak Toba, Karo, Mandailing, Etnis Jawa, Tionghoa, serta Melayu. Kotamadya Tanjungbalai memiliki banyak aspek yang mendukung yakni, sebagai kota kecil yang terletak di pesisir Pantai Sumatera memiliki pelabuhan Universitas Sumatera Utara tempat arus masuk dan keluar kapal-kapal besar, kapal penumpang, kapal tongkang, kapal ikan, dan lain-lain. Pelabuhan ini juga banyak dijadikan tempat persinggahan sementara bagi kapal-kapal dari negara tetangga. Sehingga sangat memungkinkan terjadinya kontak sosial budaya. Kota Tanjungbalai sejak dahulu merupakan salah satu pusat perdagangan yang telah lama dikenal baik di dalam maupun luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sehingga banyak diminati oleh para wisatawan asing dan lokal. Kotamadya Tanjungbalai menghubungkan jalur Objek Daerah Tujuan Wisata ODTW seperti Kabupaten Asahan, Labuhan Batu, Pantai cermin, Bukit Lawang, Pantai Bahorok, Medan, dan juga Berastagi. Hasil laut Kotamadya Tanjungbalai dapat dijadikan sebagai produk pariwisata di bidang agrobisnis dan agrowisata. Wisata kuliner laut tersebut dapat diolah dan dikelola. Alam, kebudayaan, dan kependudukan Kotamadya Tanjungbalai memiliki keunikan tersendiri seperti keanekaragaman suku, ras, dan agama yang harus dapat diperhatikan dan mendapat prioritas lebih dari Pemerintah Daerah Kotamadya Tanjungbalai.

1.2 Pembatasan Masalah