d Pengkoordinasian yang terpadu; artinya dalam kegiatan perusahaan diperlukan
koordinasi terpadu dalam mengalokasi faktor – faktor produksi dalam rangka mengalihkannya menjadi barang – barang dan jasa – jasa.
e Pengendalian tanggung jawab; artinya kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan
harus selalu diawasi dan dikendalikan agar sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
f Proses tertentu; artinya proses pembelanjaan atau proses lainnya yang dinilai
setiap kali terjadi suatu operasi perusahaan dan suatu periode anggaran. Pengurus PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum menetapkan bahwa
anggaran yang mereka susun adalah merupakan kebijakan bersama berupa anggaran biaya dan pendapatan pada tiap – tiap bagian yang ditetapkan dengan
besarnya rupiah dan persentase. Biasanya persentase ini menjadi acuan yang kuat tetapi tidak statis dan kaku artinya tidak mencegah keputusan rasional.
2. Struktur Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut : Nafarin, 2004
a Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun dan berdasarkan
interval kisar kapasitas aktivitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu segi anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat –
tingkat aktivitas Kegiatan yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
2. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu. b
Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari : 1.
Anggaran Periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk suatu periodic tertentu umumnya 1 tahun yang disusn setiap akhir periode anggaran.
2. Anggaran Kontinue, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki
anggaran yang telah dibuat. c
Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari : 1.
Anggaran Jangka Pendek anggaran taktis, yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Anggaran untuk
keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. 2.
Anggaran Jangka Panjang anggaran strategis, yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Anggaran untuk
keperluan investasi barang modal Capital Budget. Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang
diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek. d
Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari : Anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila
diperlukan disebut “anggaran induk master budget”. Anggaran induk merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan perusahaan untuk
jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan, anggaran triwulan kemudian
dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.
Universitas Sumatera Utara
1. Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk meyusun anggaran
laporan laba rugi. Anggaran operasioanal terdiri dari : a.
Anggaran penjualan. b.
Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya over head
pabrik. c.
Anggaran beban usaha. d.
Anggararan laporan laba rugi. 2.
Anggaran Keuangan, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan antara lain terdiri dari :
a. Anggaran kas.
b. Anggaran piutang.
c. Anggaran persediaan.
d. Anggaran utang.
e. Anggaran neraca.
Hubungan antara anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat dijelaskan dengan Gambar 2.2 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Ramalan Penjualan Anggaran Penjualan
Anggaran Bebab Usaha
Anggaran Piutang
Anggaran Produksi
Anggaran Persediaan
Anggaran biaya
bahan baku
Anggaran biaya
tenaga kerja
Anggaran biaya
over head pabrik
Anggaran Akuntansi
depresiasi Aktiva
tetap
Anggaran laporan LabaRugi
Anggaran utang Anggaran Modal Sendiri
Anggaran Kas Anggaran Neraca
Keterangan : Cetak tebal = anggaran keuangan
Cetak biasa = anggaran operasional Gambar 2.2 : Hubungan Anggaran operasional dengan Anggaran Keuangan
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 2.2 dapat dijelaskan proses hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan sebagai berikut :
1. Anggaran penjualan dibuat berdasarkan ramalan penjualan.
2. Anggaran beban usaha anggaran beban penjualan dibuat berdasarkan
anggaran penjualan. 3.
Anggaran piutang dibuat berdasarkan anggaran penjualan. 4.
Anggaran produksi dibuat berdasarkan persediaan. 5.
Anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya over head pabrik dibuat berdasarkan anggaran
produksi. 6.
Anggaran laporan laba rugi dibuat berdasarkan anggaran penjualan, anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya
tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over head pabrik. 7.
Anggaran cadangan depresiasi aktiva tetap dibuat berdasarkan anggaran beban usaha dan anggaran biaya over head pabrik.
8. Anggaran utang dibuat berdasarkan anggaran biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over head pabrik.
9. Anggaran modal sendiri berdasarkan anggaran laporan laba rugi.
10. Anggaran kas dibuat berdasarkan anggaran utang, anggaran piutang,
anggaran penjualan, anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over
head pabrik.
Universitas Sumatera Utara
11. Anggaran neraca dibuat berdasarkan anggaran kas, anggaran piutag,
anggaran persediaan, anggaran cadangan depresiasi aktva tetap, anggaran modal sendiri.
e Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif perpaduan antara anggaran operasional dan anggaran keuangan yang
disusun secara lengkap. 2.
Anggara Parsial, adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.
Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya anggaran operasional.
f Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran apresiasi approsiation budget, adalah anggaran yang
dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
2. Anggaran kinerja performance budget, adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi perusahaan misalnya nilai untuk menilai apakah masing – masing
aktivitas tidak melampaui batas.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Perusahaan