Pengaruh citra tubuh terhadap perkembangan kepribadian

payudara, tubuh bagian bawah pinggul, pantat, kaki, tubuh bagian tengah pinggang, perut, dan keseluruhan tubuh. d. Overweight Preocupation Kecemasan Menjadi Gemuk, yaitu kecemasan menjadi gemuk, kewaspadaan individu terhadap berat badan, melakukan diet ketat, dan membatasi pola makan. e. Self-Clasified Weight Persepsi terhadap Ukuran Tubuh, yaitu persepsi dan penilaian individu terhadap berat badannya, mulai dari kekurangan berat badan sampai kelebihan berat badan. Berdasarkan pendapat Cash yang dikemukakan di atas mengenai komponen citra tubuh, maka dapat disimpulkan bahwa komponen citra tubuh meliputi evaluasi dan orientasi individu terhadap penampilan tubuh, kepuasan pada bagian tubuh tertentu, serta persepsi dan penilaian terhadap berat badan

4. Pengaruh citra tubuh terhadap perkembangan kepribadian

Citra tubuh, yaitu perasaan individu yang bersifat subjektif terhadap tubuh diteorikan sebagai komponen utama kepribadian Freud dalam Rierdan Koff, 1997. Citra tubuh dianggap sebagai dasar dari perkembangan kepribadian. Hal ini menyebabkan variasi dalam citra tubuh dihubungkan dengan perbedaan individu dalam hal kepribadian dan pengalaman hidup. Peto dalam Rierdan Koff, 1997, sebagai contoh, mengemukakan teori bahwa perbedaan citra tubuh dihubungkan dengan perbedaan tingkat harga diri dan tingkat depresi individu. Individu yang memiliki citra tubuh positif cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi serta kecenderungan depresi yang lebih rendah dibandingkan dengan individu yang memiliki citra tubuh negatif. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan itu, Keliat 1992 menyatakan bahwa citra tubuh berhubungan dengan kepribadian. Cara individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologisnya. Pandangan yang realistis terhadap diri serta kemampuan menerima keadaan tubuh akan membuat individu terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri individu. Pernyataan ini dikuatkan dengan penelitian oleh Casper Offer 1990 bahwa pada wanita, keinginan untuk mengubah tubuh dan penampilan diasosiasikan dengan menurunnya tingkat harga diri. Hal ini bisa mendorong munculnya gangguan makan. Dalam beberapa kasus, gangguan ini bisa berkembang menjadi patologis, seperti anorexia atau bulimia Casper Offer, 1990. Persepsi negatif terhadap tubuh membuat wanita tidak bisa menghargai diri mereka sendiri. Wanita yang fokus hanya fokus pada tubuhnya tidak akan mampu menggunakan energinya untuk aspek lain dalam hidupnya. Usaha yang terus menerus untuk mencapai tubuh yang ideal bisa menimbulkan obsesi terhadap makanan. Selain itu, timbul masalah psikologis lainnya, seperti mudah marah, merasa gagal dan inferior, masalah ingatan, kecemasan, dan gangguan penyesuaian Barnard, 1992. Berscheid Papalia Olds, 2004 menyatakan bahwa wanita yang memiliki persepsi positif terhadap citra tubuh lebih mampu menghargai dirinya. Individu tersebut cenderung menilai dirinya sebagai orang degan kepribadian cerdas, asertif, dan menyenangkan. Dacey dan Kenny 1994 mengemukakan bahwa persepsi negatif remaja terhadap citra tubuh akan menghambat perkembangan kemampuan interpersonal dan kemampuan membangun hubungan yang positif dengan remaja lain. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa citra tubuh individu memiliki pengaruh terhadap kepribadian. Individu yang memiliki citra tubuh positif cenderung memiliki kepribadian sehat yang diasosiasikan dengan peningkatan kualitas hidup, seperti peningkatan harga diri, kepercayaan diri, dan kesehatan mental. Sebaliknya, individu yange memiliki citra tubuh negatif cenderung mengembangkan kepribadianya yang tidak sehat, seperti penurunan harga diri, kemampuan interpersonal yang buruk, bahkan dalam banyak kasus berkembang menjadi patologis, seperti anorexia dan bulimia.

B. Penyesuaian Diri 1. Definisi penyesuaian diri