kata lain data yang diperoleh mendukung penelitian, yaitu citra tubuh mempengaruhi penyesuaian diri secara linier positif. Selebihnya 77.9
penyesuaian diri remaja dipengaruhi oleh variabel yang dalam penelitian ini tidak diteliti. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
Tabel 13 Hasil Regresi antara Citra Tubuh dan Penyesuaian Diri
3. Deskripsi data penelitian
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2006 menyatakan bahwa kategorisasi
ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.
Menurut Azwar 2006, pengkategorisasian tiga jenjang tingi, sedang dan rendah ini merupakan pengkategorisasian minimal yang digunakan oleh peneliti.
Apabila hanya dilakukan pengkategorisasian dalam 2 jenjang misalnya tinggi dan rendah maka akan menghadapi resiko kesalahan yang cukup besar bagi skor-skor
yang terletak di sekitar mean kelompok Azwar, 2006. Pengkategorisasian dalam 3 jenjang ini digunakan untuk menghindari resiko kesalahan yang cukup besar
dan untuk keefisienan. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan norma kategorisasi sebagai berikut Azwar,2006:
Model Summary
.470
a
.221 .213
9.41526 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Citra Tubuh
a.
Universitas Sumatera Utara
X μ – 1.0 σ rendah
μ – 1.0 σ ≤ X μ + 1.0 σ sedang
μ + 1.0 σ ≤ X tinggi
Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotettik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif
individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subjek
penelitian. a.
Variabel citra tubuh Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap citra tubuh adalah sebanyak
30 aitem dengan format skala Likert dalam 4 alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan dalam tabel 14 berikut:
Tabel 14. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Citra Tubuh
Variabel Skor Empirik Skor
Hipotetik
Min Maks Mean SD Min Maks
Mean SD
Citra Tubuh
64 111 83.04
8.84 30 120 75 15
Berdasarkan tabel 14 di atas diperoleh mean empirik skala citra tubuh adalah μe = 83.04 dengan standard deviasi empirik 8.84 dan mean hipotetiknya adalah μh
= 75 dengan standard deviasi hipotetik sebesar 15. Hasil perbandingan antara mean empirik dan mean hipotetik menunjukkan bahwa citra tubuh subjek
penelitian memiliki skor di atas rata-rata skor citra tubuh populasi umumnya μe
μh.
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 14 dapat dilihat bahwa rata-rata citra tubuh subjek penelitian terletak pada kategori sedang antara positif dan negatif dalam
pengkategorisasian skor citra tubuh berdasarkan mean hipotetik. Tabel 15. Kategorisasi Citra Tubuh Berdasarkan Mean Hipotetik
Kriteria Kriteria Jenjang
Kategori Frekuensi Persentase
Citra Tubuh X 60
Rendah 2
2,13 60
≤ X 90 Sedang
74 78,72
90 ≤ X
Tinggi 18
19,15
Dari tabel 15 diketahui bahwa subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori citra tubuh tinggi ada 18 orang 19,15, subjek yang tergolong ke
dalam kategori citra tubuh sedang antara positif dan negatif ada 74 orang 78.72, dan subjek yang tergolong ke dalam kategori citra tubuh rendah ada 2
orang 2,13. b.
Variabel Penyesuaian Diri Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap penyesuaian diri adalah
sebanyak 36 aitem dengan format skala Likert dalam 4 alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan dalam tabel 16
berikut: Tabel 16. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Penyesuaian Diri
Variabel Skor Empirik Skor
Hipotetik
Min Maks Mean SD Min Maks
Mean SD
Penyesuaian Diri
88 145 105.95
10.61 36 144 90 18
Berdasarkan tabel 16 diperoleh mean empirik skala penyesuaian diri adalah μe
= 105.95 dengan standard deviasi empirik 10.61 dan mean hipotetiknya adalah μh
= 90 dengan standard deviasi hipotetik sebesar 18. Hasil perbandingan antara
Universitas Sumatera Utara
mean empirik dan mean hipotetik menunjukkan bahwa penyesuaian diri subjek penelitian memiliki skor di atas rata-rata skor penyesuaian diri populasi umumnya
μe μh. Pada tabel 16 dapat dilihat bahwa rata-rata penyesuaian diri subjek penelitian
terletak pada kategori sedang dalam pengkategorisasian skor penyesuaian diri berdasarkan mean hipotetik.
Tabel 17. Kategorisasi Penyesuaian Diri Berdasarkan Mean Hipotetik
Kriteria Kriteria Jenjang
Kategori Frekuensi Persentase
Konsep Diri X 72
Rendah -
- 72
≤ X 108 Sedang
54 57,45
108 ≤ X
Tinggi 40
42,55
Dari tabel 17 diketahui bahwa subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori penyesuaian diri tinggi ada 40 orang 42,55, subjek yang tergolong ke
dalam kategori penyesuaian diri sedang ada 54 orang 57,45, dan subjek yang tergolong ke dalam kategori penyesuaian diri rendah tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan, diskusi, dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian pertama dijabarkan hasil
penelitian yang dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian yang didapat dari sudut teori maupun penelitian yang ada. Pada bagian terakhir akan dikemukakan
saran metodologis yang mungkin dapat berguna bagi penelitian yang akan datang denga tema serupa juga saran praktis bagi para pembaca.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian bahwa:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara citra tubuh dengan
penyesuaian diri pada remaja puteri dengan r
xy
= 0,470 dengan taraf signifikansi 0.00.
2. Sumbangan efektif yang diberikan citra tubuh terhadap penyesuaian diri pada
remaja puteri adalah sebesar 22,1 . 3.
Berdasarkan deskripsi data penelitian citra tubuh diperoleh mean empirik skala citra tubuh adalah 83.04 dan mean hipotetiknya adalah 75. Dari
perbandingan mean empirik dan mean hipotetik terlihat bahwa mean hipotetik lebih kecil dari mean empirik yang berati bahwa secara umum citra tubuh
subjek penelitian lebih tinggi menurut standar skala yang dibuat peneliti.
Universitas Sumatera Utara