Gambar 3. Grafik hubungan antara skor dispepsia terhadap tingkat kerusakan mukosa lambung yang dinilai secara endoskopi.
Dari grafik diatas, jelas terlihat bahwa skor dispepsia akan semakin meningkat dengan semakin parahnya tingkat kerusakan mukosa lambung yang dalam hal ini dibuktikan
secara endoskopi.
4.3. Hubungan antara skor dispepsia dan faktor demografi
Pada tabel 11, menggambarkan hubungan skor dispepsia dengan faktor-faktor demografi responden, antara lain umur, jenis kelamin, suku bangsa dan tingkat pendidikan
responden. Setelah dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan uji Anova untuk
Hasil Endoskopi
Ulkus Gastritis
Normal 22.5
Rer a
ta Sko r D
isp ep
sia
20
17.5
15
12.5
Universitas Sumatera Utara
melihat signifikansi diantara kelompok faktor demografi ternyata tidak dijumpai perbedaan signifikan antara skor dispepsia dengan umur dimana nilai P = 0,271. Antara skor dispepsia
dan jenis kelamin tidak ada perbedaan signifikan dimana nilai P = 0,106. Antara skor dispepsia dan suku bangsa juga tidak ada perbedaan signifikan dimana nilai P = 0,321 serta
antara skor dispepsia dan tingkat pendidikan juga tidak ada perbedaan signifikan dimana nilai P = 0,380. Demikian juga antara skor dispepsia dan Indeks Massa Tubuh, tidak ada
perbedaan signifikan dimana nilai P = 0,055.
Tabel 11. Hasil uji statistik antara skor dispepsia, faktor demografi dan Indeks Massa Tubuh P
Umur 0.271
Jenis kelamin
0,106
Suku 0,321
Tingkat pendidikan
0,380
IMT 0,055
4.4. Hubungan antara skor dispepsia dan hasil laboratorium
Pada tabel 12, menggambarkan hubungan skor dispepsia dengan hasil laboratorium. Setelah dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan uji Anova untuk melihat
signifikansi diantara kelompok hasil laboratorium ternyata tidak dijumpai perbedaan signifikan antara skor dispepsia dengan kadar hemoglobin dimana nilai P = 0,361. Antara
skor dispepsia dan jumlah lekosit ada perbedaan signifikan dimana nilai P = 0,043. Antara skor dispepsia dan jumlah trombosit tidak ada perbedaan signifikan dimana nilai P = 0,131
serta antara skor dispepsia dan kadar bilirubin total tidak ada perbedaan signifikan dimana
Universitas Sumatera Utara
nilai P = 0,701. Antara skor dispepsia dan kadar SGOT dan SGPT tidak ada perbedaan signifikan dimana nilai P masing-masing adalah 0,301 dan 0,614. Antara skor dispepsia dan
kadar ureum serta kreatinin tidak ada perbedaan signifikan dimana nilai P masing-masing adalah 0,229 dan 0,842. Serta tidak ada perbedaan signifikan antara skor dispepsia dan kadar
gula darah dimana nilai P = 0,580.
Tabel 12. Hasil uji statistik antara skor dispepsia dan hasil laboratorium signifikan P
Kadar Hemoglobin
0,361
Jumlah Lekosit
0,043
Jumlah Trombosit
0,131
Kadar Bilirubin
0,701
SGOT 0,301
SGPT 0,614
Ureum 0,229
Kreatinin 0,842
Kadar Gula Darah
0,580
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN