Desain Penelitian. Waktu dan tempat Penelitian. Populasi Terjangkau. Kriteria yang diikutkan dalam penelitian. Kriteria yang dikeluarkan dalam penelitian. Perkiraan besar sampel Cara Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian.

Penelitian ini dilakukan secara potong lintang yang bersifat deskriptif analitik.

3.2 Waktu dan tempat Penelitian.

• Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 hingga Januari 2011. • Penelitian dilaksanakan di bagian Endoskopi Divisi Gastroentero Hepatologi, Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik RSUP HAM dan Rumah Sakit Permata Bunda di Medan, Sumatera Utara.

3.3 Populasi Terjangkau.

Penderita Dispepsia yang dilakukan endoskopi yang berumur diatas 18 tahun baik pria maupun wanita yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di poliklinik Gastroentero Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP.HAM dan RS Permata Bunda di Medan.

3.4 Kriteria yang diikutkan dalam penelitian.

• Subjek penelitian yang berumur diatas 18 tahun baik pria maupun wanita. • Subyek yang menerima informasi serta memberikan persetujuan ikut serta dalam penelitian secara sukarela dan tertulis informed concent Universitas Sumatera Utara untuk menjalani pemeriksaan fisik, laboratorium, Ultrasonografi abdomen dan Endoskopi. • Subjek tidak termasuk dalam kriteria yang dikeluarkan dalam penelitian.

3.5 Kriteria yang dikeluarkan dalam penelitian.

• Sedang menggunakan obat OAINS. • Menderita gangguan fungsi hati • Menderita gangguan fungsi ginjal • Diabetes Mellitus • Perdarahan saluran cerna bagian atas • Kehamilan

3.6 Perkiraan besar sampel

Perkiraan besar sampel Besar sampel dengan memakai rumus : Z α 2 PQ n = d 2 Dimana : z α = nilai normal berdasarkan α = 0,05 dan zα = 1,96 P = prevalensi dispepsia = 0,3. Q = 1 – 0,3 = 0,7 d = besarnya penyimpangan, ditentukan 20 36 1,96 2 0,60,4 3,84 x 0,21 n = = ≈ 20 orang 0,2 2 0,04 Universitas Sumatera Utara

3.7. Cara Penelitian

Pada semua penderita yang masuk dalam penelitian diminta memberikan persetujuan tertulis informed concent dan dilakukan pemeriksaan sebagai berikut: a. Dilakukan anamnesis untuk mendapatkan data : umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, keluhan utama, dan riwayat penggunaan obat-obatan terutama OAINS. b. Dilakukan pemeriksaan Tinggi Badan TB dalam satuan meter m, Berat Badan BB dalam satuan Kilogram kg. c. Dilakukan pemeriksaan Tekanan Darah TD dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa, dimana sebelumnya penderita diistirahatkan selama 5 menit. Pengukuran dilakukan pada lengan sebelah kanan sebanyak dua kali dan diambil reratanya. d. Dilakukan pemeriksaan fisik diagnostik pada semua sampel. e. Dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya berupa : laboratorium yang meliputi darah rutin, pemeriksaan faal hati, faal ginjal dan kadar gula darah puasa, 2 jam setelah makan atau random yang di periksa di bagian Patologi Klinik rumah sakit dimana sampel diperiksa, serta pemeriksaan ultrasonografi abdomen oleh seorang konsultan gastroentero hepatologi. f. Dilakukan skor dispepsia dengan cara wawancara dengan sampel, pengisian kuesioner tersebut dipandu oleh peneliti. g. Dilakukan pemeriksaan endoskopi oleh seorang konsultan gastroentero hepatologi dan hasilnya ditabulasi.

3.8. Definisi operasional

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Ubiqutin C-Terminal Hydrolase – L1 Dengan Tingkat Keparahan Cedera Kepala

0 58 92

Hubungan Antara Tingkat Keparahan Ispa Dengan Status Gizi Pada Anak Balita Di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2009

2 48 97

Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala

1 47 38

EFEK PROTEKSI JUS JAMBU BIJI PUTIH TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI ASPIRIN

0 4 43

EFEK PROTEKSI JUS ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI ASPIR

1 6 51

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN TABIR SURYA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN MELASMA (Skor MASI) PADA Hubungan Antara Pemakaian Tabir Surya Dengan Derajat Keparahan Melasma (Skor Masi) Pada Wanita Di Kec. Grogol-Sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN TABIR SURYA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN MELASMA (Skor MASI) PADA Hubungan Antara Pemakaian Tabir Surya Dengan Derajat Keparahan Melasma (Skor Masi) Pada Wanita Di Kec. Grogol-Sukoharjo.

0 3 15

HUBUNGAN TINGKAT KEKERAPAN MENGKONSUMSI KOPI DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA DI PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Tingkat Kekerapan Mengkonsumsi Kopi Dengan Kejadian Dispepsia Di Puskesmas Kartasura.

0 5 13

HUBUNGAN TINGKAT KEKERAPAN MENGKONSUMSI KOPI DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA DI PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Tingkat Kekerapan Mengkonsumsi Kopi Dengan Kejadian Dispepsia Di Puskesmas Kartasura.

0 4 12

EFEK MADU SEBAGAI GASTROPROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI INDOMETASIN.

0 1 4