Kerangka Operasional Pasien Karakteristik dasar populasi penelitian

• Data diolah dan dianalisa dengan mengunakan program SPSS Version- 15 dengan batas kemaknaan p0,05. 3.10. Ethical Clearance dan informed consent. Ethical clearance diperoleh dari Komite Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang ditanda tangani oleh Prof. Dr. Sotomo Kasiman, SpPD, SpJP K, dengan nomor 261KOMETFK USU2010, tanggal 5 November 2010. Informed consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian yang bersedia untuk ikut dalam penelitian setelah mendapatkan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian ini.

3.11. Kerangka Operasional Pasien

Dispepsia Skoring dispepsia BAB IV Gambaran Endoskopi • Normal • Gastritis • Ulkus • Massa • Keganasan • Lain-lain Ada hubungan tidak Data Dasar Anamnesis Pemeriksaan Fisik Lab : • Darah rutin • Fungsi Ginjal • Fungsi Hati • Kadar Gula Darah • USG Abdomen Universitas Sumatera Utara HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik dasar populasi penelitian

Selama periode penelitian yang dilakukan dari tanggal 1 November 2010 sampai dengan 31 Januari 2011 diperoleh sampel penelitian sebanyak 49 orang. Dengan keluhan utamanya nyeri ulu hati. Dari 49 responden dilakukan pemeriksaan awal yang terdiri dari : data identitas pribadi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang meliputi darah rutin, pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati, kadar gula darah dan ultrasonografi abdomen. 5 orang responden dikeluarkan dari penelitian karena 3 orang dari hasil ultrasonografi abdomennya terdapat batu empedu dan 2 orang menderita Diabetes Melitus sehingga yang masuk dalam kriteria inklusi 44 orang yang terdiri dari 22 orang pria dan 22 orang wanita. Dari sampel tersebut dilakukan skoring dispepsianya dan pemeriksaan endoskopi oleh konsultan gastroentero hepatologi. Hasil skoring dijumlahkan dan ditabulasi. Hasil endoskopi juga dicatat dan ditabulasi. Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Bagan Alur Penelitian Tabel 7. Data karakteristik dasar populasi penelitian Pria Wanita Jumlah Responden 22 22 Usia rata-rata tahun 50,95 ± 16,53 44,09 ± 16,35 Indeks Massa Tubuh rata-rata kgm2 22,46 ± 4,39 23,43 ± 4,50 Pendidikan Tak Sekolah SD SMP SMA Diploma Sarjana - - 4 7 - 11 1 3 2 6 3 7 Suku Batak Jawa Aceh Padang 13 4 3 2 12 6 1 3 49 Responden Pemeriksaan Data Dasar Pemeriksaan Penunjang USG Skor dispepsia Pemeriksaan Endoskopi Eksklusi 5 Responden 3 Batu empedu 2 Diabetes Melitus Analisa Data 44 Responden Universitas Sumatera Utara Dari data karakteristik responden yang ada pada tabel 7, ada 44 orang responden yang terdiri dari 22 orang pria dan 22 orang wanita. Rerata usia yang masuk dalam penelitian ini adalah pria 50,95 ± 16,53 tahun dan wanita 44,09 ± 16,35 tahun. Tingkat pendidikannya tertinggi adalah Sarjana dan terendah adalah tidak sekolah. Suku terbagi menjadi suku Batak, Jawa, Padang dan Aceh. Untuk Indeks Massa Tubuh pria reratanya adalah 22,46 ± 4,39 kgm 2 dan wanita 23,43 ± 4,50 kgm 2 . Hasil laboratorium dasar darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal dan kadar gula darah reratanya dapat dilihat pada tabel 8, dengan hasil dalam batas normal dan tidak ada perbedaan signifikan antara pria dan wanita P=0,887. Dengan hasil Ultrasonografi abdomen seluruh responden penelitian adalah normal. Tabel 8. Distribusi rerata hasil laboratorium dasar responden Pria Wanita Darah rutin Hemoglobin mgdl Lekosit per mm3 Trombosit per mm3 Hematokrit 13,43 ± 1,25 8726,82 ± 1691,59 275090,91 ± 51886,24 34,74 ± 6,93 11,98 ± 0,87 9383.18 ± 2745,68 286954 ± 76031,62 33,95 ± 4,79 Fungsi Hati Bilirubin Total SGOT UL SGPT UL 0,66 ± 0,15 34,36 ± 8,11 34,50 ± 9,97 0,62 ± 0,18 31,95 ± 6,89 34,73 ± 8,41 Fungsi Ginjal Ureum mgdl 32,00 ± 5,29 27,91 ± 6,80 Universitas Sumatera Utara

4.2. Hubungan skor dispepsia dengan hasil endoskopis

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Ubiqutin C-Terminal Hydrolase – L1 Dengan Tingkat Keparahan Cedera Kepala

0 58 92

Hubungan Antara Tingkat Keparahan Ispa Dengan Status Gizi Pada Anak Balita Di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2009

2 48 97

Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala

1 47 38

EFEK PROTEKSI JUS JAMBU BIJI PUTIH TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI ASPIRIN

0 4 43

EFEK PROTEKSI JUS ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI ASPIR

1 6 51

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN TABIR SURYA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN MELASMA (Skor MASI) PADA Hubungan Antara Pemakaian Tabir Surya Dengan Derajat Keparahan Melasma (Skor Masi) Pada Wanita Di Kec. Grogol-Sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN TABIR SURYA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN MELASMA (Skor MASI) PADA Hubungan Antara Pemakaian Tabir Surya Dengan Derajat Keparahan Melasma (Skor Masi) Pada Wanita Di Kec. Grogol-Sukoharjo.

0 3 15

HUBUNGAN TINGKAT KEKERAPAN MENGKONSUMSI KOPI DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA DI PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Tingkat Kekerapan Mengkonsumsi Kopi Dengan Kejadian Dispepsia Di Puskesmas Kartasura.

0 5 13

HUBUNGAN TINGKAT KEKERAPAN MENGKONSUMSI KOPI DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA DI PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Tingkat Kekerapan Mengkonsumsi Kopi Dengan Kejadian Dispepsia Di Puskesmas Kartasura.

0 4 12

EFEK MADU SEBAGAI GASTROPROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI INDOMETASIN.

0 1 4