Kerangka Konseptual Penelitian Analisis pemberdayaan masyarakat nelayan di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara

3.4.2 Metode sampling

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat pesisir yang menjadi anggota Kelompok Masyarakat Pemanfaat KMP dan stakeholder perikanan Kabupaten Halmahera Utara. Sampel responden diambil dengan menggunakan metode random purposive sampling, yaitu dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu secara acak Sugiyono 2006. Jumlah Pengambilan responden berasal dari pihak-pihak yang terkait dengan program PEMP baik langsung maupun tidak langsung, yaitu: KMP nelayan sebanyak 18 orang, KMP pembudidaya ikan sebanyak 2 orang, KMP pedagang ikan sebanyak 10 orang, LEPP-M3 sebanyak 5 orang dan 5 orang perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Analisis deskriptif

Analisis deskripsi ini menyajikan distribusi frekuensi secara tematik berupa tabel dan gambar. Analisis deskripsi ini bertujuan untuk melihat kecenderungan persepsi responden dengan variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini digunakan untuk menganalisis keragaan usaha perikanan tangkap dilokasi penelitian dan menilai dampak program PEMP terhadap masyarakat nelayan.

3.5.2 Analisis perumusan strategi

Untuk perumusan strategi pemberdayaan masyarakat pesisir yang labih tepat digunakan analisis strenght, weakness, opportunity and threat SWOT. Analisis dilakukan untuk membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan Rangkuti 2002. Unsur-unsur SWOT diberi bobot nilai kemudian dihubungkan untuk memperoleh beberapa alternatif stategi dengan rangking tertinggi merupakan alternatif strategi kebijakan peningkatan pendapatan nelayan. Proses dalam merumuskan strategi mencakup tiga tahap, yaitu: 1 Evaluasi faktor internal dan eksternal. Langkah menganalisis faktor strategis internal dan eksternal adalah sebagai berikut : a. Menginventarisir faktor internal yang mempengaruhi pencapaian goalssasaran, visi, dan misi yang telah ditetapkan secara rinci detail dengan teknik brainstorming. Kemudian mendiskusikan setiap faktor internal apakah termasuk kekuatan atau kelemahan dibandingkan dengan perusahaan lain, dengan cara poling pendapat. Kekuatan adalah faktor internal yang positif. Kelemahan adalah faktor internal yang negatif. b. Menginventarisir faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian goalssasaran, visi dan misi yang telah ditetapkan secara rinci detail dengan teknik brainstorming. Kemudian mendiskusikan setiap faktor eksternal apakah termasuk peluang atau ancaman dibanding perusahaan lain, dengan cara poling pendapat. Peluang adalah faktor eksternal yang positif. Ancaman adalah faktor eksternal yang negatif. 2 Pembuatan matriks internal dan eksternal. Tujuannya adalah melihat berapa posisi tiap faktor yang telah termasuk kedalam kekuatan, kelemahan, peluang ataupun ancaman setelah dilakukan pembobotan, peratingan, dan penilaian. 3 Perumusan strategi umum dalam bentuk matriks SWOT. Tujuannya merumuskan strategi umum grand strategy, adalah mengembangkan perusahaan dengan memanfaatkan hasil Analisis SWOT kedalam suatu format dengan memilih 5-10 faktor utama tiap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tabel 2 Model matriks analsis SWOT IFAS EFAS Kekuatan S Kelemahan W Peluang O Strategi S-O Strategi W-O Encaman T Strategi S-T Strategi W-T