Evaluasi faktor strategis internal

4 Penguatan kelembagaan masyarakat pesisir KMP, KUB hingga LEPP-M3. 5 Pembangunan sarana prasarana penunjang usaha perikanan. 6 Pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat. 7 Pengembangan diverisifikasi pengolahan ikan.

5.3 Penentuan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Nelayan

Penentuan strategi pemberdayaan masyarakat nelayan di Kabupaten Halmahera Utara secara berkelanjutan digunakan metode AHP. Berdasarkan proses hirarki AHP terhadap sistem pemberdayaan masyarakat nelayan terdapat lima tingkatan, yaitu: 1 level 1 merupakan fokus atau tujuan model pemberdayaan masyarakat nelayan; 2 level 2 adalah aktor, pelaku yang terlibat dalam sistem pemberdayaan baik langsung maupun tidak langsung, 3 level 3 dan 4, kriteria dan subkriteria untuk penentuan strategi kebijakan; dan level 5, berupa model alternatif strategi pemberdayaan masyarakat nelayan yang merupakan hasil analisis SWOT Tabel 19. Hasil analisis AHP penentuan model permberdayaan masyarakat pesisir di Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, disajikan pada Gambar 17. Hasil analisis AHP pada tingkat pertama diperoleh vektor prioritas dari pihak-pihak yang berkepentingan aktor terhadap pemberdayaan masyarakat pesisir, yaitu: Pemerintah Daerah 0,521, Koperasi LEPP-M3 0,276, Pedagang Ikan 0,101, Nelayan 0,058 dan Budidaya Ikan 0,044. Hal ini menggambarkan bahwa Pemerintah Daerah merupakan pihak yang berperan penting dalam menentukan kebijakan pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Halmahera Utara dan diikuti Koparasi LEPP-M3 yang berperan dalam mendorong pemberdayaan di kawasan pesisir tersebut. Sedangkan nelayan dan pembudidaya ikan merupakan sasaran utama pemberdayaan yang memiliki posisi tawar paling rendah dibanding pedagang ikan. Keterangan Alternatif Model Strategi: PAPM : pengembangan akses permodalan TSUP : pengembangan teknologi dan skala usaha perikanan PAPS : pengembangan akses pemasaran PKPM : penguatan kelembagaan masyarakat pesisir PSPB : pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masayarakat PSPP : pembangunan sarana prasarana penunjang usaha perikanan PDPI : pengembangan diversifikasi pengolahan ikan + ,,- . ,,- , , , 0 1 . 2 . 3 . 3 4 +. . 0-00 .. .. 10 1 Gambar 18 Hirarki dan nilai prioritas model pemberdayaan masyarakat pesisir. Urutan vektor prioritas kriteria pada model pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Halmahera Utara, yaitu biologi 0, 0259, ekonomi 0,248, kelembagaan 0,242, sosial 0,135 dan teknologi 0,117. Berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat digambarkan bahwa, kriteria paling penting untuk