Metode Penelitian Analisis pemberdayaan masyarakat nelayan di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara

Peluang Ancaman Kelemahan Kekuatan Kuadran 3 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 2 4 Pengambilan keputusan strategi. Pengambilan keputusan untuk memilih alternatif strategi terbaik, dilakukan setelah mengetahui kondisi internal dan eksternal sistem saat ini. Kondisi sistem dapat dikelompokan dalam empat kuadran, yaitu seperti dapat dilihat dalam Gambar 2. Perumusan strategi yang tepat dalam berbagai kondisi adalah sebagai berikut: 1 Kuadran 1, merupakan kondisi yang sangat menguntungkan, yaitu sistem memiliki kekuatan dan peluang yanga baik. 2 Kuadran 2, sistem memiliki kekuatan namun menghadapi berbagai ancaman. Startegi yang tepat adalah strategi diversifikasi, yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. 3 Kuadran 3, sistem memiliki peluang yang baik, namun terkendala kelemahan internal. Strategi yang tepat adalah meminimalkan masalah-masalah internal, sehingga dapat merebut peluang eksternal dengan lebih baik. 4 Kuadran 4, kondisi yang sangat tidak menguntungkan. Strategi yang tepat adalah strategi defensif, yaitu dengan meminimalkan kerugian-kerugian yang akan timbul. Gambar 2 Sistem dalam berbagai kondisi.

3.5.3 Analisa Hirarki Proses AHP

Setelah dilakukan analisa SWOT kemudian dilanjutkan dengan Analisa Hirarki Proses untuk menentukan strategi kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat nelayan di Halmahera Utara, dimana variabel-variabel dimasukkan kedalam suatu susunan hierarki, yang memberi pertimbangan numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas relatif yang tertinggi. Langkah paling awal dalam penggunaan proses analisis hierarki adalah merinci permasalahan kedalam elemen-elemennya dan mengatur bagian dari elemen-elemen kedalam bentuk hierarki Nurani 2008. Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain maka digunakan pembobotan berdasarkan skala proses PHA yang disarankan oleh Saaty 1993 seperti pada Tabel 3. Dalam kondisi pembangunan yang makin kompleks analisis sistematis sangat diperlukan, bahkan sedapat mungkin faktor lain, seperti faktor politis harus dapat dijadikan bagian internal keseluruhan analisis. Dengan menggunakan metode PHA permasalahan yang komlpeks tersebut akan dapat dirangkum sepenuhnya. Tabel 3 Skala penilaian perbandingan Intensitas kepentingan Definisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama pentingnya equal Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan. 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya moderate Pengalaman dan penilaian sedikit mendukung satu elemen dibandingkan elemen lainnya. 5 Elemen satu lebih penting dari pada elemen lainnya stong Pengalaman dan penilaian sangat kuat mendukung satu elemen dibandingkan elemen lainnya. 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya very srtong Satu elemen yang kuat didukung dan dominan terlihat dalam praktek. 9 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya extreme Bukti yang memdukung elemen satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan. 2, 4, 6, dan 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara dua pilihan. kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka jika dibandingkan dengan aktivitas y maka j mempunyai nilai kebalikkannya dibanding dengan i.