Rumusan Masalah PENDAHULUAN A. Latar Belakang

sosial karena dana yang ada dan terbatas habis untuk membiayai pencegahan dan penanganan bencana lingkungan seperti banjir dan tanah longsor. Namun demikian, kebijakan pemulihan kawasan Dieng tidak lantas diarahkan untuk menghentikan kegiatan budidaya kentang di kawasan Dieng. Kebijakan demikian mungkin akan menyelesaikan masalah rusaknya kawasan Dieng, tetapi tidak menjamin bahwa kerusakan serupa tidak terjadi di tempat lain seperti Garut, Lembang dan tempat-tempat lain yang memiliki kondisi agroklimat yang sesuai bagi budidaya kentang. Oleh karenanya kebijakan pemulihan kawasan Dieng seharusnya ditujukan untuk mengembalikan fungsi lindung kawasan Dieng tanpa mengabaikan kepentingan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. Untuk itu pertimbangan-pertimbangan yang holistik diperlukan dalam pembuatan kebijakan pemulihan kawasan Dieng yang kompleksitas permasalahannya sangat tinggi dengan penyebab yang beragam mulai dari penyebab yang terkait dengan ekonomi, sosial dan kelembagaan masyarakat dan pemerintah, hingga kualitas sumberdaya manusia dan ketersediaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan dalam banyak kasus penyebab-penyebab tersebut terkait satu sama lain. Valuasi ekonomi sumberdaya lahan untuk kawasan Dieng dapat dijadikan input untuk intervensi kebijakan penyelesaian masalah yang terkait dengan ekonomi usaha tani yang berkelanjutan. Oleh karenanya valuasi ekonomi manfaat ekologis dan kerugian atas kerusakan sumberdaya lahan dan hutan di Kawasan Dieng perlu dilakukan. Namun demikian, disadari bahwa untuk melakukan penilaian ekonomi manfaat ekologis dan kerugian atas kerusakan sumberdaya lahan dan hutan bukanlah pekerjaan yang ringan. Untuk mendapatkan kualitas dan validitas yang memadai diperlukan kajian yang mendalam dan membutuhkan korbanan dana dan waktu yang tidak sedikit. Mengingat kemampuan yang ada pada saat ini belum dapat memenuhi keinginan melakukan valuasi ekonomi sesuai standar keilmuan baku, maka dalam kesempatan ini kajian akan dibatasi pada pengungkapan gambaran awal issue dan permasalahan kerusakan sumberdaya lahan di kawasan Dieng sebagai sarana untuk menuju valuasi ekonomi manfaat ekologis dan kerugian atas kerusakan sumberdaya lahan dan hutan di Kawasan Dieng yang sesuai dengan standar ilmiah, berkualitas dan valid.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menghitung besaran nilai eksternalitas yang perlu internalisasi oleh petani kentang sebagai dasar dan acuan untuk merancang skema PES yang cocok, adil dan berkelanjutan bagi proses perbaikan kawasan Dieng. Tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Membandingkan tingkat kesuburan tanah pada pertanian kentang yang diukur dari tingkat erosi dan limpasan permukaan yang dipengaruhi oleh pola konservasi yang diterapkan. 2. Menghitung besaran nilai ekonomi pertanian kentang yang dihasilkan yang diukur dari tingkat produksi dan keuntungan panen yang dipengaruhi oleh pola konservasi yang diterapkan. 3. Menghitung besarnya nilai internalisasi petani untuk menurunkan erosi dan limpasan permukaan dengan menggunakan pendekatan Opportunity Cost dan Willingness to Accept WTA serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya.

D. Hipotesis

1. Tingkat erosi dan limpasan permukaan pada plot yang menerapkan teknik konservasi lebih rendah dibandingkan pada plot yang tidak menerapkan sistem konservasi

2. Hasil panen kentang pada plot yang menerapkan sistem konservasi lebih rendah

dibandingkan pada plot yang tidak menerapkan sistem konservasi akan tetapi produktifitas kentang per tanaman pada plot yang menerapkan sistem konservasi lebih tinggi dibandingkan pada plot yang tidak menerapkan sistem konservasi 3. Nilai internalisasi petani untuk menurunkan erosi dan limpasan permukaan dengan menggunakan pendekatan WTA lebih rendah dari nilai opportunity cost

E. Kerangka Pemikiran Penelitian

Secara skematis, kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan berupa acuan kepada pihak pemerintah daerah Wonosobo untuk penyusunan Skema Imbal Jasa Lingkungan bagi pengelolaan DAS Serayu dimasa yang akan datang guna memotivasi masyarakat selaku pengelola jasa lingkungan di dalam menjaga dan memelihara kualitas DAS Serayu. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terlibat di dalam pengelolaan kawasan Dieng, terutama bagi pemerintah dan masyarakat di dalam membuat kebijakan dan menentukan pola pengelolaan lahan pertanian kentang yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.