2.2. Pertumbuhan
2.2.1. Hubungan panjang bobot
Bobot merupakan fungsi dari panjang ikan. Ikan diasumsikan sebagai suatu bentuk kubus dengan volume yang berdimensi tiga dengan panjang yang
dipangkat tiga sedangkan ikan memiliki bentuk yang berbeda-beda. Berdasarkan analisis panjang dan bobot ikan dapat diperoleh nilai b yang akan menentukan
kondisi ikan tersebut. Semakin tinggi nilai b maka ikan tersebut semakin gemuk dan sebaliknya. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keturunan,
lingkungan dan tingkat kematangan gonad Effendie 1997.
2.2.2. Parameter pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor dalam dan
faktor luar. Faktor dalam diantaranya faktor keturunan, jenis kelamin, penyakit, hormon dan kemampuan memanfaatkan makanan. Faktor luar meliputi
ketersediaan makanan, kompetisi dalam memanfaatkan ruang dan suhu perairan Effendie 1979.
Puter 1920 in Sparre dan Venema 1999 telah mengembangkan suatu model pertumbuhan yang dapat digunakan sebagai dasar sebagian besar model
pertumbuhan lainnya yang dikembangkan suatu model pertumbuhan oleh Von Bertalanffy. Model Von Bertalanffy merupakan suatu model pertumbuhan dimana
panjang badan merupakan fungsi dari umur. Model ini menjadi salah satu dasar dalam biologi perikanan yang digunakan sebagai submodel dalam sejumlah model
yang lebih rumit untuk menjelaskan berbagai dinamika populasi ikan termasuk pertumbuhan Sparre dan Venema 1999.
2.3. Tingkat Kematangan Gonad
Perkembangan gonad ikan menjadi perhatian para peneliti reproduksi yang meninjau perkembangan yang terjadi termasuk proses-proses pada gonad baik
secara individu maupun populasi. Perkembangan gonad yang matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Pengamatan kematangan
gonad dilakukan dengan dua cara yaitu histologi dan morfologi. Secara morfologi
dilakukan dengan cara mengamati bentuk, ukuran dan warna gonad tersebut Effendie 1997.
Berdasarkan analisis tingkat kematangan gonad salah satu informasi yang di peroleh yaitu waktu pemijahan ikan tersebut. Informasi tersebut diharapkan dapat
menjadi pedoman bagi pengelolaan sumberdaya ikan. Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad adalah makanan dan suhu Effendie
1997.
2.4. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
Perlunya suatu pegelolaan sumberdaya perikanan karena semakin meningkatnya tekanan eksploitasi terhadap berbagai stok ikan, dan meningkatnya
kesadaran dan kepedulian umum untuk memanfaatkan lingkungan secara bijaksana dan berbagai upaya yang berkelanjutan Widodo dan Suadi 2006.
Pengelolaan perikanan meliputi banyak aspek termasuk dalam aspek sumberdaya ikan, habitat, manusia, serta berbagai faktor eksternal lainnya. FAO menjelaskan
bahwa pengelolaan peikanan merupakan proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuat keputusan,
alokasi sumberdaya, dan implementasi dari aturan-aturan main dibidang perikanan dalam rangka menjamin keberlangsungan produktivitas sumber dan
pencapaian tujuan perikanan lainnya. Oleh sebab itu, pengelolaan perikanan membutuhkan bukti-bukti ilmiah terbaik, proses diskusi melalui konsultasi
dengan berbagai pemangku kepentingan dan penetapan berbagai tujuan dan strategi pengelolaan melalui pembuat keputusan, alokasi sumber daya, dan
implementasi aturan mainnya Widodo dan Suadi 2006. Pengelolaan perikanan bersifat kompleks mencakup aspek biologi,
ekonomi, sosial budaya, hukum, dan politik. Oleh sebab itu, pengelolaan sumberdaya perikanan harus bersifat terpadu agar tujuan dari pengelolaan tersebut
dapat tercapai. Tujuan pengelolaan perikanan antara lain tercapainya optimalisasi ekonomi pemanfaatan sumberdaya ikan sekaligus terjaga kelestariannya Widodo
dan Suadi 2006.
3. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Ikan contoh diperoleh dari nelayan yang menangkap ikan di Selat Sunda yang didaratkan di PPI Labuan, Kecamatan Labuan, Provinsi Banten Gambar 5.
Ikan kembung lelaki yang tertangkap merupakan ikan-ikan yang umumnya ditangkap dengan menggunakan pukat cincin. Waktu pengambilan contoh
dilakuan setiap bulan yaitu saat bulan gelap selama enam bulan mulai dari April hingga September.
Gambar 5. Selat Sunda dan PPI Labuan
3.2. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengukuran panjang, bobot dan
pengamatan tingkat kematangan gonad ikan. Sebelum dilakukan pengukuran panjang dan bobot serta pengamatan tingkat kematangan gonad, ikan contoh yang
akan diamati diambil secara acak berdasarkan jumlah kapal dan tumpukan ikan.
: Lokasi pendaratan ikan