mikro tanah, selebihnya tetap tinggal dalam sisa bahan organik atau dibebaskan sebagai panas.
Hasil akhir sederhana dari proses dekomposisi yaitu : 1.
Karbon : CO
2
, CO
3 -2
, HCO
3 -
, CH
4
2. Nitrogen : NH
4 +
, NO
2 -
, NO
3 -
3. Belerang : S, H
2
S, SO
3 -2
, SO
4 -2
, CS
2
4. Fosfor
: H
2
PO
4 -
, HPO
4 -2
5. Lainnya : K
+
, Ca
2+
, Mg
2+
, H
2
O, H
+
, OH
-
, dan lain- lain Humus merupakan bahan yang tahan terhadap perombakan selanjutnya
oleh jasad mikro dari bahan aslinya, berwarna coklat atau hitam Soepardi, 1983. Humus mempunyai daya menahan air dan unsur hara yang tinggi, hal ini
disebabkan karena tingginya kapasitas tukar kation KTK dari humus. Humus tersusun dari : 1 asam fulvik yang larut dalam asam maupun alkali, 2 asam
humik yang larut dalam alkali tetapi tidak larut dalam asam, dan 3 humin yang tidak larut dalam asam maupun alkali.
2.1.3 Laju Dekomposisi Bahan Organik
Laju dekomposisi bahan organik di dalam tanah dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Bahan atau jaringan tanaman jenis tanaman, umur tanaman, dan
komposisi kimia 2.
Tanah aerasi, suhu, pH, kelembaban, dan tingkat kesuburan 3.
Iklim terutama yang mempengaruhi suhu dan kelembaban Bahan tanaman berbeda dalam dekomposisi dan kecepatan dekomposisi
tergantung spesies tanaman, umur tanaman, dan terutama bagian tanaman akar, daun, buah, ranting, dan batang Singer dan Munns, 1987. Meskipun secara
umum tanaman mengandung kelompok bahan yang sama lemak, resin, protein, kelompok karbohidrat, lignin dan komponen lainnya tetapi proporsi dari bahan-
bahan ini pada berbagai jenis tanaman berbeda-beda, dan bahan-bahan ini mempengaruhi laju dekomposisi Kononova, 1966.
Laju dekomposisi bahan organik meningkat dengan naiknya suhu dan curah hujan. Laju dekomposisi bahan organik tertinggi terjadi di daerah tropik
Leagred, Beckman, dan Kaarstad, 1999.
Pelapukan bahan organik merupakan salah satu kegiatan jasad mikro, sehingga unsur hara yang terikat dalam bentuk organik menjadi tersedia bagi
tumbuhan. Kecepatan pelapukan tergantung pada kandungan senyawa dari bahan organik tersebut. Adapun urutan senyawa-senyawa yang ditemukan dalam
jaringan tumbuhan menurut tingkat mudah tidaknya senyawa tersebut dilapuk Soepardi, 1983 adalah:
1. Gula, zat pati, protein sederhana
mudah dilapuk 2.
Protein kasar 3.
Hemiselulosa 4.
Selulosa 5.
Lignin, lemak, lilin dan waks. Sangat tahan lapuk
2.1.4 Peranan Bahan Organik Tanah
Peranan bahan organik tanah sangat penting bagi tumbuhan, bahan organik mengandung sejumlah zat tumbuh dan vitamin. Pada waktu tertentu bahan
organik dapat merangsang pertumbuhan tanaman dan jasad mikro. Bahan organik tanah juga berpengaruh penting terhadap ciri tanah baik secara fisik, kimia,
maupun biologi Hakim et al.,1986. Peranan bahan organik terhadap ciri fisik antara lain :
1. Kemampuan tanah menahan air meningkat
2. Warna tanah menjadi coklat hingga hitam
3. Merangsang granulasi agregat dan memantapkannya
4. Menurunkan plastisitas, kohesi, dan sifat buruk lainnya dari klei
Peranan bahan organik terhadap ciri kimia antara lain : 1.
Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation KTK 2.
Meningkatkan jumlah kation yang mudah dipertukarkan 3.
Unsur N, P, dan S diikat dalam bentuk organik 4.
Pelarutan sejumlah unsur hara dari mineral oleh asam humat Peranan bahan organik terhadap ciri biologi antara lain :
1. Jumlah dan aktivitas metabolik organisme tanah meningkat
2. Kegiatan jasad mikro dalam dekomposisi bahan organik meningkat
2.1.5 Bentuk-Bentuk Bahan Organik Tanah