4.4 Kadar C-organik Tanah setelah Penambahan Kompos pada Berbagai
Jenis Tanah berdasarkan Jenis Kompos Tabel 15. Perubahan Kadar Bahan Organik Setelah Penambahan Kompos
berdasarkan Jenis Kompos dan Masa Inkubasi
Jenis tanah Tutupan
lahan Kompos Kotoran
Ayam Kompos Jerami
Kompos Kotoran Sapi
Masa Inkubasi bulan
Masa Inkubasi bulan
Masa Inkubasi bulan
1 2
3 1
2 3
1 2
3 Latosol
Dramaga Tegalan
4.99 3.41
3.54 2.86
3.19 2.54
5.27 3.69
4.30 2.94
3.49 2.84
4.55 3.34
3.80 4.44
3.70 3.03
Kebun Campuran
5.82 3.73
5.71 4.77
4.52 3.50
6.22 3.39
5.41 3.52
4.40 3.45
5.61 3.37
3.92 2.86
3.64 2.78
Andosol Sukamantri
Tegalan 10.87
6.75 12.11
7.77 13.42
5.39 10.98
5.70 11.63
7.47 12.57
8.23 9.71
5.60 11.05
6.36 12.56
7.46 Kebun
Campuran 12.29
8.29 13.55
9.01 15.03
9.74 12.35
7.49 12.98
7.96 14.48
9.46 11.98
7.64 12.62
8.45 13.07
9.65
Hasil analisis yang diajikan pada Tabel 15 menunjukkan bahwa secara umum perlakuan kompos yang memberikan jumlah bahan organik terikat
maksimum untuk mencapai kapasitas tanah dalam mengikat bahan organik yaitu perlakuan kompos kotoran ayam. Meskipun tanaman mengandung kelompok
bahan yang sama lemak, resin, protein, kelompok karbohidrat, lignin, dan komponen lainnya. Tetapi proporsi dari bahan-bahan ini mempengaruhi laju
dekomposisi Kononova, 1966. Di samping itu, kompos kotoran ayam memiliki nisbah CN yang paling
rendah. Bahan organik yang baik harus memiliki nisbah CN serendah mungkin, ratio CN dapat diturunkan dengan mengomposkan sisa-sisa bahan organik
Indranada, 1986 dalam Yuningsih, 2004. Pada saat ratio CN menurun, maka telah terjadi pelepasan N dari bahan organik akibat dekomposisi bahan organik ke
dalam tanah. Semakin tinggi kandungan N maka aktivitas mikroba mendekomposisikan bahan organik semakin meningkat.
Apabila dilihat dari seluruh jenis tanah, maka nilai C-organik tanah sangat dipengaruhi nilai C-organik kleinya. Nilai c-organik tanah berbanding lurus
dengan nilai C-organik kleinya. Adanya bahan organik yang berikatan dengan klei merupakan mekanisme pengawetan bahan organik Sudarsono dan Hasibuan,
1995.
4.5 Perubahan Proporsi C-organik yang Terikat terhadap C-organik Total Tanah