Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian

BAB III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Juni 2012 di Bagian Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua jenis tanah dan beberapa jenis kompos yaitu kompos jerami, kompos kotoran sapi, kompos kotoran ayam. Contoh tanah yang digunakan yaitu Latosol Dramaga dengan kedalaman 0-13 cm dan 13-36 cm untuk tutupan lahan tegalan, Latosol Dramaga dengan kedalaman 0-6 cm dan 6-27 cm untuk tutupan lahan kebun campuran, Andosol Sukamantri dengan kedalaman 0-25 cm dan 25-50 cm untuk tutupan lahan tegalan dan Andosol Sukamantri dengan kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm untuk tutupan lahan kebun campuran.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan yaitu persiapan contoh tanah, pembuatan kompos, pencampuran tanah dengan kompos dan inkubasi serta analisis tanah di laboratorium. 1. Persiapan Contoh Tanah Contoh tanah diambil dari dua lapisan teratas secara morfologi pada setiap jenis tanah dengan masing-masing tutupan lahan. Contoh tanah dikeringudarakan, ditumbuk, diayak dan disiapkan untuk keperluan analisis sifat tanah dan perlakuan inkubasi. Untuk perlakuan inkubasi digunakan contoh tanah kering udara yang lolos saringan 2 mm. sedangkan untuk keperluan analisis C-organik digunakan contoh tanah kering udara yang lolos saringan 0.05 mm 50 mikron. 2. Pembuatan Kompos Jerami dihancurkan hingga berukuran 0.5 cm, kemudian diletakkan pada tempat pengomposan yang berupa terpal sebagai alas dan penutup. Selanjutnya ditambahkan cairan aktivator yaitu larutan gula. Pembalikan dan pengadukan residu tanaman bersamaan dengan pemberian air dilakukan tiga kali seminggu. Proses pengomposan berlangsung selama 2 bulan. Untuk kompos kotoran ayam, kotoran ayam ditebar pada tempat pengomposan yang berupa terpal sebagai alas dan penutup. Selanjutnya ditambahkan larutan gula dan dilakukan pengadukan dan pembalikan 2-3 kali seminggu. Untuk kompos kotoran sapi, kotoran sapi ditebar pada tempat pengomposan yang berupa terpal sebagai alas dan penutup. Selanjutnya ditambahkan larutan gula dan dilakukan pengadukan dan pembalikan 2-3 kali seminggu. Proses pengomposan berlangsung selama 5-6 minggu. 3. Pencampuran Tanah dengan Kompos dan Inkubasi Kompos sebanyak 10 dari bobot kering tanah yang digunakan untuk inkubasi 10 dari 300 gram, ditambahkan ke dalam 300 g tanah hasil ayakan 2 mm secara merata, kemudian diinkubasi di dalam polibag 500 gram. Tanah diinkubasi dengan keadaan terbuka kondisi suhu ruang, dengan lama inkubasi 1, 2 dan 3 bulan. Inkubasi dilakukan pada tanah dari masing-masing tutupan lahan yaitu tegalan dan kebun campuran dengan perlakuan kompos maupun tanah saja sebanyak 72 perlakuan. Selama proses inkubasi dilakukan penambahan air sesuai kapasitas lapang. 4. Analisis Tanah di Laboratorium Analisis kimia yang dilakukan berupa fraksionasi bahan organik ke dalam tiga bentuk yaitu bebas, diikat Fe dan Al dan diikat klei. 1. Bentuk Bebas bahan organik belum melapuk Tanah yang sudah diinkubasi ditimbang sebanyak 10 gram ditambahkan air destilata 100 ml 1 : 10 dan dikocok selama 24 jam. Selanjutnya suspensi diendapkan lalu dipindahkan secara bertahap ke tabung sentrifuse dan disentrifuse pada 3500 rpm selama 15 menit, kemudian dipisahkan filtrat dengan residu. Bahan organik yang mengapung diambil dan ditimbang bobotnya. 2. Bentuk terikat Al dan Fe Residu yang diperoleh pada tahap di atas 1, dimasukkan kembali ke dalam botol kocok secara bertahap. Kemudian ditambahkan natrium piroposfat 0.025 M sebanyak 25 ml dan dikocok selama 24 jam. Setelah itu diendapkan kemudian dipindahkan ke tabung sentrifuse dan disentrifuse pada 3500 rpm selama 15 menit selanjutnya dihasilkan filtrat a. Selanjutnya residu dari filtrat a dipindahkan lagi ke dalam botol kocok dan ditambahkan lagi natrium pirofosfat 0.025 M sebanyak 25 ml, dikocok selama 24 jam kemudian dipindahkan ke tabung sentrifuse dan disentrifuse selama 15 menit pada 3500 rpm dan dihasilkan filtrat b. Filtrat a dan filtrat b digabung kemudian dianalisis C-Organiknya dengan menggunakan metode Walkley Black. 3. Bentuk terikat Klei Residu dari 2 terlebih dahulu dicuci dengan air destilata sampai filtratnya bening kemudian dikeringkan dengan oven 60 C selama 24 jam. Kemudian residu ini dihaluskan dan diayak 0.05 mm 50 mikron kemudian dianalisis C-organiknya dengan metode Walkley Black.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN