4.5 Perubahan Proporsi C-organik yang Terikat terhadap C-organik Total Tanah
Tabel 16. Perubahan Proporsi C-organik yang terikat pada tanah Latosol Dramaga dan masa inkubasi
Tutupan Lahan Kedalaman
cm Terikat Fe dan Al
Tanpa kompos Tanah + Kompos
Kotoran Sapi 1
2 3
1 2
3 Tegalan
0-13 13-36
14.84 13.97
30.74 34.54
60.11 53.85
16.48 16.77
24.74 16.89
35.41 31.02
Kebun Campuran 0-6
6-27 8.67
16.81 16.67
34.56 34.56
49.47 20.14
16.62 33.42
26.22 41.21
40.65
Terikat Klei Tegalan
0-13 13-36
82.03 83.82
66.80 62.73
37.23 44.23
81.98 82.04
73.68 82.43
62.97 67.99
Kebun Campuran 0-6
6-27 89.50
80.53 82.00
62.67 63.61
47.90 78.25
81.01 64.80
71.33 57.14
57.19
Proporsi : Persentase perbandingan C-organik terikat terhadap C-organik total
Hasil analisis proporsi C-organik yang terikat disajikan pada Tabel 16. Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa proporsi C-organik tanah Latosol
Dramaga yang diikat oleh klei lebih besar dari proporsi C-organik yang diikat oleh Fe dan Al. Hal ini menandakan bahwa nilai C-organik tanah berbanding lurus
dengan nilai C-organik terikat kleinya Sudarsono dan Hasibuan, 1995. Penambahan bahan organik berupa kompos juga akan meningkatkan kadar C-
organik yang diikat oleh Fe dan Al. Hal ini dapat dilihat bahwa proporsi kadar C- organik terikat Fe dan Al sebelum penambahan kompos adalah 14.84 dan
mengalami peningkatan menjadi 16.48 dari total C-organik tanah. Tanah Andosol Sukamantri juga memiliki proporsi C-organik yang terikat
klei lebih besar dari proporsi C-organik yang diikat Fe dan Al serta mengalami peningkatan proporsi C-organik terikat klei maupun Fe dan Al setelah dilakukan
penambahan bahan organik berupa kompos. Proporsi klei sebelum penambahan kompos adalah 91.88 . Dan mengalami peningkatan menjadi 96.07 .
Tanah Andosol Sukamantri memiliki daya mengikat bahan organik yang kuat. Oleh karena itu masih perlu penambahan bahan organik untuk meningkatkan
kadar bahan organik bebas sebagai sumber energi bagi mikroorganisme tanah yang berperan dalam proses biokimia dalam tanah.
Kadar C-organik yang terikat oleh Al dan Fe berhubungan erat dengan kadar Al dan Fe di dalam tanah, kandungan C-organik terikat oleh Al dan Fe yang
tinggi menandakan bahwa rendahnya Al dan Fe yang terlepas dari kompleks bahan organik.
Masa inkubasi juga mempengaruhi proporsi kadar C-organik yang terikat dalam tanah pada kedua jenis. Dengan bertambahnya masa inkubasi, maka
proporsi C-organik yang terikat klei mengalami penurunan. Proporsi C-organik terikat klei berdasarkan masa inkubasi secara beurut pada tanah Latosol Dramaga
adalah 82.03 , 66.80 dan 37.23 . Dengan berkurangnya proporsi C-organik yang terikat klei maka diperlukan penambahan bahan organik ke dalam tanah
untuk meningkatkan kadar C-organiknya, karena pengikatan bahan organik oleh klei merupakan mekanisme pengawetan bahan organik Sudarsono dan Hasibuan,
1995. Tabel 17 Perubahan Proporsi C-organik yang terikat pada tanah Andosol
Sukamantri dan masa inkubasi
Tutupan Lahan Kedalaman
cm Terikat Fe dan Al
Tanpa kompos Tanah + Kompos
Kotoran Sapi 1
2 3
1 2
3 Tegalan
0-25 25-50
9.97 7.71
11.11 11.68
13.87 13.62
9.68 3.39
10.23 5.97
16.40 12.60
Kebun Campuran
0-20 20-40
11.33 10.68
12.47 12.58
13.24 12.85
14.11 9.82
16.32 15.50
17.21 17.51
Terikat Klei Tegalan
0-25 25-50
89.39 91.88
88.59 88.16
85.95 86.23
89.80 96.07
89.41 93.55
83.36 87.27
Kebun Campuran
0-20 20-40
88.15 88.75
87.12 87.15
86.52 86.92
85.06 89.01
83.04 83.79
82.33 82.18
Proporsi : Persentase perbandingan C-organik terikat terhadap C-organik total
4.6 Ratio Klei dan Al-dd terhadap Bahan Organik Tanah