Kerentanan Vulnerability Pemetaan Kerentanan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim dan Adaptasi Berbasis Ekosistem Hutan (Studi Kasus: DAS Ciliwung)

Dari Tabel 1 terlihat bahwa perubahan iklim menyebabkan siklus hidrologi di beberapa DAS terganggu atau DAS cenderung lebih rentan. Selain itu, terlihat bahwa dampak perubahan iklim berbeda secara spasial. Pada beberapa daerah mengalami penurunan curah hujan sehingga ketersediaan air makin turun ex. DAS Citarum. Sedangkan di tempat lain mengalami kenaikan curah hujan sehingga ketersediaan air makin bertambah ex. DAS Brantas. Namun demikian, ada juga DAS yang tidak berubah siklus hidrologinya atau tidak rentan terhadap perubahan iklim ex. DAS Progo Opak.

2.4 Kerentanan Vulnerability

Kerentanan merupakan suatu terminologi yang komplek dan tidak pasti sehingga masih banyak terdapat pengertian tentang kerentanan tergantung pada lingkup penelitian Olmos 2001; Fussel 2007. Secara garis besar kerentanan merupakan kondisi dimana sistem tidak dapat menyesuaikan dengan dampak dari suatu perubahan Olmos 2001; Fussel 2007. Kerentanan berbeda secara temporal dan spasial Olmos 2001; IPCC 2001. Konsep penilaian kerentanan ini dapat dilihat pada Gambar 2. Pada Gambar 2 terlihat bahwa suatu sistem baik alam maupun sosial akan disingkap sehingga terjadi perubahan ekosistem dan sosial. Dalam menghadapi perubahan tersebut, respon dari suatu sistem berbda tergantung pada kepekaan dan kemampuan adaptasi. Kepekaan sistem merupakan kondisi dimana sistem akan merespon dampak dari perubahan tersebut. Sedangkan kemampuan adaptasi merupakan kondisi dimana suatu sistem akan mampu untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Apabila kemampuan adaptasi sistem rendah, sedangkan kepekaanya tinggi maka akan terjadi kerentanan. Dengan kata lain, kerentanan merupakan sisa dari dampak perubahan. Regional Lokal Global Variabel dari manusia Variabel alam Gangguan sosial dan lingkungan Singkapan Pengukuran awal Kondisi biosfer Perubahan lingkungan global Politik ekonomi makro Struktur sosial dinamik Gglobalisasi Pemberdayaan sosial ekonomi Besarnya kemampuan menyesuaikan Politik ekonomi Pemberdayaan ekologi Besarnya ketahanan Kondisi referensi Sistem manusia-lingkungan beserta atribut dari kerentanan Resiko Adaptasi Penyesuaian Kepekaan Kondisi lingkunganekologi Kondisi Sosial ekonomi Penyesuaian Respon Ukuran sistem Akibat Tekanan, Ancaman dan Gangguan Gambar 2 Konsep penilaian kerentanan sumber: Kasperson et al. 2005 IPCC 2001 menyatakan bahwa kerentanan dikarakterisasikan atas tiga komponen, yaitu singkapan, kepekaan dan kemampuan adaptasi. Dirumuskan sebagai berikut : V = ƒE, S, AC ....................................................................... 1.2 or V = ƒPI, AC ….............……………………………………. 1.3 Metzger et al. 2006 dalam Forner 2006 Dimana: V = vulnerabilitykerentanan E = exposuresingkapan S = sensitivitykepekaan sistem AC = adaptive capacity kemampuan adaptasi PI = Potential Impactdampak potensial Singkapan E merupakan derajatbesarnya suatu sistem tersebut disingkap atau dibuka atas terjadinya perubahan iklim atau ekosistem IPCC 2001; O’Brien et al. 2004. O’Brien et al. 2004 menilai singkapan dari perubahan iklim dan globalisasi. Perubahan iklim dilakukan dengan skenario proyeksi iklim dengan model GCMs. Yusuf dan Fransisco 2009 menilai singkapan dari intensitas terjadinya bencana iklim yang telah terjadi. Kepekaan S merupakan tingkat dimana sebuah sistem akan dipengaruhi oleh perubahan iklim atau ekosistem. Nilai 1 menunjukkan sistem peka dan nilai 0 apabila tidak peka. Kemampuan adaptasi AC merupakan kemampuan sistem untuk merespon dampak dari perubahan iklim. Kepekaan dan kemampuan adaptasi dikarakterisasikan atas lima aspek kehidupan, yaitu alam, fisikteknologi, SDM, sosial dan ekonomi Thow Mark 2008; Yusuf Fransisco 2009.

2.5 Ekosistem Hutan dan Kesejahteraan Manusia