Indek Penggunaan Air Pemetaan Kerentanan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim dan Adaptasi Berbasis Ekosistem Hutan (Studi Kasus: DAS Ciliwung)

2.2 Indek Penggunaan Air

Indek penggunaan air IPA merupakan rasio antara kebutuhan dan ketersediaan air. DAS diklasifikasikan ke dalam kondisi kritis apabila IPA lebih dari 0.8 KNLH 1998; Paimin et al. 2006. Namun demikian, Sobirin 2008 mengklasifikasikan DAS dalam kondisi kritis, apabila IPA lebih dari 0.5. Ketersediaan air adalah air yang dapat dimanfaatkan untuk hidup dan kehidupan manusia dalam suatu wilayah dan waktu tertentu. Ketersediaan air dapat berupa air hujan, air permukaan air sungai dan air tanah Dir. Pengairan dan Irigasi 2006. Ketersediaan air dapat dihitung dengan menggunakan model keseimbangan air atau neraca air, yang dirumuskan sebagai berikut: P = Ea + Q + ΔS.......................................................................................1.1 Ket : P = presipitasicurah hujan Ea = Evapotranspirasipenguapan Q = Debitaliran ΔS = Cadangan permukaan dan bawah permukaan Secara makro ketersediaan air di Indonesia sangat berlimpah, tetapi keberlimpahan tersebut tidak terdistribusi merata secara ruang dan waktu. Pulau Jawa mempunyai ketersediaan air yang paling kecil yaitu hanya 1600 m 3 kapitatahun. Sebaliknya Papua mempunyai ketersediaan air paling banyak yaitu 25300 m 3 kapitatahun. Para pakar dunia mengklasifikasikan Indek Ketersediaan Air IKA adalah sebagai berikut: a kurang dari 1000 m 3 kapitatahun, kelas sangat kurang; b 1000 – 5000 m 3 kapitatahun, kelas kurang; c 5000 – 10000 m 3 kapitatahun, kelas menengah; d lebih dari 10000, kelas tinggi. Kebutuhan air merupakan kebutuhan dasar air untuk kehidupan keberlanjutan, antara lain untuk air domestik minum, pangan, perkotaan, industri, irigasi, kesehatan, transportasi, perikanan, pembangkit tenaga listrik dan lain-lain. Total kebutuhan dasar pesimistis 2000 m 3 kapitatahun, optimistis 5000 m 3 kapitatahun. Kebutuhan air tiap tahun akan meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk. Hasil kajian tentang krisis air dunia pada World Water Forum tahun 2003, mengingatkan banyak negara akan mengalami krisis air pada tahun 2025 termasuk Indonesia.

2.3 Perubahan Iklim dan Siklus Hidrologi