Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Hipotesis Penelitian

embrio. Inhibitor seperti sistatin juga dapat berperan sebagai pertahanan melawan protease virus yang dibutuhkan untuk replikasi virus Ustadi et al. 2005. Inhibitor protease alami telah berhasil dipurifikasi seperti sistatin yang dipurifikasi dari telur ikan glassfish Ustadi et al. 2005, cairan ovarian ikan nila, telur ikan salmon, kulit ikan atlantik salmon dan ikan cod Olonen 2004, plasma ikan chum salmon Li et al. 2008, dan purifikasi inhibitor tripsin dari telur ikan skipjack tuna Choi et al. 2002 Ikan bandeng Chanos chanos, Forskal dan ikan patin Pangasius sp. seperti halnya mahluk hidup lainnya merupakan sumber enzim dan inhibitor alami yang dapat berada dalam sel intraseluler dan melekat pada membran atau berada di luar sel ekstraseluler. Saat ini terdapat permintaan yang kuat terhadap inhibitor protease alami yang dapat digunakan untuk mencegah proses kemunduran pada daging ikan dan produk berbasis surimi Ustadi et al. 2005. Beberapa inhibitor protease telah dicoba ditambahkan ke dalam daging ikan untuk menjelaskan peranan enzim pada proses pelunakan daging saat post mortem. Berdasarkan penelitian Kubota et al. 2001 menunjukkan bahwa EDTA, pengkelat ion logam dan phenantroline inhibitor spesifik metalloprotease dapat menekan terjadinya pelunakan daging ikan flounder.

1.2 Perumusan Masalah

Ikan bandeng dan ikan patin merupakan sumber dari beberapa jenis protease dan inhibitornya. Beberapa penelitian melaporkan adanya inhibitor alami pada ikan yang dapat dipurifikasi sehingga dapat dimanfaatkan baik dalam bidang kesehatan maupun untuk mencegah proses kemunduran mutu pada daging ikan. Untuk memperoleh inhibitor katepsin yang mempunyai aktivitas yang tinggi, perlu dilakukan proses purifikasi dan karakterisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan purifikasi dan karakterisasi adalah pemilihan sumber inhibitor katepsin, penggunaan substrat enzim, dan pemilihan metode yang tepat pada setiap tahapan purifikasi seperti pemilihan metode ekstraksi, pemilihan presipitan pada tahap presipitasi, pemilihan jenis kantong dialisis, dan pemilihan jenis gel kromatografi. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian tentang purifikasi inhibitor katepsin dengan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut agar diperoleh inhibitor alami dengan karakteristik tertentu.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian tentang purifikasi dan karakterisasi inhibitor katepsin dari ikan bandeng dan ikan patin adalah sebagai berikut: a. Menentukan sumber inhibitor katepsin terbaik dari bagian ikan bandeng dan ikan patin, yaitu kulit, daging, dan organ dalam; b. Mendapatkan metode purifikasi inhibitor terbaik yang menghasilkan inhibitor katepsin dengan aktivitas yang tinggi; c. Menentukan karakteristik inhibitor katepsin yang dihasilkan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai metode purifikasi dan karakteristik inhibitor katepsin alami dari ikan sehingga dapat mengaplikasikannya sesuai dengan sifat dan karakterisasinya tersebut baik untuk bidang kesehatan maupun untuk mencegah proses kemunduran pada daging ikan dan produk berbasis surimi

1.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis pada penelitian ini adalah: a. Salah satu dari tiga bagian ikan bandeng dan ikan patin, yaitu kulit, daging, dan organ dalam diduga dapat menjadi sumber inhibitor katepsin yang terbaik; b. Tingkat kemurnian inhibitor katepsin yang dihasilkan pada tahap purifikasi diduga dapat menghasilkan aktivitas yang lebih baik.

2. TINJAUAN PUSTAKA